Tengkorak Berusia 500 Tahun dengan Modifikasi Wajah Ditemukan di Gabon

Jum'at, 09 Juli 2021 - 12:03 WIB
loading...
Tengkorak Berusia 500 Tahun dengan Modifikasi Wajah Ditemukan di Gabon
Tengkorak (a) dan fotogrametri tengkorak (b) menunjukkan bagaimana individu-individu tersebut mencabut gigi seri atas mereka. Foto: C. Gerin dan P. Mora /Antiquity Publications Ltd
A A A
GABON - Modifikasi wajah ternyata sudah dilakukan manusia sejak ratusan tahun lalu. Ini terbukti dari temuan tengkorak di Gabon, Afrika Selatan yang mengubah penampilan mereka dengan cara mencabut gigi depannya.

Puluhan tengkorak itu ditemukan di gua sempit sedalam 25 meter. Di dalam goa, tim arkeolog menemukan ribuan tulang dari 24 orang dewasa dan empat anak-anak.



Richard Oslisly, seorang arkeolog dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS) di Paris, menemukan gua Iroungou di provinsi Ngounié Gabon pada tahun 1992. Oslisly pertama kali menyelidiki gua tersebut pada tahun 2018 dengan menelusuri ruang bawah tanah.

"Ada sangat sedikit situs dengan sisa-sisa manusia purba untuk wilayah ini," penulis utama studi dan peneliti CNRS Sébastien Villotte mengatakan kepada Live Science melalui email.

Gua itu terdiri empat tingkat, dan semuanya berisi tulang-tulang yang berasal dari abad ke-14 dan ke-15. Meskipun tulang-tulang itu bercampur aduk, para ilmuwan memastikan semua kerangka itu lengkap.



Tengkorak yang ditemukan membuat arkeolog tertarik. Karena hampir semua rahang atas yang utuh kehilangan gigi seri permanen tengah dan lateral serta empat gigi di bagian paling depan mulut.

Pada tahun 2016, tim arkeolog lain menemukan tengkorak yang juga kehilangan gigi depan mereka, di gua Lapa do Santo Brasil. Tetapi dalam kasus sisa-sisa Brasil, yang berumur sekitar 9.000 tahun yang lalu, bedanya gigi tersebut dicabut setelah kematian dalam ritual penguburan, Live Science sebelumnya melaporkan.

"Modifikasi wajah dengan mencabut gigi adalah kebiasaan yang didokumentasikan dengan baik di seluruh dunia, terutama di Afrika," kata Villotte.



Pencabutan begitu banyak gigi depan akan mempengaruhi pengucapan dan mengubah bentuk mulut dan wajah. Praktik ini terjadi pada populasi dari Afrika Tengah Barat menunjukkan sejarah panjang dan kemungkinan kelanjutan kebiasaan modifikasi tubuh di daerah tersebut.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1668 seconds (0.1#10.140)