Astronom Temukan Hantu Kosmik Menari di Lubang Hitam Supermasif

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 16:04 WIB
loading...
Astronom Temukan Hantu...
Para astronom melihat awan elektron di luar angkasa dengan tingkat detail yang baru sehingga menunjukkan fenomena kosmik yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Foto/dok
A A A
SYDNEY - Para astronom melihat awan elektron di luar angkasa dengan tingkat detail yang baru sehingga menunjukkan fenomena kosmik yang tidak pernah dilihat sebelumnya.

Menyerupai hantu yang menari di luar angkasa, awan elektron ini dapat mengungkapkan informasi baru tentang perilaku lubang hitam supermasif dan lingkungan kompleks antar galaksi.



Dikutip dari Sciencealert, Jumat (6/8/2021), para astronom menemukan hantu kosmik itu dihasilkan oleh angin dari dua lubang hitam supermasif aktif pada jarak sekitar satu miliar tahun cahaya. Mereka diberi nama PKS 2130-538, dan banyak tentang mereka yang masih misterius.

Sementara 'hantu' dan dua galaksi radio yang dianggap bertanggung jawab atas pembentukan mereka telah terlihat sebelumnya. Tetapi tidak ada pengamatan sebelumnya yang menangkap mereka dalam citra seperti itu.

"Ketika kami pertama kali melihat 'hantu menari', kami tidak tahu apa itu," jelas astrofisikawan Ray Norris dari Western Sydney University dan CSIRO di Australia.

"Kami melihat dua galaksi 'inang', sekitar satu miliar tahun cahaya jauhnya. Di pusatnya ada dua lubang hitam supermasif, menyemburkan pancaran elektron yang kemudian dibengkokkan menjadi bentuk aneh oleh intergalaksi," katanya.

Hantu kosmik itu hanya satu dari beberapa temuan yang ditangkap oleh teleskop radio Australian Square Kilometer Array Pathfinder (ASKAP), sebagai bagian dari survei Pilot Survey of the EMU (Evolutionary Map of the Universe).

Salah satu teleskop radio paling sensitif yang pernah dibuat, dan teleskop radio survei tercepat di dunia, ASKAP dirancang untuk melihat jauh ke dalam alam semesta dan mengungkapkan rahasia yang tidak diduga ada di luar sana.



Hingga saat ini, survei percontohan EMU telah mengumpulkan katalog sekitar 220.000 sumber dari berbagai jenis, banyak di antaranya bahkan tidak diketahui keberadaannya. "Kami bahkan menemukan kejutan di tempat-tempat yang tidak diduga," kata Norris.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2032 seconds (0.1#10.140)