Astronom Perkirakan Ada Laut di Bawah Permukaan Bulan Jupiter Ganymede

Kamis, 29 Juli 2021 - 21:04 WIB
loading...
Astronom Perkirakan Ada Laut di Bawah Permukaan Bulan Jupiter Ganymede
Teleskop Luar Angkasa Hubble melihat bukti uap air di atmosfer di sekitar bulan Jupiter Ganymede. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Teleskop Luar Angkasa Hubble melihat bukti uap air di atmosfer di sekitar bulan Jupiter Ganymede. Uap air terbentuk saat permukaan es di bulan Ganymede berubah dari padat menjadi gas, proses yang disebut sublimasi.

Para astronom menemukan uap air ini saat menggunakan kombinasi pengamatan baru dan arsip dari Hubble. Temuan mereka diterbitkan Senin di jurnal Nature Astronomy.



Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Ganymede - objek terbesar kesembilan di tata surya kita - mengandung lebih banyak air daripada semua lautan di Bumi, meskipun bulan 2,4 kali lebih kecil dari planet kita.

Bulan Ganymede sangat dingin, dengan suhu yang bisa mencapai minus 184 derajat Celcius, sehingga permukaannya seperti cangkang es. Sekitar 161 kilometer di bawah cangkang ini kemungkinan merupakan laut air asin. Dan para peneliti tahu tidak mungkin lautan menguap melalui cangkang es untuk menciptakan uap air.

Selain menjadi satelit alami terbesar di tata surya kita, Ganymede juga merupakan satu-satunya bulan yang memiliki medan magnet. Hal ini menyebabkan aurora bersinar di sekitar kutub utara dan selatan bulan.

Hubble menangkap gambar ultraviolet pertama Ganymede pada tahun 1998, mengungkapkan pita aurora ini. Awalnya, para peneliti percaya bahwa aurora ini disebabkan oleh atmosfer oksigen murni, yang pertama kali terdeteksi menggunakan teleskop yang sama pada tahun 1996. Tetapi beberapa fitur tidak dapat dijelaskan dan bahkan tampak sedikit berbeda satu sama lain.



Misi JUICE Badan Antariksa Eropa, atau JUpiter ICy moons Explorer, akan diluncurkan pada 2022. Ia akan tiba di Jupiter pada 2029 dan menghabiskan tiga tahun mengamati planet raksasa dan tiga bulan terbesarnya, termasuk bulan Ganymede.

"Hasil kami dapat memberikan tim instrumen JUICE informasi berharga yang dapat digunakan untuk menyempurnakan rencana pengamatan mereka untuk mengoptimalkan penggunaan pesawat ruang angkasa," kata penulis utama studi Lorenz Roth, seorang peneliti di KTH Royal Institute of Technology di Stockholm, di sebuah pernyataan.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2409 seconds (0.1#10.140)