Tablet Kuno Ini Ungkap Kepandaian Bangsa Babilonia di Bidang Matematika

Rabu, 11 Agustus 2021 - 05:16 WIB
loading...
Tablet Kuno Ini Ungkap Kepandaian Bangsa Babilonia di Bidang Matematika
Sebuah tablet tanah liat berusia 3.700 tahun telah mengungkapkan bahwa orang Babilonia kuno ternyata sangat maju dalam perhitungan matematika. Foto/dok
A A A
SYDNEY - Sebuah tablet tanah liat berusia 3.700 tahun telah mengungkapkan bahwa orang Babilonia kuno ternyata sangat maju dalam perhitungan matematika. Bahkan mereka sudah memahami teori Pythagoras lebih dari 1.000 tahun sebelum kelahiran filsuf Yunani Pythagoras.

Tablet, yang dikenal sebagai Si.427, digunakan oleh surveyor tanah kuno untuk menggambar batas yang akurat. Gambar diukir dengan tanda paku yang membentuk tabel matematika yang menginstruksikan cara membuat segitiga siku-siku yang akurat.

Ekspedisi arkeologi Prancis pertama kali menggali tablet tersebut, yang bertanggal antara 1900 dan 1600 SM di tempat yang sekarang disebut Irak pada tahun 1894. Saat ini tablet tersebut disimpan di Museum Arkeologi Istanbul dan baru sekarang para peneliti menemukan arti penting dari tanda-tanda kunonya.



"Sudah diterima secara umum bahwa trigonometri - cabang matematika yang berkaitan dengan studi segitiga - dikembangkan oleh orang Yunani kuno," kata Daniel Mansfield, seorang ahli matematika di University of New South Wales di Australia seperti dikutip Live Science, Rabu (11/8/2021).

Mansfield mengatakan, orang Babilonia mengembangkan proto-trigonometri' alternatif mereka sendiri untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengukuran tanah. "Dalam hal ini, ini memberi tahu kita detail hukum dan geometris tentang ladang yang terbelah setelah sebagian dijual," kata Mansfield.

Tablet itu merinci bidang berawa dengan berbagai struktur, termasuk menara, yang dibangun di atasnya. Tablet ini diukir dengan tiga set rangkap tiga Pythagoras: tiga bilangan bulat yang jumlah kuadrat dari dua yang pertama sama dengan kuadrat dari yang ketiga.

Tiga kali lipat terukir pada Si.427 adalah 3, 4, 5; 8, 15, 17; dan 5, 12, 13. Ini kemungkinan besar digunakan untuk membantu menentukan batas-batas tanah.

Meskipun alasan di balik perhitungan batas tanah pada tablet tidak sepenuhnya jelas, Si.427 memang menyebutkan perselisihan tentang pohon kurma di perbatasan antara properti seorang individu terkemuka bernama Sin-bel-apli dan seorang wanita pemilik tanah yang kaya, menurut Mansfield.

"Sangat mudah untuk melihat betapa pentingnya akurasi dalam menyelesaikan perselisihan antara individu-individu yang begitu kuat," katanya.



Tablet itu memang dibuat 1.000 tahun sebelum kelahiran Pythagoras dari Samos pada 570 SM. Namun saat ini oarng lebih mengenal teori Pythagoras dan diajar di sekolah hari ini.

Namun para ahli telah lama mengetahui bahwa orang Yunani mewarisi ajaran matematika dari orang Mesir, dan orang Mesir pada gilirannya belajar dari orang Babilonia. "Tidak ada yang menyangka bahwa orang Babilonia menggunakan tripel Pythagoras karena cara ini lebih mirip dengan matematika murni," katanya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2289 seconds (0.1#10.140)