Ilmuwan China Pastikan Umat Manusia Akan Berdampingan dengan Covid-19 Selamanya

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 19:07 WIB
loading...
Ilmuwan China Pastikan Umat Manusia Akan Berdampingan dengan Covid-19 Selamanya
Ilustrasi varian COVID-19. FOTO/ IST
A A A
BEIJING - Ketika kasus infeksi Covid-19 di China meningkat karena penyebaran varian Delta, para ilmuwan China yang awalnya menganggap COVID-19 tak akan balik lagi ternyata Wuhan kembali digempur varian Delta.

Seperti dilansir dari Xin Hua,Pakar penyakit menular Zhang Wenhong mengatakan kepada semua orang di negara itu bahwa mereka perlu bersiap untuk 'hidup' dengan virus corona untuk waktu yang lama. jangka waktu yang lama. BACA JUGA - WHO Berharap Delta Akan Dilemahkan Varian Terbaru Covid-19

Namun, pernyataannya tidak disukai banyak orang dan Wenhong mendapat kritik keras.

Sebagian besar warga tampaknya tidak mau menerima pernyataannya dan menuduhnya terpengaruh propaganda Barat, terutama Amerika Serikat (AS).

Akibat pernyataan tersebut, Wenhong dicap sebagai 'pengkhianat negara' yang menganut paham Barat, selain diduga bersekongkol dengan negara asing untuk menyabotase situasi Covid-19 di negaranya.

Masalah ini juga menarik perhatian sejumlah politisi China, termasuk mantan menteri kesehatan Gao Qiang, yang menggambarkan Wenhong sebagai 'bekerja sama dengan virus corona'.

Ia mengaku heran karena beberapa pakar di negeri ini juga tertipu dengan gagasan Covid-19 yang dilontarkan Barat.

Penolakan tersebut secara tidak langsung menunjukkan China sangat berkomitmen untuk menjadikan negara 'Covid-19 zero'.

Sebelumnya, seorang guru ditahan oleh pihak berwenang selama 15 hari setelah dia berkomentar dalam sebuah artikel berita, yang menyatakan negara harus 'menerima dan bekerja sama dengan Covid-19'.

Sementara itu, Wenhong, yang telah diam selama tiga minggu sejak dikritik atas pernyataan itu, mengunggah status Weibo yang memberi tahu dirinya dalam kondisi baik.

“Saya dalam kondisi yang baik dan saya akan terus berjuang untuk membuat kita memahami Covid-19 dengan baik, sehingga dapat mencegahnya secara efektif.

"Namun, tidak semua pendekatan bisa berhasil, kita perlu melihat apa yang diperlukan untuk berhasil, dengan melihat kenyataan," katanya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)