Cegah Kelangkaan, Kebun Binatang Inggris Selamatkan Kodok Skrotum
loading...
A
A
A
INGGRIS - Sebuah kebun binatang di Inggris, Chester Zoo, baru-baru ini menambah jumlah hewan peliharaan mereka dengan menghadirkan sebuah kodok yang sangat unik. Dailymail menyebutkan kodok-kodok tersebut memiliki julukan Kodok Skrotum karena lipatan kulit yang sangat berlebih di tubuh kodok tersebut.
Kelebihan kulit itu mengingatkan banyak orang pada lipatan kulit skrotum atau kantong zakar. Padahal sejatinya Kodok Skrotum memiliki nama yang keren yakni Telmatobius Culeus.
Lipatan kulit berlebih bak skrotum itu bahkan punya fungsi penting buat kodok-kodok itu. Kulit tersebut menyerap oksigen selama kodok-kodok tersebut berada di dalam air. Sehingga kemampuan bertahan kodok skrotum di dalam air jauh lebih lama dibandingkan kodok-kodok lainnya.
Hanya saja saat ini populasi Kodok Skrotum tengah terancam. Populasi mereka yang paling banyak ditemukan di Danau Titicaca yang ada di perbatasan Peru dan Bolivia semakin berkurang.
Para peneliti sendiri sudah tidak yakin berapa jumlah Kodok Skrotum yang ada saat ini. Mengingat sejak pertama kali ditemukan pada 1994 dan diteliti lagi pada 2004 jumlahnya berkurang drastis.
Tragisnya pada 2016, para peneliti malah menemukan sebanyak 10.000 Kodok Skrotum mati di Lake Titicaca. Peristiwa tersebut justru tidak diketahui penyebabnya.
Ancaman kelangkaan inilah yang membuat Chester Zoo bekerja sama dengan Cayetano Heredia University di Peru dan Natural History Museum Alcide d'Orbigny di Bolivia untuk menyelamatkan kodok-kodok tersebut. Perlindungan yang diberikan di kebun binatang di Inggris itu diharapkan bisa membuat para peneliti menganalisa rangkaian kehdupan, kebiasaan kawin, pengenalan lingkungan dan kemampuan untuk menolak atau beradpatasi dengan jamur yang biasanya sangat berbahaya buat hewan ampibi seperti Kodok Skrotum.
"Dan kami sangat bahagia bisa membagi pengetahuan kepada masyarakat tentang spesial ini dan juga bagaimana kami berupaya melindungi mereka. Sekaligus ini akan jadi kesempatan pertama bagi mereka untuk melihat hewan yang sangat langka," jelas Dr Gerardo Garcia, kurator Chester Zoo.
Kelebihan kulit itu mengingatkan banyak orang pada lipatan kulit skrotum atau kantong zakar. Padahal sejatinya Kodok Skrotum memiliki nama yang keren yakni Telmatobius Culeus.
Lipatan kulit berlebih bak skrotum itu bahkan punya fungsi penting buat kodok-kodok itu. Kulit tersebut menyerap oksigen selama kodok-kodok tersebut berada di dalam air. Sehingga kemampuan bertahan kodok skrotum di dalam air jauh lebih lama dibandingkan kodok-kodok lainnya.
Hanya saja saat ini populasi Kodok Skrotum tengah terancam. Populasi mereka yang paling banyak ditemukan di Danau Titicaca yang ada di perbatasan Peru dan Bolivia semakin berkurang.
Para peneliti sendiri sudah tidak yakin berapa jumlah Kodok Skrotum yang ada saat ini. Mengingat sejak pertama kali ditemukan pada 1994 dan diteliti lagi pada 2004 jumlahnya berkurang drastis.
Tragisnya pada 2016, para peneliti malah menemukan sebanyak 10.000 Kodok Skrotum mati di Lake Titicaca. Peristiwa tersebut justru tidak diketahui penyebabnya.
Ancaman kelangkaan inilah yang membuat Chester Zoo bekerja sama dengan Cayetano Heredia University di Peru dan Natural History Museum Alcide d'Orbigny di Bolivia untuk menyelamatkan kodok-kodok tersebut. Perlindungan yang diberikan di kebun binatang di Inggris itu diharapkan bisa membuat para peneliti menganalisa rangkaian kehdupan, kebiasaan kawin, pengenalan lingkungan dan kemampuan untuk menolak atau beradpatasi dengan jamur yang biasanya sangat berbahaya buat hewan ampibi seperti Kodok Skrotum.
"Dan kami sangat bahagia bisa membagi pengetahuan kepada masyarakat tentang spesial ini dan juga bagaimana kami berupaya melindungi mereka. Sekaligus ini akan jadi kesempatan pertama bagi mereka untuk melihat hewan yang sangat langka," jelas Dr Gerardo Garcia, kurator Chester Zoo.