2 Mahasiswa Drop Out Kenya Berhasil Kembangkan Tangan Bio-Robotik Prostetik
loading...
A
A
A
KENYA - Perkembangan teknologi telah menyapa seluruh dunia. Berbagai kreativitas muncul dan menghasilkan inovasi berkat teknologi.
Misalnya dua orang anak mudadi Kenya yang berhasil menciptakan tangan bio-robotik prostetik. Hebatnya, lengan tersebut dikontrol oleh sinyal dari otak, layaknya anggota tubuh.
Melansir dari Al Jazeera, Jumat (27/8/2021), penciptanya adalah David Gathu dan Moses Kinyua. Mereka merupakan dua mahasiswa drop out dari universitas karena masalah biaya.
Tetapi keluar dari kampus tak menghentikan mereka dalam bekreasi. Tangan bio-robotik ini bisa diciptakan karena mereka mencoba menjadi engineering secara otodidak.
"Alasan kami menciptakan tangan bio-robotik ini karena kami ingin membantu orang-orang yang telah kehilangan anggota tubuhnya," kata David.
"Tujuan kami ingin memberikan mereka sesuatu yang bisa menolong mereka atau bisa membantu mereka melakukan aktivitas sehari-hari, tak lagi menjadi orang yang bergantung dengan orang lain," tambahnya
Melalui robot ini, singal pada otak pengguna diubah menjadi arus listrik menggunakan headset penerima. Arus listrik kemudian mengirimkannya ke sirkuit robot sehingga memberikan kemampuan tangan tersebut bergerak.
Misalnya dua orang anak mudadi Kenya yang berhasil menciptakan tangan bio-robotik prostetik. Hebatnya, lengan tersebut dikontrol oleh sinyal dari otak, layaknya anggota tubuh.
Melansir dari Al Jazeera, Jumat (27/8/2021), penciptanya adalah David Gathu dan Moses Kinyua. Mereka merupakan dua mahasiswa drop out dari universitas karena masalah biaya.
Tetapi keluar dari kampus tak menghentikan mereka dalam bekreasi. Tangan bio-robotik ini bisa diciptakan karena mereka mencoba menjadi engineering secara otodidak.
"Alasan kami menciptakan tangan bio-robotik ini karena kami ingin membantu orang-orang yang telah kehilangan anggota tubuhnya," kata David.
"Tujuan kami ingin memberikan mereka sesuatu yang bisa menolong mereka atau bisa membantu mereka melakukan aktivitas sehari-hari, tak lagi menjadi orang yang bergantung dengan orang lain," tambahnya
Melalui robot ini, singal pada otak pengguna diubah menjadi arus listrik menggunakan headset penerima. Arus listrik kemudian mengirimkannya ke sirkuit robot sehingga memberikan kemampuan tangan tersebut bergerak.