Bumi Baru Saja Lolos dari Ancaman Asteroid Sebesar Truk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah asteroid seukuran truk mendesing di atas planet Bumi hanya beberapa jam setelah pertama kali ditemukan. Asteroid tersebut melintas lebih dekat ke permukaan Bumi dibandingkan cincin satelit komunikasi besar di orbit.
Batu luar angkasa ini dikategorikan sebagai asteroid 2021 RS2 dan berdiameter antara 7 dan 17 kaki (2,1 dan 5,2 meter), yang membuatnya setara di antara ukuran mobil kecil dan truk pikap yang lebih besar.
Asteroid datang dalam jarak sekitar 10.000 mil (16.000 kilometer) dari permukaan Bumi, yang dua kali lebih dekat dengan pesawat tempat satelit-satelit besar terbang. Ini hanya sedikit lebih dekat dari asteroid kecil yang terbang pada bulan Februari lalu.
Melansir dari Cnet, Sabtu (11/9/2021), kedatangan kosmik kecil ini melaju dengan kecepatan sangat tiggi, yakni lebih dari 39.000 mil per jam (18 kilometer per detik).
Saat survei di Gunung Lemmon Arizona, awalnya peneliti melihatnya pada hari Selasa pekan lalu. Namun tak lama kemudian benda luar angkasa itu terus bergerak melalui Tata Surya tanpa insiden.
Menurut perhitungan astronom, jika mengarah ke Bumi kemungkinan asteroid itu tidak terlalu berdampak. Karena dengan ukuran yang sebesar itu, kemungkinan asteroid tersebut akan pecah dan terbakar begitu memasuki atmosfer.
Sebagai perbandingan, asteroid yang menghantam Rusia pada tahun 2013, menciptakan ledakan atmosfer yang luar biasa. Pada saat menghantam permukaan Bumi, potongan asteroid terbesar yang ditemukan hanya berukuran 5 kaki (1,5 meter).
Asteroid seperti 2021 RS2 tidak menimbulkan ancaman. Tetapi para astronom mengatakan bahwa ancaman tersebut belum diketahui sehingga itu yang harus dikhawatirkan.
Meteor Rusia saat itu seperti batu luar angkasa yang menyelinap ke arah Bumi tanpa terdeteksi terlebih dahulu.
Batu luar angkasa ini dikategorikan sebagai asteroid 2021 RS2 dan berdiameter antara 7 dan 17 kaki (2,1 dan 5,2 meter), yang membuatnya setara di antara ukuran mobil kecil dan truk pikap yang lebih besar.
Asteroid datang dalam jarak sekitar 10.000 mil (16.000 kilometer) dari permukaan Bumi, yang dua kali lebih dekat dengan pesawat tempat satelit-satelit besar terbang. Ini hanya sedikit lebih dekat dari asteroid kecil yang terbang pada bulan Februari lalu.
Melansir dari Cnet, Sabtu (11/9/2021), kedatangan kosmik kecil ini melaju dengan kecepatan sangat tiggi, yakni lebih dari 39.000 mil per jam (18 kilometer per detik).
Saat survei di Gunung Lemmon Arizona, awalnya peneliti melihatnya pada hari Selasa pekan lalu. Namun tak lama kemudian benda luar angkasa itu terus bergerak melalui Tata Surya tanpa insiden.
Menurut perhitungan astronom, jika mengarah ke Bumi kemungkinan asteroid itu tidak terlalu berdampak. Karena dengan ukuran yang sebesar itu, kemungkinan asteroid tersebut akan pecah dan terbakar begitu memasuki atmosfer.
Sebagai perbandingan, asteroid yang menghantam Rusia pada tahun 2013, menciptakan ledakan atmosfer yang luar biasa. Pada saat menghantam permukaan Bumi, potongan asteroid terbesar yang ditemukan hanya berukuran 5 kaki (1,5 meter).
Asteroid seperti 2021 RS2 tidak menimbulkan ancaman. Tetapi para astronom mengatakan bahwa ancaman tersebut belum diketahui sehingga itu yang harus dikhawatirkan.
Meteor Rusia saat itu seperti batu luar angkasa yang menyelinap ke arah Bumi tanpa terdeteksi terlebih dahulu.
(ysw)