Perangi COVID-19, Ini Saran Para Profesional Lingkungan untuk Pemerintah

Minggu, 31 Mei 2020 - 16:03 WIB
loading...
A A A
Berdasarkan kajian, telah diciptakan alat pemroduksi anion dengan kadar yang terukur dapat meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mereduksi penyebaran virus dan bakteri. Alat ini, yang sementara ini diberi nama Covid Buster, termasuk kategori alat kesehatan yang cocok digunakan dalam ruangan perkantoran, perhotelan, perumahan, dan moda transportasi publik.

2. Pembersih air berbasis bahan alaml tanah
Penelitian yang terinspirasi dari kearifan tradisional nenek moyang kita, telah mengontruksl alat pembersih air berbasis tanah liat. Pada zaman dahulu kita sering menjumpai tanah liat dugunakan sebagai bahan guci, kendi, periuk, dan alat rumah tangga lainnya.

Penelitian yang telah dilakukan Profesional Lingkungan, ternyata tanah liat tertentu yang banyak terdapat di Indonesia memiliki fungsi “ajaib" yang dapat membersuhkan dari polutan dan mikrobiologi air yang tidak bermanfaat.

3. Pembersih APD menggunakan anion dan ultraviolet
Modifikasi anion dan ultraviolet terbukti dapat menghilangkan virus dan bakteri dalam dunia kesehatan. Penelitian yang telah dilakukan kemudian diwujudkan dalam sebuah alat kesehatan yang dapat digunakan di rumah sakit yang menangani pasien corona.

Pemanfaatan alat tersebut dapat mengurangi sampah plastik yang terbuang. APD berbahan plastik yang kini hanya dapat digunakan satu kali, paska perlakuan dari alat ini akan dapat dipergunakan ulang.

4. Pengolah APD berbahan plastik menjadi bahan bakar minyak
Profesional lingkungan telah mengonstruksi alat Pirolisis yang dapat digunakan untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Sampah APD berbahan plastik di rumah sakit Corona akan dapat diproses secara lebih ramah lingkungan menjadi bahan bakar minyak .

Studi kasus di China, negara pertama yang mengalami wabah Covid-19 memperlihatkan virus Corona menyebabkan penambahan limbah medis dari 4.902,8 ton per hari menjadi 6.066 ton
per hari.

Merujuk kajian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan terjadi peningkatan 30% limbah medis atau limbah infeksius yang disebabkan oleh penanganan COVID-19.

Dari berbagai penelitian dan kajian profesional Lingkungan direkomendasikan beberapa hal. "Misalnya, perlu terus dikembangkan pengelolaan perkotaan secara komperehensif sebagai pusat kegiatan manusia dengan lebih berwawasan lingkungan hidup melalui pengelolaan demografi, urbanisasi, dan transportasi, serta pengendalian limbah, sampah, dan polusi," tuturnya.

Direkomendasikan juga penerapan dan pengembangan konsep green teknologi tepat guna yang terjangkau masyarakat berbasis kearifan tradisional, dalam mereduksi virus dan bakteri pada media air secara berkelanjutan. "Menerapkan dan mengembangkan konsep teknologi berbasis ion negatif (anion), sinar ultraviolet (UV), dan teknologi pirolisis untuk mengatasi limbah APD yang berbahan plastik sehingga dapat digunakan ulang (reuse) dan diolah menjadi bahan bakar minyak," pungkas Tasdiyanto.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1050 seconds (0.1#10.140)