NASA Temukan Ribuan Letusan Supervulkanik yang Mengubah Mars Menjadi Gurun
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Ilmuwan berhasil menemukan sejumlah bukti berupa ribuan letusan supervulkanik kuno yang mengubah kondisi planet Mars . Diketahui kalau Mars dulunya merupakan planet layak huni seperti Bumi dan berbah setelah letusan vulanik kuno.
Peneliti fokus terhadap kawasan di planet merah yang disebut Arabia Terra. Sekitar 4 miliar tahun lalu ribuan letusan super vulkanik yang kuat dan eksplosif memenuhi atmosfer dengan begitu banyak debu dan gas beracun.
Kondisi ini terjadi dalam rentang waktu 500 juta tahun dan mengubah kondisinya dari seperti Bumi menjadi seperti sekarang.
"Setiap letusan ini akan memiliki dampak iklim yang signifikan, mungkin gas yang dilepaskan membuat atmosfer lebih tebal atau menghalangi Matahari dan membuat atmosfer lebih dingin," kata ahli geologi Patrick Whelley dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA seperti dikutip Science Alert, Jumat (17/9/2021).
Letusan supervolcanic memuntahkan lebih dari 1.000 kilometer kubik material ke atmosfer dan ke medan sekitarnya hingga ribuan kilometer. Meskipun Arabia Terra sudah lama mengalami aktivitas ini, Whelley dan timnya mampu mengungkap bukti di permukaan Mars dari data yang ditemukan oleh Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) Mars Reconnaissance Orbiter.
Dalam makalah yang diterbitkan tahun 2013 lalu, telah dimodelkan berapa banyak material yang dikeluarkan dari letusan supervolcano tersebut. Makalah lain menyarankan bahwa medan Arabia Terra dapat mengandung endapan abu dari letusan kuno; dan yang lain lagi mengetahui efek atmosfer Mars terhadap penyebaran abu.
Peta topografi tiga dimensi Arabia Terra kemudian mengungkapkan bagaimana mineral ini berlapis. Mereka persis di tempat mereka diprediksi jatuh, 4 hingga 3,5 miliar tahun yang lalu.
Akhirnya prediksi volume muntahan lava gunung berapi memungkinkan tim untuk mengetahui berapa banyak letusan individu yang telah terjadi dan itu sangat besar, antara 1.000 dan 2.000 kilometer kubik selama setengah miliar tahun.
Sampai saat ini, peneliti masih belum mengetahui Arabia Terra menampung monster vulkanik yang dahsyat dan saat ini ilmuwan belum menemukan gunung berapi super lain di Mars .
"Orang-orang akan membaca makalah kami dan berkata, Bagaimana bisa Mars melelehkan batu yang cukup untuk menggerakkan ribuan letusan super di satu lokasi?" kata ahli geologi Jacob Richardson dari NASA Goddard.
"Saya harap pertanyaan-pertanyaan ini membawa banyak penelitian lain," tutupnya.
Peneliti fokus terhadap kawasan di planet merah yang disebut Arabia Terra. Sekitar 4 miliar tahun lalu ribuan letusan super vulkanik yang kuat dan eksplosif memenuhi atmosfer dengan begitu banyak debu dan gas beracun.
Kondisi ini terjadi dalam rentang waktu 500 juta tahun dan mengubah kondisinya dari seperti Bumi menjadi seperti sekarang.
"Setiap letusan ini akan memiliki dampak iklim yang signifikan, mungkin gas yang dilepaskan membuat atmosfer lebih tebal atau menghalangi Matahari dan membuat atmosfer lebih dingin," kata ahli geologi Patrick Whelley dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA seperti dikutip Science Alert, Jumat (17/9/2021).
Letusan supervolcanic memuntahkan lebih dari 1.000 kilometer kubik material ke atmosfer dan ke medan sekitarnya hingga ribuan kilometer. Meskipun Arabia Terra sudah lama mengalami aktivitas ini, Whelley dan timnya mampu mengungkap bukti di permukaan Mars dari data yang ditemukan oleh Compact Reconnaissance Imaging Spectrometer for Mars (CRISM) Mars Reconnaissance Orbiter.
Dalam makalah yang diterbitkan tahun 2013 lalu, telah dimodelkan berapa banyak material yang dikeluarkan dari letusan supervolcano tersebut. Makalah lain menyarankan bahwa medan Arabia Terra dapat mengandung endapan abu dari letusan kuno; dan yang lain lagi mengetahui efek atmosfer Mars terhadap penyebaran abu.
Peta topografi tiga dimensi Arabia Terra kemudian mengungkapkan bagaimana mineral ini berlapis. Mereka persis di tempat mereka diprediksi jatuh, 4 hingga 3,5 miliar tahun yang lalu.
Akhirnya prediksi volume muntahan lava gunung berapi memungkinkan tim untuk mengetahui berapa banyak letusan individu yang telah terjadi dan itu sangat besar, antara 1.000 dan 2.000 kilometer kubik selama setengah miliar tahun.
Sampai saat ini, peneliti masih belum mengetahui Arabia Terra menampung monster vulkanik yang dahsyat dan saat ini ilmuwan belum menemukan gunung berapi super lain di Mars .
"Orang-orang akan membaca makalah kami dan berkata, Bagaimana bisa Mars melelehkan batu yang cukup untuk menggerakkan ribuan letusan super di satu lokasi?" kata ahli geologi Jacob Richardson dari NASA Goddard.
"Saya harap pertanyaan-pertanyaan ini membawa banyak penelitian lain," tutupnya.
(ysw)