Arkeolog Temukan Goa Berisi 400 Makam dan Harta Karun Peninggalan Romawi
loading...
A
A
A
ANKARA - Arkeolog Turki menemukan goa berisi 400 makam kuno yang berasal dari periode Bizantium sekitar 1.800 tahun yang lalu. Tak hanya makam, arkeolog juga menemukan harta karun melimpah peninggalan orang-orang Romawi.
Goa itu ditemukan di kota kuno Blaundos yang terletak sekitar 180 kilometer timur Laut Aegea di tempat yang sekarang disebut Turki. Kota ini didirikan pada masa Alexander Agung dan ada selama periode Romawi dan Bizantium.
Arkeolog di Universitas UÅŸak di Turki sekaligus kepala Proyek Penggalian Blaundos, Birol Can mengatakan, makam-makam itu dipenuhi dengan sarkofagus yang berisi beberapa orang yang sudah meninggal. Ini seperti ruang pemakaman keluarga untuk penguburan selama beberapa generasi," katanya seperti dikutip Live Science, Sabtu (16/10/2021).
Kota Blaundos terletak di sebuah bukit yang dikelilingi oleh sebuah lembah. Orang-orang Blaundos membangun pekuburan di lereng ngarai untuk menghindari pencurian.
Meskipun para arkeolog tahu tentang nekropolis selama lebih dari 150 tahun, mereka tidak pernah melakukan penggalian sistematis di Blaudos. Tim Can memulai proyek penggalian mereka pada tahun 2018, dengan tujuan mendokumentasikan reruntuhan dan mempersiapkan proyek konservasi.
Sejauh ini, mereka telah mengidentifikasi dua kuil, teater, pemandian umum, gimnasium, basilika, tembok kota dan gerbang, saluran air, kuil yang didedikasikan untuk pahlawan Yunani atau Romawi kuno yang dikenal sebagai pahlawan, dan ruang pemakaman.
Selama pengalian, tim menemukan bahwa ada beberapa harta karun yang telah dicuri. Karena sudah menjadi kebiasaan bangsa kuno menguburkan bersama barang-barang kesayangannya.
Para arkeolog menemukan banyak petunjuk bahwa orang-orang yang meninggal itu berasal dari zaman Romawi. Misalnya, pecahan tembikar dan koin yang ditemukan di makam menunjukkan bahwa mereka berasal dari abad kedua hingga keempat Masehi, selama periode Romawi.
"Selain itu, teknik lukisan dinding yang menutupi ruang, kubah dan langit-langit makam dan gaya adegan tumbuhan dan figuratif yang digambarkan pada mereka menunjukkan karakteristik Romawi," kata Can.
Beberapa makam masih memiliki artefak yang kemungkinan dimaksudkan untuk membantu orang yang meninggal dalam perjalanan ke akhirat. Barang-barang kuburan ini termasuk cermin, cincin, gelang, jepit rambut, peralatan medis, ikat pinggang, cangkir minum dan lampu minyak.
Semua barang-barang itu menjelaskan bahwa kapan orang-orang itu dimakamkan, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan, dan tanggal pemakaman mereka.
"Ada ratusan kuburan lagi yang harus digali dan semua lukisan dinding akan terungkap dengan penggalian yang akan dilakukan di pekuburan di tahun-tahun mendatang," katanya.
Tim juga berencana untuk melakukan studi DNA dan kimia yang akan mengungkapkan leluhur individu yang meninggal, serta jenis kelamin, usia, dan makanan yang biasa mereka konsumsi.
Goa itu ditemukan di kota kuno Blaundos yang terletak sekitar 180 kilometer timur Laut Aegea di tempat yang sekarang disebut Turki. Kota ini didirikan pada masa Alexander Agung dan ada selama periode Romawi dan Bizantium.
Arkeolog di Universitas UÅŸak di Turki sekaligus kepala Proyek Penggalian Blaundos, Birol Can mengatakan, makam-makam itu dipenuhi dengan sarkofagus yang berisi beberapa orang yang sudah meninggal. Ini seperti ruang pemakaman keluarga untuk penguburan selama beberapa generasi," katanya seperti dikutip Live Science, Sabtu (16/10/2021).
Kota Blaundos terletak di sebuah bukit yang dikelilingi oleh sebuah lembah. Orang-orang Blaundos membangun pekuburan di lereng ngarai untuk menghindari pencurian.
Meskipun para arkeolog tahu tentang nekropolis selama lebih dari 150 tahun, mereka tidak pernah melakukan penggalian sistematis di Blaudos. Tim Can memulai proyek penggalian mereka pada tahun 2018, dengan tujuan mendokumentasikan reruntuhan dan mempersiapkan proyek konservasi.
Sejauh ini, mereka telah mengidentifikasi dua kuil, teater, pemandian umum, gimnasium, basilika, tembok kota dan gerbang, saluran air, kuil yang didedikasikan untuk pahlawan Yunani atau Romawi kuno yang dikenal sebagai pahlawan, dan ruang pemakaman.
Selama pengalian, tim menemukan bahwa ada beberapa harta karun yang telah dicuri. Karena sudah menjadi kebiasaan bangsa kuno menguburkan bersama barang-barang kesayangannya.
Para arkeolog menemukan banyak petunjuk bahwa orang-orang yang meninggal itu berasal dari zaman Romawi. Misalnya, pecahan tembikar dan koin yang ditemukan di makam menunjukkan bahwa mereka berasal dari abad kedua hingga keempat Masehi, selama periode Romawi.
"Selain itu, teknik lukisan dinding yang menutupi ruang, kubah dan langit-langit makam dan gaya adegan tumbuhan dan figuratif yang digambarkan pada mereka menunjukkan karakteristik Romawi," kata Can.
Beberapa makam masih memiliki artefak yang kemungkinan dimaksudkan untuk membantu orang yang meninggal dalam perjalanan ke akhirat. Barang-barang kuburan ini termasuk cermin, cincin, gelang, jepit rambut, peralatan medis, ikat pinggang, cangkir minum dan lampu minyak.
Semua barang-barang itu menjelaskan bahwa kapan orang-orang itu dimakamkan, jenis kelamin, pekerjaan, kebiasaan, dan tanggal pemakaman mereka.
"Ada ratusan kuburan lagi yang harus digali dan semua lukisan dinding akan terungkap dengan penggalian yang akan dilakukan di pekuburan di tahun-tahun mendatang," katanya.
Tim juga berencana untuk melakukan studi DNA dan kimia yang akan mengungkapkan leluhur individu yang meninggal, serta jenis kelamin, usia, dan makanan yang biasa mereka konsumsi.
(ysw)