Arkeolog Temukan Bukti Kota Kuno Petra Pernah Dilanda Banjir Besar

Senin, 18 Oktober 2021 - 23:28 WIB
loading...
Arkeolog Temukan Bukti Kota Kuno Petra Pernah Dilanda Banjir Besar
Arkeolog menemukan bukti adanya banjir besar yang telah menghancurkan kota Kuno Petra di Yordania. Foto/dok
A A A
AMMAN - Arkeolog menemukan bukti adanya banjir besar yang telah menghancurkan kota Kuno Petra di Yordania dan membuat penduduknya pergi meninggalkan kota dengan peradaban maju tersebut.

Dilansir Express.co.uk, Senin (18/10/2021), Kota Petra pernah menjadi pusat politik, budaya dan ekonomi yang penting. Didirikan sebagai pusat perdagangan penduduk asli di kawasan Nabatean, yang sekarang menjadi barat daya Yordania.

Majunya perdagangan di Nabateans membuat Kekaisaran Yunani iri dan berusaha merebutnya. Pada tahun 312 SM, orang Yunani menyerang Petra dan berhasil dikalahkan.



Kemudian, Romawi berhasil menguasai kota Petra pada tahun 106 M dan mengubah namanya menjadi Arabia Petraea. Mereka terus memerintah kota selama lebih dari 250 tahun sampai pertengahan abad keempat masehi ketika gempa bumi mengoyak kota itu.

Kekaisaran Bizantium kemudian mengambil kendali dan memerintah Petra selama sekitar 300 tahun. Namun sekitar awal abad keelapan masehi, kota itu ditinggalkan penduduknya.

Kenapa penduduk Kota Petra meninggalkan pemukiman mereka baru terjawab sekarang. Arkeolog menemukan bukti bahwa banjir besar pernah melanda kawasan tersebut.

Kepala tim arkeolog, Dr Tom Paradise mengungkapkan bukti yang dia yakini bahwa Petra ditinggalkan karena adanya banjir besar.

Di sepanjang jalan utama Petra, tim arkeolog yang menyelidiki deretan toko pada tahun 2017 menemukan sesuatu yang membingungkan. "Apa yang ditemukan adalah lapisan batu pasir yang sangat putih. Ini bukan pasir dari wilayah ini," katanya.

Dr Paradise kemudian mulai melakukan penyelidikan darimana pasir putih itu berasal. "Kami pada kesimpulan bahwa Petra mungkin benar-benar dilanda banjir besar-besaran, ribuan tahun lalu," ujarnya.

Analisis arkeologi dari tata letak kota menunjukkan bahwa orang-orang Nabatean tahu akan risiko banjir bahkan 2.000 tahun yang lalu. Banjir merendam kota Petra sekitar 6-7 meter saat itu.



Setelah Petra ditinggalkan pada abad kedelapan, struktur batunya digunakan sebagai tempat berlindung oleh para gembala nomaden selama beberapa abad.

Kemudian di tahun 1812, penjelajah Swiss Johann Ludwig Burckhardt menemukan reruntuhan Kota Petra dan menggambarkannya dalam catatan perjalanannya. Beberapa tahun kemudian sebuah proyek formal untuk menggali dan mensurvei Petra segera diluncurkan.

Pada tahun 1985, situs ini dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, dan pada awal Noughties, situs ini menjadi salah satu dari "Tujuh Keajaiban Dunia Baru".
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2018 seconds (0.1#10.140)