Ini 3 Negara yang Sudah Mendarat di Bulan, India dan Israel Gagal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Negara yang sudah mendarat di bulan diketahui baru Amerika, Rusia, dan China. Namun sejumlah negara lain juga berlomba-lomba untuk mengikuti jejak ketiga negara tersebut namun mengalami kegagalan.
Kini sejumlah negara maju sedang mengembangkan robot penjelajah untuk mengeksplorasi permukaan bulan dan mengetahui kemungkinan untuk mendukung adanya kehidupan.
Sejauh ini baru tiga negara yang berhasil mendaratkan astronot maupun penjelajahnya di bulan. Ketiga negara tersebut, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.
Berikut negara-negara yang sudah berhasil ke Bulan yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Uni Soviet
Di era perang dingin, Uni Soviet menjadi negara pertama yang berhasil mengirim wahana tak berawak Luna 2 ke permukaan bulan pada tahun 1959 menggunakan roket Sputnik. Namun baru beberapa tahun kemudian, Uni Soviet berhasil memotret permukaan bulan setelah mengirim wahana Luna 9 dan Luna 13.
Selanjutnya pada misi Luna 16 pada 24 September 1970, Uni Soviet berhasil mengambil contoh batu permukaan bulan dan membawanya ke bumi. Keberhasilan ini diikuti oleh misi berikutnya yakni, Luna 20 (1972) dan Luna 24 (1976).
Keberhasilan misi tak berawak Uni Soviet ini bukan tanpa kendala karena beberapa misi juga mengalami kegagalan. Pada pengiriman Luna 23, Uni Soviet berhasil mendaratkan wahana itu ke bulan namun peralatan ilmiah yang dibawa gagal beroperasi.
Dalam perang luar angkasa ini, Uni Soviet sendiri mencatatkan sejarah, yakni berhasil mengirim manusia pertama ke luar angkasa, kosmonot Yuri A Gagarin pada 12 April 1961.
2. Amerika Serikat
Perang dingin dengan Uni Soviet membuat Amerika Serikat terus mengembangkan teknologi luar angkasanya. Tak sekedar mengirim wahana tak berawak, Amerika Serikat juga berambisi mengirim astronotnya ke bulan.
Program pertama Amerika Serikat adalah meluncurkan roket Saturn 1 ke luar angkasa pada 27 Oktober 1961. Setelah berhasil meluncurkan roket Saturn 1, NASA mulai mengembangkan pesawat ruang angkasa untuk misi Apollo ke bulan.
Pada misi Apollo pertama pada 27 Januari 1967, percobaan untuk penerbangan mengalami kegagalan dan menewaskan tiga astronot terbaik NASA.
Setelah berkali-kali melakukan percobaan, baru pada 20 Juli 1969, Amerika Serikat berhasil mewujudkan impiannya mendaratkan manusia ke bulan dan kembali ke bumi dengan selamat. Dalam misi Apollo 11 ini, astronot juga membawa bebatuan bulan ke bumi untuk penelitian.
3. China
Tak mau ketinggalan, China yang menjadi negara adi daya baru juga berambisi untuk menguasai teknologi luar angkasa. Negeri tirai bambu itu mulai mengembangkan Roket Chang'e untuk mengirim wahana ke luar angkasa.
Misi ini adalah bagian dari program China dalam eksplorasi bulan yang lebih besar. Misi Chang'e pertama dan kedua dirancang untuk mengumpulkan data dari orbit, sementara yang ketiga dan keempat dirancang untuk operasi di permukaan Bulan.
Selanjutnya, China mengirim wahana tak berawak Chang'e-4 pada awal tahun 2019 ke bulan untuk membawa penjelajah Yutu 2 mengeksplorasi dan mengambil sampel batu. Pesawat antariksa ini menjadi yang pertama untuk menjelajah sisi terjauh bulan.
Setelah Yutu 2 menyelesaikan misi mengambil sampel batu, kemudian China mengirim misi Chang'e-5 untuk membawa batuan bulan . Awal Desember 2020, Chang'e-5 berhasil membawa 2 kilogram batu bulan ke bumi. Capaian ini lebih dari 40 tahun lalu yang pernah dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet di era perang dingin.
Kini China sedang melakukan proyek ambisius membangun stasiun luar angkasa sendiri menyaingi stasiun luar angkasa internasional yang sudah memasuki masa pensiun.
Di samping ketiga negara di atas, sejumlah negara lain juga berlomba untuk bisa mencapai bulan, yakni India dan Israel, namun gagal.
India nyaris menjadi negara keempat yang berhasil mengirim wahana penjelajah ke bulan dengan pesawat antariksa Chandrayaan 2 pada 14 Juli 2019. Namun Lembaga Antariksa India (ISRO) mendadak membatalkan misi tersebut satu jam menjelang peluncuran karena dikabarkan mengalami kendala teknis.
Selain India, Israel juga nyaris saja menjadi negara keempat yang mengirimkan wahana luar angkasa ke bulan . Menggunakan roket Falcon 9 Milik SpaceX, wahana antariksa Israel bernama Beresheet sudah berhasil mencapai permukaan bulan. Sayangnya pendaratan yang tidak mulus membuat wahana Beresheet tersebut hancur berkeping-keping.
Australia juga berambisi mengirimkan wahana antariksa ke bulan. Namun rencana ini baru akan diwujudkan pada tahun 2026 mendatang. Untuk misi mengirim penjelajah ke bulan, Australia telah bekerjasama dengan badan antariksa Amerika Serikat NASA melalui program Artemis.
Kini sejumlah negara maju sedang mengembangkan robot penjelajah untuk mengeksplorasi permukaan bulan dan mengetahui kemungkinan untuk mendukung adanya kehidupan.
Sejauh ini baru tiga negara yang berhasil mendaratkan astronot maupun penjelajahnya di bulan. Ketiga negara tersebut, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, dan China.
Berikut negara-negara yang sudah berhasil ke Bulan yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Uni Soviet
Di era perang dingin, Uni Soviet menjadi negara pertama yang berhasil mengirim wahana tak berawak Luna 2 ke permukaan bulan pada tahun 1959 menggunakan roket Sputnik. Namun baru beberapa tahun kemudian, Uni Soviet berhasil memotret permukaan bulan setelah mengirim wahana Luna 9 dan Luna 13.
Selanjutnya pada misi Luna 16 pada 24 September 1970, Uni Soviet berhasil mengambil contoh batu permukaan bulan dan membawanya ke bumi. Keberhasilan ini diikuti oleh misi berikutnya yakni, Luna 20 (1972) dan Luna 24 (1976).
Keberhasilan misi tak berawak Uni Soviet ini bukan tanpa kendala karena beberapa misi juga mengalami kegagalan. Pada pengiriman Luna 23, Uni Soviet berhasil mendaratkan wahana itu ke bulan namun peralatan ilmiah yang dibawa gagal beroperasi.
Dalam perang luar angkasa ini, Uni Soviet sendiri mencatatkan sejarah, yakni berhasil mengirim manusia pertama ke luar angkasa, kosmonot Yuri A Gagarin pada 12 April 1961.
2. Amerika Serikat
Perang dingin dengan Uni Soviet membuat Amerika Serikat terus mengembangkan teknologi luar angkasanya. Tak sekedar mengirim wahana tak berawak, Amerika Serikat juga berambisi mengirim astronotnya ke bulan.
Program pertama Amerika Serikat adalah meluncurkan roket Saturn 1 ke luar angkasa pada 27 Oktober 1961. Setelah berhasil meluncurkan roket Saturn 1, NASA mulai mengembangkan pesawat ruang angkasa untuk misi Apollo ke bulan.
Pada misi Apollo pertama pada 27 Januari 1967, percobaan untuk penerbangan mengalami kegagalan dan menewaskan tiga astronot terbaik NASA.
Setelah berkali-kali melakukan percobaan, baru pada 20 Juli 1969, Amerika Serikat berhasil mewujudkan impiannya mendaratkan manusia ke bulan dan kembali ke bumi dengan selamat. Dalam misi Apollo 11 ini, astronot juga membawa bebatuan bulan ke bumi untuk penelitian.
3. China
Tak mau ketinggalan, China yang menjadi negara adi daya baru juga berambisi untuk menguasai teknologi luar angkasa. Negeri tirai bambu itu mulai mengembangkan Roket Chang'e untuk mengirim wahana ke luar angkasa.
Misi ini adalah bagian dari program China dalam eksplorasi bulan yang lebih besar. Misi Chang'e pertama dan kedua dirancang untuk mengumpulkan data dari orbit, sementara yang ketiga dan keempat dirancang untuk operasi di permukaan Bulan.
Selanjutnya, China mengirim wahana tak berawak Chang'e-4 pada awal tahun 2019 ke bulan untuk membawa penjelajah Yutu 2 mengeksplorasi dan mengambil sampel batu. Pesawat antariksa ini menjadi yang pertama untuk menjelajah sisi terjauh bulan.
Setelah Yutu 2 menyelesaikan misi mengambil sampel batu, kemudian China mengirim misi Chang'e-5 untuk membawa batuan bulan . Awal Desember 2020, Chang'e-5 berhasil membawa 2 kilogram batu bulan ke bumi. Capaian ini lebih dari 40 tahun lalu yang pernah dilakukan Amerika Serikat dan Uni Soviet di era perang dingin.
Kini China sedang melakukan proyek ambisius membangun stasiun luar angkasa sendiri menyaingi stasiun luar angkasa internasional yang sudah memasuki masa pensiun.
Di samping ketiga negara di atas, sejumlah negara lain juga berlomba untuk bisa mencapai bulan, yakni India dan Israel, namun gagal.
India nyaris menjadi negara keempat yang berhasil mengirim wahana penjelajah ke bulan dengan pesawat antariksa Chandrayaan 2 pada 14 Juli 2019. Namun Lembaga Antariksa India (ISRO) mendadak membatalkan misi tersebut satu jam menjelang peluncuran karena dikabarkan mengalami kendala teknis.
Selain India, Israel juga nyaris saja menjadi negara keempat yang mengirimkan wahana luar angkasa ke bulan . Menggunakan roket Falcon 9 Milik SpaceX, wahana antariksa Israel bernama Beresheet sudah berhasil mencapai permukaan bulan. Sayangnya pendaratan yang tidak mulus membuat wahana Beresheet tersebut hancur berkeping-keping.
Australia juga berambisi mengirimkan wahana antariksa ke bulan. Namun rencana ini baru akan diwujudkan pada tahun 2026 mendatang. Untuk misi mengirim penjelajah ke bulan, Australia telah bekerjasama dengan badan antariksa Amerika Serikat NASA melalui program Artemis.
(ysw)