Peneliti Temukan Rahasia Panjang Umur dalam DNA Ikan Rockfish

Sabtu, 13 November 2021 - 11:40 WIB
loading...
Peneliti Temukan Rahasia...
Ikan Rockfish atau Ikan Batu (Karang) yang banyak ditemukan hidup di Pasifik dan Atlantik dikenal sebagai salah satu spesies ikan yang berumur panjang. Foto/Ist/insidescience
A A A
BRITISH COLUMBIA - Ikan Rockfish atau Ikan Batu (Karang) yang banyak ditemukan hidup di Pasifik dan Atlantik dikenal sebagai salah satu spesies ikan yang berumur panjang . Beberapa jenis Rockfish memiliki rentang hidup hampir satu dekade atau 10 tahun, bahkan spesies yang lain dapat hidup lebih dari 200 tahun.

Spesies Rockfish mata kuning (Sebastes ruberrimus), dapat hidup hingga 147 tahun. Bahkan spesies Rockfish mata kasar (Sebastes aleutianus), dapat hidup hingga lebih dari 200 tahun. (Baca juga; Ikan Langka dengan 'Gigi Manusia' Ditangkap di AS )

Pada 3 Juli 2013, seorang pemancing Henry Liebman mendapatkan Rockfish tertua (lebih dari 200 tahun) pada kedalaman 900 kaki atau 274 meter di negara bagian Alaska. Bobot ikan Rockfish seberat 39 pounds atau sekitar 17,9 kg dan panjangnya sekitar 1 meter.

Peneliti Temukan Rahasia Panjang Umur dalam DNA Ikan Rockfish

seorang pemancing Henry Liebman mendapatkan Rockfish tertua (lebih dari 200 tahun) pada kedalaman 900 kaki atau 274 meter di negara bagian Alaska. Foto/Okezone/Outdoorlife

Sejumlah ilmuwan dari universitas di Amerika Serikat dan Kanada yang melakukan penelitian terhadap Rockfish mengklaim menemukan rahasia panjang umur pada ikan tersebut. Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih dalam lagi, para ilmuwan optimistis misteri untuk panjang umur terdapat pada DNA Rockfish.

"Saya pikir Rockfish adalah kelompok yang sangat menarik karena mereka menunjukkan variasi ekstrem untuk bisa hidup lebih lama. Kita dapat memanfaatkan itu untuk memahami bagaimana kehidupan berevolusi," kata Greg Owens, ahli biologi evolusi dari University of Victoria, Kanada dikutip dari Inside Science, Sabtu (13/11/2021)

Owens dan sejumah peneliti menganalisis DNA dari Rockfish untuk melihat gen mana yang berubah terkait cara hidup dan habitat yang berbeda. Spesies Rockfish yang berumur panjang menunjukkan kecepatan perubahan gen untuk memperbaiki dan memelihara DNA. (Baca juga; Ini Kandungan Muntahan Ikan Paus Sperma, Bikin Penemunya Auto Tajir )

Gen tersebut berpotensi membantu ikan menghindari kanker saat mereka bertambah tua. "Para ilmuwan sejak lama menduga bahwa perbaikan DNA relevan untuk umur panjang. Di sini mereka (Rockfish) benar-benar menunjukkan bukti yang sangat kuat untuk itu," kata Vera Gorbunova, seorang ahli biologi di University of Rochester.

Akan sulit untuk menginterpretasikan temuan tersebut, karena Rockfish berumur panjang cenderung tumbuh lebih besar dan hidup lebih dalam di laut daripada spesies yang berumur pendek. Ukuran dan kedalaman dapat mempengaruhi umur Rockfish secara tidak langsung.

Namun, para peneliti fokus pada gen DNA Rockfish saja. Mereka mengidentifikasi 56 gen yang terkait dengan umur panjang. Diketahui, beberapa gen ini membantu mengontrol insulin dan glukosa yang memegang peranan penting dalam metabolisme energi, proses ini terjadi pada ikan dan juga manusia.

Para peneliti juga menemukan bahwa spesies Rockfish berumur panjang memiliki lebih banyak salinan gen butyrophilin. Gen ini membantu menekan peradangan dan terlibat dalam penyakit radang pada manusia. “Gen butyrophilin ekstra dapat membantu Rockfish hidup lebih lama dengan menjaga peradangan tetap terkendali,” kata Owens.

Butyrophilin adalah keluarga protein dan subkelompok dari setidaknya 10 gen dalam keluarga Superfamili Imunoglobulin (super Ig) yang terdapat pada manusia, tikus, sapi, kambing dan spesies lainnya. Sedangkan Superfamili Imunoglobulin adalah superfamili protein besar pada permukaan sel dan protein terlarut yang terlibat dalam proses pengenalan, pengikatan, atau adhesi sel.

Untuk itu, para ilmuwan optimistis, jika gen itu berhasil untuk Rockfish, mungkin suatu hari nanti bisa bekerja untuk manusia juga. “Perjalanan kita masih panjang. Tetapi jika kita dapat menemukan, katakanlah, beberapa obat, beberapa molekul, yang mungkin digunakan untuk umur panjang manusia atau penyakit peradangan tertentu ," kata Param Priya Singh, Ahli Biologi Evolusi Universitas Stanford.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1109 seconds (0.1#10.140)