Terbentuk dari 32 Kali Mutasi, Varian B.1.1.529 Serang 3 Negara
loading...
A
A
A
LONDON - Baru saja dunia reda dari varian Delta, kini para ahli memperingatkan varian baru Covid-19 yang telah terdeteksi di tiga negara dan memiliki resistensi yang tinggi terhadap vaksin.
Seperti dilansir dari Daily, Kamis (25/11/2021, varian bernama B.1.1.529 memiliki 32 mutasi dan terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong. Dilaporkan sebagai hasil dari varian sebelumnya bernama B.1.1.
Menurut laporan, kasus infeksi saat ini masih pada tingkat dua digit. Kasus yang diidentifikasi di Hong Kong melibatkan seorang individu yang baru saja kembali dari Afrika Selatan.
Dengan demikian menimbulkan kekhawatiran bahwa varian tersebut mungkin telah menyebar ke penumpang pesawat tempat pasien berada.
Selain itu, jumlah dan keragaman mutasi virus telah meningkatkan kekhawatiran di antara para ahli bahwa virus tersebut berpotensi menginfeksi individu yang telah menerima vaksinasi lengkap.
Seorang ahli virus dari Imperial College, Dr. Tom Peacock mengatakan mutasi virus baru itu 'menakutkan' jika dibandingkan dengan varian Delta.
“Ukurannya yang panjang dengan jumlah mutasi yang tinggi menunjukkan bahwa varian baru ini perlu dikhawatirkan. Dengan 10 kasus yang terdeteksi sejauh ini, kami perlu memantau perkembangan varian tersebut daripada menyebarkan kepanikan," katanya.
Seperti dilansir dari Daily, Kamis (25/11/2021, varian bernama B.1.1.529 memiliki 32 mutasi dan terdeteksi di Afrika Selatan, Botswana, dan Hong Kong. Dilaporkan sebagai hasil dari varian sebelumnya bernama B.1.1.
Menurut laporan, kasus infeksi saat ini masih pada tingkat dua digit. Kasus yang diidentifikasi di Hong Kong melibatkan seorang individu yang baru saja kembali dari Afrika Selatan.
Dengan demikian menimbulkan kekhawatiran bahwa varian tersebut mungkin telah menyebar ke penumpang pesawat tempat pasien berada.
Selain itu, jumlah dan keragaman mutasi virus telah meningkatkan kekhawatiran di antara para ahli bahwa virus tersebut berpotensi menginfeksi individu yang telah menerima vaksinasi lengkap.
Seorang ahli virus dari Imperial College, Dr. Tom Peacock mengatakan mutasi virus baru itu 'menakutkan' jika dibandingkan dengan varian Delta.
“Ukurannya yang panjang dengan jumlah mutasi yang tinggi menunjukkan bahwa varian baru ini perlu dikhawatirkan. Dengan 10 kasus yang terdeteksi sejauh ini, kami perlu memantau perkembangan varian tersebut daripada menyebarkan kepanikan," katanya.
(wbs)