99 Tahun Penemuan Makam Raja Tutankhamun dan Kisah Misteri Kutukannya
loading...
A
A
A
TEPAT 99 tahun lalu, pada 26 November 1922, makam Raja Tutankhamun di The Valley of The Kings atau Lembah Para Raja yang berada di tepi barat Sungai Nil di sekitar kota Thebe atau Luxor, Mesir , ditemukan. Sebelumnya pada 4 November 1922, tim arkeolog yang dipimpin Howard Carter menemukan sebuah tangga yang menandai pintu masuk ke makam Raja Tutankhamun.
Raja Tutankhamun merupakan Firaun era Kerajaan Baru Mesir dan memiliki nama Nebkheperure Tutankhamun, namun arkeolog menyebutnya Raja Tut (King Tut). Penemuan makam Raja Tutankhamun yang lebih dari 3.000 tahun terbaring tanpa gangguan, diiringi kisah misteri kutukan kematian bagi yang mengganggu makam Firaun (Raja) Dinasti Ke-18 Mesir ini. (Baca juga; Ilmuwan Berhasil Ungkap Wajah Siberian Tutankhamun dan Selirnya )
Misteri kutukan Raja Tut menjadi kisah atau legenda urban yang cukup epik selama bertahun-tahun. Apalagi ada sejumlah orang yang meninggal secara misterius dan dikaitkan dengan penggalian makam Raja Tut. Kejadian itu dipercaya atau dianggap sebagai kutukan kematian Raja Tut. (Baca juga; Arkeolog Mesir Ungkap Rahasia Dua Mumi Bayi di Makam Raja Tutankhamun )
Tentu, kita boleh saja tidak percaya tentang kejadian misterius ini, tapi dapat menjadi informasi menarik. Apalagi, dalam penemuan artefak kuno biasanya menyimpan banyak harta karun, baik berupa benda maupun ilmu pengetahuan. Ada sejumlah kematian secara misterius yang dikaitkan dengan pembukaan makam Raja Tut, berikut 9 di antaranya yang dikutip SINDOnews dari laman salon;
1. George Herbert, Earl Ke-5 Carnarvon
Lord Carnarvon adalah orang yang mendanai penggalian makam Raja Tut. Dia juga orang pertama yang menyerah pada kutukan tersebut. Lord Carnarvon secara tidak sengaja merobek luka gigitan nyamuk saat bercukur dan akhirnya mati karena keracunan darah tak lama kemudian.
Ini terjadi beberapa bulan setelah makam Raja Tut dibuka dan hanya enam minggu setelah pers mulai melaporkan "kutukan mumi" akan menimpa siapa pun yang mengganggunya. Legenda mengatakan bahwa ketika Lord Carnarvon meninggal, semua lampu di rumahnya — atau, menurut beberapa catatan, lampu di seluruh Kairo — secara misterius padam.
2. Sir Bruce Ingham
Sir Bruce Ingham hanya menerima hadiah dari Howard Carter, arkeolog yang menemukan makam itu, berupa pemberat kertas. Namun, pemberat kertas, yang tepat atau mungkin sangat tidak tepat, terdiri dari tangan mumi yang mengenakan gelang yang konon bertuliskan kalimat, "Terkutuklah dia yang menggerakkan tubuhku."
Ingham tidak meninggal karena kutukan mumi, meskipun rumahnya terbakar habis tidak lama setelah menerima hadiah. Ketika dia mencoba membangun kembali, rumahnya itu dilanda banjir.
3. George Jay Gould
George Jay Gould adalah seorang pemodal dan eksekutif kereta api Amerika yang kaya yang mengunjungi makam Tutankhamen pada tahun 1923 dan jatuh sakit setelahnya. Dia tidak pernah benar-benar pulih dan meninggal karena pneumonia beberapa bulan kemudian.
4. Aubrey Herbert
Aubrey Herbert tidak berhubungan langsung dengan penemuan makam Raja Tut. Dia hanya punya ikatan saudara dengan Lord Carnarvon. Dia, meninggal karena sepsis sebagai akibat dari operasi yang pernah dilakukan beberapa kali, hanya lima bulan setelah kematian saudara tiri laki-lakinya yang dianggap sebagai kutukan mumi.
Raja Tutankhamun merupakan Firaun era Kerajaan Baru Mesir dan memiliki nama Nebkheperure Tutankhamun, namun arkeolog menyebutnya Raja Tut (King Tut). Penemuan makam Raja Tutankhamun yang lebih dari 3.000 tahun terbaring tanpa gangguan, diiringi kisah misteri kutukan kematian bagi yang mengganggu makam Firaun (Raja) Dinasti Ke-18 Mesir ini. (Baca juga; Ilmuwan Berhasil Ungkap Wajah Siberian Tutankhamun dan Selirnya )
Misteri kutukan Raja Tut menjadi kisah atau legenda urban yang cukup epik selama bertahun-tahun. Apalagi ada sejumlah orang yang meninggal secara misterius dan dikaitkan dengan penggalian makam Raja Tut. Kejadian itu dipercaya atau dianggap sebagai kutukan kematian Raja Tut. (Baca juga; Arkeolog Mesir Ungkap Rahasia Dua Mumi Bayi di Makam Raja Tutankhamun )
Tentu, kita boleh saja tidak percaya tentang kejadian misterius ini, tapi dapat menjadi informasi menarik. Apalagi, dalam penemuan artefak kuno biasanya menyimpan banyak harta karun, baik berupa benda maupun ilmu pengetahuan. Ada sejumlah kematian secara misterius yang dikaitkan dengan pembukaan makam Raja Tut, berikut 9 di antaranya yang dikutip SINDOnews dari laman salon;
1. George Herbert, Earl Ke-5 Carnarvon
Lord Carnarvon adalah orang yang mendanai penggalian makam Raja Tut. Dia juga orang pertama yang menyerah pada kutukan tersebut. Lord Carnarvon secara tidak sengaja merobek luka gigitan nyamuk saat bercukur dan akhirnya mati karena keracunan darah tak lama kemudian.
Ini terjadi beberapa bulan setelah makam Raja Tut dibuka dan hanya enam minggu setelah pers mulai melaporkan "kutukan mumi" akan menimpa siapa pun yang mengganggunya. Legenda mengatakan bahwa ketika Lord Carnarvon meninggal, semua lampu di rumahnya — atau, menurut beberapa catatan, lampu di seluruh Kairo — secara misterius padam.
2. Sir Bruce Ingham
Sir Bruce Ingham hanya menerima hadiah dari Howard Carter, arkeolog yang menemukan makam itu, berupa pemberat kertas. Namun, pemberat kertas, yang tepat atau mungkin sangat tidak tepat, terdiri dari tangan mumi yang mengenakan gelang yang konon bertuliskan kalimat, "Terkutuklah dia yang menggerakkan tubuhku."
Ingham tidak meninggal karena kutukan mumi, meskipun rumahnya terbakar habis tidak lama setelah menerima hadiah. Ketika dia mencoba membangun kembali, rumahnya itu dilanda banjir.
3. George Jay Gould
George Jay Gould adalah seorang pemodal dan eksekutif kereta api Amerika yang kaya yang mengunjungi makam Tutankhamen pada tahun 1923 dan jatuh sakit setelahnya. Dia tidak pernah benar-benar pulih dan meninggal karena pneumonia beberapa bulan kemudian.
4. Aubrey Herbert
Aubrey Herbert tidak berhubungan langsung dengan penemuan makam Raja Tut. Dia hanya punya ikatan saudara dengan Lord Carnarvon. Dia, meninggal karena sepsis sebagai akibat dari operasi yang pernah dilakukan beberapa kali, hanya lima bulan setelah kematian saudara tiri laki-lakinya yang dianggap sebagai kutukan mumi.