Jangan Melihat Langsung Asteroid yang Meluncur ke Bumi, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama ini orang akan menatap langsung asteroid atau meteor yang meluncur ke bumi karena menimbulkan cahaya yang menawan. Namun ternyata hal itu tidak disarankan oleh astronom karena bisa membahayakan kesehatan.
Astronom Swinburne dan Direktur Institut Teknologi dan Industri Luar Angkasa, Profesor Alan Duffy mengatakan jika asteroid atau meteor terbang menuju bumi, jangan sampai melihatnya secara langsung.
“Saya sarankan, demi Tuhan jangan melihat hal ini. Karena kecerahan dari benda-benda yang terbakar di atmosfer bisa membahayakan kesehatan,” katanya kepada podcast I've Got News For You, seperti dikutip News Australia, Senin (30/11/2021).
Duffy mengatakan, banyaknya masyarakat yang melihat langsung ketika meteor jatuh di Chelyabinsk menyebabkan mereka cedera. "Mereka melihat bola api besar yang menyala di langit denga tingkat kecerahan yang hampir sama dengan matahari tanpa memakai kacamata pelindung menyebabkan retina mereka sakit," katanya.
Batu ruang angkasa besar terakhir yang masuk ke bumi adalah meteor Chelyabinsk yang terbakar di atas Rusia pada Februari 2013. Cahaya dari meteor itu terlihat lebih terang dari matahari dan terlihat hingga jarak 100 km.
NASA kini telah memulai misi yang dapat mencegah situasi serupa dengan Chelyabinsk. NASA akan menembakkan rudal bermuatan bahan peledak ke asteroid besar untuk mengubah jalur orbitnya.
Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA meluncurkan roket SpaceX pada 24 November 2021 dengan rudal yang diperkirakan akan menghantam Dimorphos pada September 2022.
Astronom Swinburne dan Direktur Institut Teknologi dan Industri Luar Angkasa, Profesor Alan Duffy mengatakan jika asteroid atau meteor terbang menuju bumi, jangan sampai melihatnya secara langsung.
“Saya sarankan, demi Tuhan jangan melihat hal ini. Karena kecerahan dari benda-benda yang terbakar di atmosfer bisa membahayakan kesehatan,” katanya kepada podcast I've Got News For You, seperti dikutip News Australia, Senin (30/11/2021).
Duffy mengatakan, banyaknya masyarakat yang melihat langsung ketika meteor jatuh di Chelyabinsk menyebabkan mereka cedera. "Mereka melihat bola api besar yang menyala di langit denga tingkat kecerahan yang hampir sama dengan matahari tanpa memakai kacamata pelindung menyebabkan retina mereka sakit," katanya.
Batu ruang angkasa besar terakhir yang masuk ke bumi adalah meteor Chelyabinsk yang terbakar di atas Rusia pada Februari 2013. Cahaya dari meteor itu terlihat lebih terang dari matahari dan terlihat hingga jarak 100 km.
NASA kini telah memulai misi yang dapat mencegah situasi serupa dengan Chelyabinsk. NASA akan menembakkan rudal bermuatan bahan peledak ke asteroid besar untuk mengubah jalur orbitnya.
Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA meluncurkan roket SpaceX pada 24 November 2021 dengan rudal yang diperkirakan akan menghantam Dimorphos pada September 2022.
(ysw)