United Airlines Cetak Sejarah, Pakai BBM Campuran Minyak Nabati
loading...
A
A
A
WASHINGTON - United Airlines membuat sejarah dengan melakukan penerbangan komersial pertama yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan pada 1 Desember 2021. Pesawat Boeing 737 MAX 8 milik United Airlines menyelesaikan rute Chicago dan Washington DC, menggunakan “bahan bakar penerbangan berkelanjutan” atau “sustainable aviation fuel” (SAF).
Dikutip dari laman gizmodo, penerbangan Boeing 737 MAX 8 yang membawa 100 penumpang dan menghabiskan sekitar 500 galon bahan bakar SAF. Bahan bakar alternatif ini terdiri dari campuran lemak, minyak goreng, dan gemuk, yang diproduksi oleh perusahaan World Energy.
United Airlines mengatakan campuran bahan bakar ini menghasilkan karbon dioksida 80% lebih sedikit daripada bahan bakar alternatif konvensional. Otoritas penerbangan setempat baru mengizinkan satu mesin saja yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, jadi satu mesin lainnya masih menggunakan bahan bakar konvensional.
Satu mesin pesawat Boeing 737 MAX 8 yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini dikembangkan CFM International. Mesin pesawat yang disebut LEAP-1B, dikembangkan perusahaan patungan antara GE Aviation dan Safran Aircraft Engines. (Baca juga; Angkatan Udara Inggris Sukses Terbangkan Pesawat Gunakan Bahan Bakar Sintetis )
Dikutip dari laman today.in-24, CEO United Airlines Scott Kirby, yang ikut dalam penerbangan itu mengatakan bahwa penggunaan bahan bakar berkelanjutan atau SAF merupakan tonggak penting untuk mewujudkan dekarbonisasi dalam industri penerbangan. (Baca juga; Garuda Tutup Sebagian Rute Penerbangan, Pelita Air dan TransNusa Bakal Ambil Alih )
Sementara itu, GE Aviation menyebutkan, bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang digunakan United Airlines adalah drop-in ready. Artinya, dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar Jet A dan Jet A-1 konvensional tanpa perlu modifikasi mesin atau struktur dari pesawat terbang.
“Bahan bakar penerbangan berkelanjutan dapat diproduksi dari 60 bahan baku yang berbeda, termasuk minyak nabati, ganggang, lemak, aliran limbah, alkohol, gula, CO2. Departemen Energi memperkirakan bahwa Amerika Serikat memiliki sumber daya untuk memproduksi 50 hingga 60 miliar galon SAF per tahun,“ demikian laporan GE Aviation.
Departemen Energi menyebutkan, sekitar 1 miliar ton biomassa dapat dikumpulkan setiap tahun di AS, sehingga mampu menghasilkan sekitar 50–60 miliar galon biofuel rendah karbon seperti SAF. United Airlines mengatakan bahwa program Eco-Skies Alliance telah berkontribusi pada pembelian lebih dari 7 juta galon SAF tahun ini.
Dikutip dari laman gizmodo, penerbangan Boeing 737 MAX 8 yang membawa 100 penumpang dan menghabiskan sekitar 500 galon bahan bakar SAF. Bahan bakar alternatif ini terdiri dari campuran lemak, minyak goreng, dan gemuk, yang diproduksi oleh perusahaan World Energy.
United Airlines mengatakan campuran bahan bakar ini menghasilkan karbon dioksida 80% lebih sedikit daripada bahan bakar alternatif konvensional. Otoritas penerbangan setempat baru mengizinkan satu mesin saja yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, jadi satu mesin lainnya masih menggunakan bahan bakar konvensional.
Satu mesin pesawat Boeing 737 MAX 8 yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini dikembangkan CFM International. Mesin pesawat yang disebut LEAP-1B, dikembangkan perusahaan patungan antara GE Aviation dan Safran Aircraft Engines. (Baca juga; Angkatan Udara Inggris Sukses Terbangkan Pesawat Gunakan Bahan Bakar Sintetis )
Dikutip dari laman today.in-24, CEO United Airlines Scott Kirby, yang ikut dalam penerbangan itu mengatakan bahwa penggunaan bahan bakar berkelanjutan atau SAF merupakan tonggak penting untuk mewujudkan dekarbonisasi dalam industri penerbangan. (Baca juga; Garuda Tutup Sebagian Rute Penerbangan, Pelita Air dan TransNusa Bakal Ambil Alih )
Sementara itu, GE Aviation menyebutkan, bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) yang digunakan United Airlines adalah drop-in ready. Artinya, dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar Jet A dan Jet A-1 konvensional tanpa perlu modifikasi mesin atau struktur dari pesawat terbang.
“Bahan bakar penerbangan berkelanjutan dapat diproduksi dari 60 bahan baku yang berbeda, termasuk minyak nabati, ganggang, lemak, aliran limbah, alkohol, gula, CO2. Departemen Energi memperkirakan bahwa Amerika Serikat memiliki sumber daya untuk memproduksi 50 hingga 60 miliar galon SAF per tahun,“ demikian laporan GE Aviation.
Departemen Energi menyebutkan, sekitar 1 miliar ton biomassa dapat dikumpulkan setiap tahun di AS, sehingga mampu menghasilkan sekitar 50–60 miliar galon biofuel rendah karbon seperti SAF. United Airlines mengatakan bahwa program Eco-Skies Alliance telah berkontribusi pada pembelian lebih dari 7 juta galon SAF tahun ini.
(wib)