Hati-Hati, Kucing Mudah Terinfeksi Covid-19
loading...
A
A
A
Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merasa prihatin dengan kesejahteraan hewan. Mereka tidak membenarkan untuk mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka.
Manusia tetap menjadi risiko terbesar bagi manusia lain dalam penularan virus. Sejauh ini belum ada bukti bahwa kucing dapat menularkan virus ke manusia dengan mudah. Dokumentasi medis juga belum mengidentifiikasi bahwa manusia tertular Covid-19 dari kucing.
Justru sebaliknya, ada beberapa contoh kucing yang terinveksi karena kontak dekat dengan manusia yang positif Covid-19. Termasuk beberapa kucing besar di Kebun Binatang Bronx juga dinyatakan positif.
Pengumuman dari Departemen Pertanian AS pada 22 April lalu menyebutkan bahwa ada dua kucing di dua rumah pribadi di negara bagian New York dinyatakan positif Covid-19. Salah satunya berada di rumah bersama seseorang dengan kasus penyakit virus yang terkonfirmasi. Kucing-kucing itu menunjukkan tanda-tanda penyakit pernapasan ringan dan diharapkan pulih sepenuhnya.
Direktur Program Kedokteran Penampungan UW – Madison, Sandra Newbury, menguji kucing di tempat penampungan hewan yang sebelumnya pernah terkena kasus Covid-19. Ia mengatakan bahwa kucing dapat dinyatakan positif Covid-19 setelah kontak dekat dengan manusia.
"Organisasi kesejahteraan hewan bekerja sangat keras dalam krisis ini untuk mempertahankan ikatan manusia-hewan dan memelihara hewan peliharaan dengan pemilik mereka," kata pimpinan peneliti di beberapa negara bagian di AS.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini adalah waktu yang menegangkan bagi semua orang. Setiap orang membutuhkan kenyamanan dan dukungan untuk diberikan kepada hewan peliharaan.
Newbury telah bekerja dengan CDC dan American Veterinary Medical Association untuk mengembangkan rekomendasi tempat penampungan hewan peliharaan yang berpotensi terpapar Covid-19. Ini digunakan untuk memberikan perawatan ketika pemiliknya dirawat di rumah sakit atau tidak mau mewaratnya lagi karena sebuah penyakit.
Studi UW-Madison membantu mengkonfirmasi secara eksperimental bahwa kucing dapat terinfeksi, meskipun risiko infeksi alami akibat paparan Coovid-19 tampaknya cukup rendah. Dari 22 hewan yang telah diuji oleh program, tidak ada yang memiliki tes reaksi berantai polimerase positif untuk virus ini," kata Newbury.
Disisi lain, Keith Poulsen, direktur Laboratorium Diagnostik Hewan Wisconsin, merekomendasikan agar pemilik hewan peliharaan terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter hewan. Jika memungkinkan, pengujian dapat dilakukan pada populasi kucing dan spesies lain yang terbukti rentan terhadap virus dan penularan virus.
Manusia tetap menjadi risiko terbesar bagi manusia lain dalam penularan virus. Sejauh ini belum ada bukti bahwa kucing dapat menularkan virus ke manusia dengan mudah. Dokumentasi medis juga belum mengidentifiikasi bahwa manusia tertular Covid-19 dari kucing.
Justru sebaliknya, ada beberapa contoh kucing yang terinveksi karena kontak dekat dengan manusia yang positif Covid-19. Termasuk beberapa kucing besar di Kebun Binatang Bronx juga dinyatakan positif.
Pengumuman dari Departemen Pertanian AS pada 22 April lalu menyebutkan bahwa ada dua kucing di dua rumah pribadi di negara bagian New York dinyatakan positif Covid-19. Salah satunya berada di rumah bersama seseorang dengan kasus penyakit virus yang terkonfirmasi. Kucing-kucing itu menunjukkan tanda-tanda penyakit pernapasan ringan dan diharapkan pulih sepenuhnya.
Direktur Program Kedokteran Penampungan UW – Madison, Sandra Newbury, menguji kucing di tempat penampungan hewan yang sebelumnya pernah terkena kasus Covid-19. Ia mengatakan bahwa kucing dapat dinyatakan positif Covid-19 setelah kontak dekat dengan manusia.
"Organisasi kesejahteraan hewan bekerja sangat keras dalam krisis ini untuk mempertahankan ikatan manusia-hewan dan memelihara hewan peliharaan dengan pemilik mereka," kata pimpinan peneliti di beberapa negara bagian di AS.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini adalah waktu yang menegangkan bagi semua orang. Setiap orang membutuhkan kenyamanan dan dukungan untuk diberikan kepada hewan peliharaan.
Newbury telah bekerja dengan CDC dan American Veterinary Medical Association untuk mengembangkan rekomendasi tempat penampungan hewan peliharaan yang berpotensi terpapar Covid-19. Ini digunakan untuk memberikan perawatan ketika pemiliknya dirawat di rumah sakit atau tidak mau mewaratnya lagi karena sebuah penyakit.
Studi UW-Madison membantu mengkonfirmasi secara eksperimental bahwa kucing dapat terinfeksi, meskipun risiko infeksi alami akibat paparan Coovid-19 tampaknya cukup rendah. Dari 22 hewan yang telah diuji oleh program, tidak ada yang memiliki tes reaksi berantai polimerase positif untuk virus ini," kata Newbury.
Disisi lain, Keith Poulsen, direktur Laboratorium Diagnostik Hewan Wisconsin, merekomendasikan agar pemilik hewan peliharaan terlebih dahulu berdiskusi dengan dokter hewan. Jika memungkinkan, pengujian dapat dilakukan pada populasi kucing dan spesies lain yang terbukti rentan terhadap virus dan penularan virus.