Terpantau Keluar dari Rotasinya, Astronom Sebut Matahari Mulai Tidak Stabil

Sabtu, 18 Desember 2021 - 08:11 WIB
loading...
Terpantau Keluar dari Rotasinya, Astronom Sebut Matahari Mulai Tidak Stabil
Matahari terpantau keluar dari rotasiny hal ini diketahui para astronom baru-baru ini. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Para astronom sebut matahari sedang tidak stabil, matahari terpantau berputar keluar dari rotasinya bahkan cahaya menyebar. Situasi itu terjadi setelah letusan bintang yang dikenal sebagai Bintang Naga atau EK Draconis.

Bintang kerdil ini terletak 110,71 tahun cahaya dari Bumi. Cahaya merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik.

Seperti dilansir dari Unilad, para ilmuwan sebelumnya telah menyatakan bahwa jilatan api matahari menyebarkan massa yang mempengaruhi lingkungan di Bumi.



“Penghamburan massa ini secara teoritis juga bisa terjadi di matahari kita. Pengamatan ini dapat membantu kita lebih memahami bagaimana peristiwa serupa telah mempengaruhi bumi, dan bahkan planet Mars selama miliaran tahun terakhir, ”kata rekan penulis studi tersebut, Yuta Notsu dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa (LASP).

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menunjukkan bahwa bintang merah kerdil tipe-M tidak stabil seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Bintang-M mengacu pada bintang paling melimpah di alam semesta dan bintang terkecil yang memiliki bahan bakar hidrogen. Jenis bintang ini biasanya memiliki massa sekitar 0,6 kali massa Matahari.

Namun, matahari tampaknya kurang aktif dibandingkan bintang serupa dalam hal variasi kecerahan yang disebabkan oleh bintik matahari dan fenomena lainnya.

Para peneliti kemarin mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari 369 bintang yang mirip dengan matahari untuk melihat suhu permukaan, ukuran, dan periode rotasinya. Studi menunjukkan bintang-bintang rata-rata menampilkan perbedaan kecerahan lima kali lebih banyak daripada Matahari.

Matahari membutuhkan waktu sekitar 25 hari untuk menngembalikan rotasinya pada porosnya.

''Perubahan kecerahan ini disebabkan oleh bintik-bintik gelap di permukaan bintang yang berputar,'' kata astronom Timo Reinhold dari Institut Penelitian Tata Surya Max Planck di Jerman.

Matahari hanyalah bola panas yang terdiri dari gas hidrogen dan helium. Ini adalah bintang berukuran biasa yang terbentuk lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu dan sekarang dikatakan telah mencapai setengah usianya.

Matahari memiliki diameter sekitar 1,4 juta kilometer, sedangkan suhu permukaannya sekitar 5.500 derajat Celcius.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)