Pelindung Matahari Teleskop James Webb Mulai Dibuka
loading...
A
A
A
TELESKOP Luar Angkasa James Webb ( James Webb Space Telescope /JWST) mulai membuka pelindung matahari setelah melewati orbit Bulan pada Senin 27 Desember 2021. JWST berbobot 14.000 pon diluncurkan ke luar angkasa dengan roket Ariane 5 pada Sabtu 25 Desember 2021.
Saat pelindung matahari mengembang, akan menghalangi panas dari mesin pendorong obeservatorium JWST. Sebab, instrumen inframerah JWST harus sangat dingin hingga minus 370 derajat F agar dapat berfungsi dengan baik. Teleskop James Webb membawa bahan bakar sendiri sebagai pendorong untuk bermanuver di luar angkasa.
"Kami baru saja memulai membuka perisai dan proses ini berjalan sangat lambat, sehingga akan memakan waktu sekitar tiga hari," kata Massimo Stiavelli, seorang astronom dan kepala misi untuk proyek JWST dikutip SINDOnews dari laman upi, Selasa (28/12/2021). (Baca juga; Teleskop Terbesar dan Termahal, Roket Ariane 5 Sukses Luncurkan James Webb )
JWST saat ini sedang dalam perjalanan menuju orbit berjarak 1 juta mil dari Bumi yang disebut sebagai titik Lagrange 2 (L2) yang ditempuh selama 29 hari. Keseimbangan gravitasi pada titik L2 itu akan membantu menjaga JWST di orbit mengelilingi Matahari pada kecepatan dan posisi yang relatif konstan dengan Bumi. Setelah tiba di titik L2, JWST perlahan-lahan akan mengitari orbit dan posisinya akan dikoreksi setiap 21 hari.
Setelah pelindung Matahari terbuka sepenuhnya, pengontrol akan mengirim perintah untuk membuka piringan reflektif utama berukuran 21 kaki dan dilapisi dengan emas. Setelah itu, empat instrumen utama observatorium JWST akan diaktifkan, didinginkan, dan ditempatkan pada posisi yang ditentukan dengan baik. (Baca juga; Gantikan Tugas Hubble, Teleskop James Webb NASA Meluncur 24 Desember )
"Kami akan menghabiskan dua sampai tiga bulan ke depan untuk menyiapkan cermin reflektif. Mereka memindahkannya sangat, sangat lambat. Kami tidak bisa mendinginkan instrumen dengan cepat karena kami ingin menghindari kondensasi es," kata Heidi Hammel, seorang astronom dari Washington DC University.
Observatorium JWST senilai USD10 miliar ini dirancang mampu beroperasi selama 5,5 hingga 10 tahun, untuk melihat lebih jauh berbagai benda luar angkasa dibandingkan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Ilmuwan berharap JWST mampu melihat beberapa galaksi tertua di alam semesta, bersama dengan pulsar, planet ekstrasurya, dan lubang hitam supermasif.
Saat pelindung matahari mengembang, akan menghalangi panas dari mesin pendorong obeservatorium JWST. Sebab, instrumen inframerah JWST harus sangat dingin hingga minus 370 derajat F agar dapat berfungsi dengan baik. Teleskop James Webb membawa bahan bakar sendiri sebagai pendorong untuk bermanuver di luar angkasa.
"Kami baru saja memulai membuka perisai dan proses ini berjalan sangat lambat, sehingga akan memakan waktu sekitar tiga hari," kata Massimo Stiavelli, seorang astronom dan kepala misi untuk proyek JWST dikutip SINDOnews dari laman upi, Selasa (28/12/2021). (Baca juga; Teleskop Terbesar dan Termahal, Roket Ariane 5 Sukses Luncurkan James Webb )
JWST saat ini sedang dalam perjalanan menuju orbit berjarak 1 juta mil dari Bumi yang disebut sebagai titik Lagrange 2 (L2) yang ditempuh selama 29 hari. Keseimbangan gravitasi pada titik L2 itu akan membantu menjaga JWST di orbit mengelilingi Matahari pada kecepatan dan posisi yang relatif konstan dengan Bumi. Setelah tiba di titik L2, JWST perlahan-lahan akan mengitari orbit dan posisinya akan dikoreksi setiap 21 hari.
Setelah pelindung Matahari terbuka sepenuhnya, pengontrol akan mengirim perintah untuk membuka piringan reflektif utama berukuran 21 kaki dan dilapisi dengan emas. Setelah itu, empat instrumen utama observatorium JWST akan diaktifkan, didinginkan, dan ditempatkan pada posisi yang ditentukan dengan baik. (Baca juga; Gantikan Tugas Hubble, Teleskop James Webb NASA Meluncur 24 Desember )
"Kami akan menghabiskan dua sampai tiga bulan ke depan untuk menyiapkan cermin reflektif. Mereka memindahkannya sangat, sangat lambat. Kami tidak bisa mendinginkan instrumen dengan cepat karena kami ingin menghindari kondensasi es," kata Heidi Hammel, seorang astronom dari Washington DC University.
Observatorium JWST senilai USD10 miliar ini dirancang mampu beroperasi selama 5,5 hingga 10 tahun, untuk melihat lebih jauh berbagai benda luar angkasa dibandingkan Teleskop Luar Angkasa Hubble. Ilmuwan berharap JWST mampu melihat beberapa galaksi tertua di alam semesta, bersama dengan pulsar, planet ekstrasurya, dan lubang hitam supermasif.
(wib)