7 Kota dengan Kadar Polusi Paling Parah di China

Senin, 10 Januari 2022 - 21:47 WIB
loading...
7 Kota dengan Kadar...
Kota dengan kadar polusi paling parah di China ini secara nyata terjadi akibat perkembangan ekonomi dan industrinya dengan pesat. Foto: dok/Reuters
A A A
JAKARTA - Kota dengan kadar polusi paling parah di China ini secara nyata terjadi akibat perkembangan ekonomi dan industrinya dengan pesat.

Banyaknya kota baru sejak 1990-an telah mengakibatkan peningkatan luar biasa dalam konsumsi energi yang membuat emisi polutan udara kian memburuk.

Dikutip dari situs iqair.com, Senin (10/1/2022), kendati saat ini kota paling berpolusi berada di Lahore, Pakistan, namun Kota Shanghai di China berada di urutan kedua.



Saat ini indeks kualitas udara yang tercatat di Kota Shanghai sebesar 194, dengan kata lain udaranya tidak sehat. Bahkan, buruknya kualitas udara di Shanghai menyebabkan kerugian USD530 juta atau sekitar Rp7,5 triliun.



Berikut 7 kota dengan kadar polusi paling parah di China yang diolah dari data IQAIR, Senin (10/1/2022):

1. Shanghai

Kualitas udara di Shanghai ini paling buruk di China dan nomor dua setelah Lahore, Pakistan. Menurut data AQI US, Indeks polusi di Shanghai ini mencapai angka 194 dengan artian udara tidak sehat.

Dampak polusi yang sudah akut ini menyebabkan sekitar 1.100 kematian di Shanghai pada 2021. Polusi udara ini juga telah menyebabkan kerugian materil hingga USD530 juta atau sekitar Rp7,5 triliun.

2. Wuhan

Wuhan selama ini dikenal sebagai provinsi dimana penyakit Covid-19 berasal. Namun di balik sejarah penyakit tersebut, Wuhan juga termasuk sebagai provinsi yang paling parah menderita polusi udara.



Berdasarkan indeks kualitas udara, Wuhan berada di peringkat kedua sebagai provinsi paling terpolusi di China. Nilai konsentrasi polusi udara di Wuhan mencapai 18,4 kali lebih tinggi dari standar aman yang disarankan WHO.

3. Hangzhou

Kota ketiga yang paling parah tingkat polusinya adalah Hangzhou. Berdasarkan AQI US, indeks kualitas udara di Hangzhou ini mencapai 167 dengan kata lain tidak sehat untuk ditinggali.

Konsentrasi polutan utama di Hangzhou yang tercatat mencapai 96,5 microgram per meter kubik atau 17,3 kali lebih tinggi dari standar aman yang disarankan WHO.

4. Chengdu

Kualitas udara di Chengdu sedikit lebih baik daripada di Hangzhou. Saat ini indeks kualitas yang tercatat melalui PM2.5 sebesar 138.

Kualitas udara yang ada di Chengdu sekitar 10,1 kali lipat lebih besar dari standar aman WHO. Dengan tingkat polutan tersebut, kondisi udara di Chengdu berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit pernafasan dan sensitif.



5. Chongqing

Chongqing adalah salah satu kota terpadat di China dengan populasi mencapai 31 juta jiwa. Berdasarkan data IQAir, kualitas udara di Chongqing termasuk dalam urutan ke 30 di dunia.

Tercatat indeks udara di Chongqing mencapai 118 yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Saat ini konsentrasi polusi udara Chongqing sebesar 8,5 kali dari standar udara aman yang disarankan WHO.

6. Guangzhou

Indeks polusi udara di provinsi berpenduduk 15,3 juta jiwa ini masuk dalam kategori sedang. Indeks kualitas udara yang tercatat sebesar 91.

Nilai polusi ini lebih tinggi sebesar 6,2 kali dari yang disarankan WHO. Untuk mengurangi dampak polusi ini, warga disarankan untuk tidak melakukan kegatan di luar ruangan.

Polusi udara di Guangzhou diperkirakan telah menyebabkan 720 kematian pada 2021 dengan kerugian sekitar USD340 juta atau sekitar Rp4,8 triliun.

7. Shenzhen

Shenzen termasuk sebagai kota nomor 43 dengan kualitas terburuk di dunia. Sedangkan di China sendiri, Shenzen masuk urutan ke-7 sebagai kota paling berpolusi.



Berdasarkan tingkat polusi udara yang tercatat di AQI US, kualitas udara Shenzen berada di angka 80 atau kategori sedang. Namun dengan kadar CO yang mencapai 600 mikogram/meter kubik, kualitas udara di Shenzen lebih tinggi 5,2 kali dari standar aman WHO.

Untuk penduduk yang memiliki riwayat penyakit pernafasan dan sensitif terhadap udara kotor disarankan untuk tidak melakukan kegiatan di luar ruangan.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2480 seconds (0.1#10.140)