Pertama Kali Ditemukan, Planet Berbentuk Bola Rugby Bikin Penasaran Astronom
loading...
A
A
A
PARA astronom untuk pertama kali mendeteksi eksoplanet yang memiliki bentuk aneh, tidak bulat utuh tapi melengkung mirip bola rugby. Planet ekstrasurya ini disebut WASP-103b, yang mengorbit pada bintang WASP-103 sekitar 1.800 tahun cahaya.
Planet WASP-103b pertama kali terdeteksi pada tahun 2015, memiliki massa 1,5 kali dan ukuran 2 kali dari Jupiter. Planet WASP-103b ini mengorbit pada bintangnya begitu dekat sehingga berputar kira-kira sekali sehari. Ini berarti sangat panas, sekitar 20 kali lebih panas dari Jupiter.
Para astronom benar-benar mendeteksi bentuk melengkung dari salah satu Jupiter panas yang berada di luar Tata Surya ini. Pencapaian ini, berkat teleskop ruang angkasa CHEOPS, sehingga dapat membantu memahami bagaimana planet ekstrasurya ini ada dalam orbit ekstrem seperti itu.
"Sungguh luar biasa bahwa CHEOPS benar-benar mampu mengungkapkan deformasi kecil ini," kata astronom Jacques Laskar dari Observatorium Paris, Université Paris Sciences et Lettres di Prancis dikutip SINDOnews dari laman Sciencealert, Senin (17/1/2022). (Baca juga; Astronom Deteksi 170 Planet Bergerak Liar di Tata Surya )
Meskipun relatif besar, para astronom tidak dapat mengukur WASP-103b secara langsung karena cahaya dari bintang asalnya jauh lebih terang. Namun, para astronom bisa mengukur transitnya dengan CHEOPS milik Badan Antariksa Eropa yang dirancang untuk mendeteksi kurva cahaya ini dengan presisi tinggi.
Beberapa data transit WASP-103 ini memungkinkan para astronom untuk menghitung bagaimana massa planet ekstrasurya didistribusikan secara internal, dan mendapatkan satu set parameter. "Ini adalah pertama kalinya kami melakukan analisis semacam ini dan kami berharap pengamatan dalam waktu yang lebih lama akan memperkuat pengamatan dan mengarah pada pengetahuan yang lebih baik tentang struktur internal planet," kata Jacques Laskar.
Menurut analisis para astronom, WASP-103b tidak hanya seukuran Jupiter, tapi juga memiliki komposisi dan struktur yang serupa. Meskipun sedikit lebih lemah. Ini menunjukkan bahwa planet WASP-103b sedang mengembang karena panasnya bintang. (Baca juga; Penampakan Planet Besar Ini Bikin Takjub Astronom, 10 Kali Ukuran Jupiter )
"Jika kita dapat mengkonfirmasi detail struktur internalnya dengan pengamatan di masa depan, mungkin kita bisa lebih memahami apa yang membuatnya bentuknya begitu membengkak. Mengetahui ukuran inti planet ekstrasurya ini juga penting untuk lebih memahami bagaimana dia terbentuk," jelas Susana Barros dari Institut Astrofisika dan Ilmu Luar Angkasa dan Universitas Porto di Portugal.
Planet WASP-103b pertama kali terdeteksi pada tahun 2015, memiliki massa 1,5 kali dan ukuran 2 kali dari Jupiter. Planet WASP-103b ini mengorbit pada bintangnya begitu dekat sehingga berputar kira-kira sekali sehari. Ini berarti sangat panas, sekitar 20 kali lebih panas dari Jupiter.
Para astronom benar-benar mendeteksi bentuk melengkung dari salah satu Jupiter panas yang berada di luar Tata Surya ini. Pencapaian ini, berkat teleskop ruang angkasa CHEOPS, sehingga dapat membantu memahami bagaimana planet ekstrasurya ini ada dalam orbit ekstrem seperti itu.
"Sungguh luar biasa bahwa CHEOPS benar-benar mampu mengungkapkan deformasi kecil ini," kata astronom Jacques Laskar dari Observatorium Paris, Université Paris Sciences et Lettres di Prancis dikutip SINDOnews dari laman Sciencealert, Senin (17/1/2022). (Baca juga; Astronom Deteksi 170 Planet Bergerak Liar di Tata Surya )
Meskipun relatif besar, para astronom tidak dapat mengukur WASP-103b secara langsung karena cahaya dari bintang asalnya jauh lebih terang. Namun, para astronom bisa mengukur transitnya dengan CHEOPS milik Badan Antariksa Eropa yang dirancang untuk mendeteksi kurva cahaya ini dengan presisi tinggi.
Beberapa data transit WASP-103 ini memungkinkan para astronom untuk menghitung bagaimana massa planet ekstrasurya didistribusikan secara internal, dan mendapatkan satu set parameter. "Ini adalah pertama kalinya kami melakukan analisis semacam ini dan kami berharap pengamatan dalam waktu yang lebih lama akan memperkuat pengamatan dan mengarah pada pengetahuan yang lebih baik tentang struktur internal planet," kata Jacques Laskar.
Menurut analisis para astronom, WASP-103b tidak hanya seukuran Jupiter, tapi juga memiliki komposisi dan struktur yang serupa. Meskipun sedikit lebih lemah. Ini menunjukkan bahwa planet WASP-103b sedang mengembang karena panasnya bintang. (Baca juga; Penampakan Planet Besar Ini Bikin Takjub Astronom, 10 Kali Ukuran Jupiter )
"Jika kita dapat mengkonfirmasi detail struktur internalnya dengan pengamatan di masa depan, mungkin kita bisa lebih memahami apa yang membuatnya bentuknya begitu membengkak. Mengetahui ukuran inti planet ekstrasurya ini juga penting untuk lebih memahami bagaimana dia terbentuk," jelas Susana Barros dari Institut Astrofisika dan Ilmu Luar Angkasa dan Universitas Porto di Portugal.
(wib)