Tengkorak dan Otak Kucing Menyusut, Ternyata Manusia Penyebabnya
loading...
A
A
A
Ukuran tengkorak kucing rumah menjadi jauh lebih kecil selama 10.000 tahun terakhir, dan begitu juga volume otak kucing. Ribuan tahun ketergantungan pada manusia telah menyebabkan otak kucing mengalami penyusutan.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 26 Januari di jurnal Royal Society Open Science, para peneliti membandingkan ukuran tengkorak (indikator ukuran otak) kucing rumah modern dengan dua leluhur liar terdekat mereka, kucing liar Afrika (Felis lybica) dan Eropa ( Felis silvestris).
Tim peneliti menemukan bahwa ukuran tempurung kepala, yang mempengaruhi volume otak, pada kucing peliharaan telah menyusut secara signifikan selama 10.000 tahun terakhir, dibandingkan dengan nenek moyang liar mereka.
Namun, kondisi ini tidak berarti bahwa kucing rumah saat ini lebih bodoh dibandingkan kucing liar. Tapi, menurut satu hipotesis, ini menunjukkan bahwa hewan yang sudah jinak setelah dipelihara dengan baik secara tidak sengaja mengubah cara otaknya berkembang.
Perubahan ini kemungkinan dimulai ketika seekor hewan masih menjadi embrio dan baru mulai mengembangkan sel-sel puncak sarafnya - jenis sel khusus yang unik untuk vertebrata, yang memainkan peran kunci dalam pengembangan sistem saraf.
"Domestikasi atau memelihara hewan mungkin telah menyebabkan penurunan regulasi dalam migrasi dan proliferasi sel-sel puncak saraf. Ini menyebabkan penurunan rangsangan dan ketakutan," tulis para peneliti dalam Royal Society Open Science dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (2/2/2022).
Dalam studi baru mereka, para peneliti mereplikasi beberapa penelitian lama dari tahun 1960-an dan 1970-an yang membandingkan ukuran tengkorak kucing domestik dan liar. Karya-karya yang lebih tua ini mendukung gagasan bahwa kucing peliharaan telah mengalami pengurangan ukuran otak yang signifikan selama bertahun-tahun.
Namun, beberapa penelitian ini membandingkan kucing modern hanya dengan kucing liar Eropa, yang tidak lagi dianggap sebagai nenek moyang langsung mereka. Peneliti baru ini ingin memperbarui dengan membandingkan kucing rumahan dengan kucing liar Afrika, yang telah dikonfirmasi oleh penelitian genetik sebagai nenek moyang terdekat kucing domestik modern.
Tim menemukan bahwa penelitian lama masih bertahan, dengan kucing rumahan menunjukkan pengurangan ukuran tengkorak sebanyak 25% dibandingkan dengan kucing liar Afrika dan Eropa. Para peneliti juga memeriksa sejumlah spesies kucing liar/domestikasi hibrida, dan mereka menemukan bahwa ukuran tengkorak ini sebagai adaptasi yang sempurna antara spesies liar dan domestik.
Semua ini menunjukkan bahwa domestikasi memiliki efek signifikan pada evolusi kucing selama beberapa ribu tahun terakhir — sebuah fenomena yang juga terlihat pada banyak spesies hewan peliharaan lainnya. "Perubahan volume tengkorak telah didokumentasikan dengan baik di seluruh spesies [yang sudah dijinakkan], termasuk domba, kelinci, anjing dan banyak lagi," tulis para peneliti.
Memahami penelitian ini tidak hanya menyoroti beberapa perubahan perkembangan yang ditimbulkan akibat domestikasi pada hewan liar. Namun, menimbulkan kekhawatiran tentang spesies liar yang terancam oleh hibridisasi dengan hewan domestik.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 26 Januari di jurnal Royal Society Open Science, para peneliti membandingkan ukuran tengkorak (indikator ukuran otak) kucing rumah modern dengan dua leluhur liar terdekat mereka, kucing liar Afrika (Felis lybica) dan Eropa ( Felis silvestris).
Tim peneliti menemukan bahwa ukuran tempurung kepala, yang mempengaruhi volume otak, pada kucing peliharaan telah menyusut secara signifikan selama 10.000 tahun terakhir, dibandingkan dengan nenek moyang liar mereka.
Namun, kondisi ini tidak berarti bahwa kucing rumah saat ini lebih bodoh dibandingkan kucing liar. Tapi, menurut satu hipotesis, ini menunjukkan bahwa hewan yang sudah jinak setelah dipelihara dengan baik secara tidak sengaja mengubah cara otaknya berkembang.
Perubahan ini kemungkinan dimulai ketika seekor hewan masih menjadi embrio dan baru mulai mengembangkan sel-sel puncak sarafnya - jenis sel khusus yang unik untuk vertebrata, yang memainkan peran kunci dalam pengembangan sistem saraf.
"Domestikasi atau memelihara hewan mungkin telah menyebabkan penurunan regulasi dalam migrasi dan proliferasi sel-sel puncak saraf. Ini menyebabkan penurunan rangsangan dan ketakutan," tulis para peneliti dalam Royal Society Open Science dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (2/2/2022).
Dalam studi baru mereka, para peneliti mereplikasi beberapa penelitian lama dari tahun 1960-an dan 1970-an yang membandingkan ukuran tengkorak kucing domestik dan liar. Karya-karya yang lebih tua ini mendukung gagasan bahwa kucing peliharaan telah mengalami pengurangan ukuran otak yang signifikan selama bertahun-tahun.
Namun, beberapa penelitian ini membandingkan kucing modern hanya dengan kucing liar Eropa, yang tidak lagi dianggap sebagai nenek moyang langsung mereka. Peneliti baru ini ingin memperbarui dengan membandingkan kucing rumahan dengan kucing liar Afrika, yang telah dikonfirmasi oleh penelitian genetik sebagai nenek moyang terdekat kucing domestik modern.
Tim menemukan bahwa penelitian lama masih bertahan, dengan kucing rumahan menunjukkan pengurangan ukuran tengkorak sebanyak 25% dibandingkan dengan kucing liar Afrika dan Eropa. Para peneliti juga memeriksa sejumlah spesies kucing liar/domestikasi hibrida, dan mereka menemukan bahwa ukuran tengkorak ini sebagai adaptasi yang sempurna antara spesies liar dan domestik.
Semua ini menunjukkan bahwa domestikasi memiliki efek signifikan pada evolusi kucing selama beberapa ribu tahun terakhir — sebuah fenomena yang juga terlihat pada banyak spesies hewan peliharaan lainnya. "Perubahan volume tengkorak telah didokumentasikan dengan baik di seluruh spesies [yang sudah dijinakkan], termasuk domba, kelinci, anjing dan banyak lagi," tulis para peneliti.
Memahami penelitian ini tidak hanya menyoroti beberapa perubahan perkembangan yang ditimbulkan akibat domestikasi pada hewan liar. Namun, menimbulkan kekhawatiran tentang spesies liar yang terancam oleh hibridisasi dengan hewan domestik.
(wib)