Matt Wright, Pawang Australia yang Pernah Coba Tangkap Buaya Berkalung Ban di Palu

Rabu, 09 Februari 2022 - 15:06 WIB
loading...
Matt Wright, Pawang Australia yang Pernah Coba Tangkap Buaya Berkalung Ban di Palu
Matt Wright pawang buaya asal Australia pernah mencoba menangkap buaya berkalung ban di Palu namun berakhir gagal. Foto/Instagram @mattwright
A A A
JAKARTA - Matt Wright pawang buaya asal Australia pernah mencoba menangkap buaya berkalung ban di Palu namun berakhir gagal. Kini buaya berkalung ban tersebut berhasil ditangkap pawang lokal setelah melakukan pengamatan selama 3 minggu dan ritual khusus.

Pawang buaya yang juga seorang pembawa acara televisi National Geographic mengakui kalau buaya yang ada di Palu merupakan reptil yang paling sulit ditangkap. Upayanya selama 10 hari di Palu untuk menangkap buaya tersebut akhirnya gagal.

Nama Matt Wright sudah terkenal di Australia sebagai pawang dan penakluk buaya. Ketika reptil ganas ini mengganggu manusia, Wright adalah nama pertama yang dipanggil untuk menyingkirkan buaya tersebut dari pemukiman.



Pada 2017, Wright juga berhasil menaklukan buaya sepanjang 5,1 meter dan memindahkannya ke lahan miliknya di Northern Territory. Dia mengaku melakukan pekerjaan itu karena ingin hewan dan manusia bisa hidup berdampingan.



"Ketika ada masalah buaya yang mengancam orang atau ternak, saya sering dipanggil untuk menangkap dan memindahkan buaya ke rumah baru agar tidak berbahaya," kata Wright seperti dikutip Daily Mail.

Tak hanya di Australia, Matt Wright juga siap jika keahliannya diperlukan di negara lain. Bahkan Wright juga bersedia datang ketika Pemerintah Kota Palu memintanya untuk menyelamatkan seekor buaya yang terjerat ban bekas motor.



Tim kecil gabungan dari Australia dan orang lokal dibentuk untuk menyelamatkan buaya tersebut. Wright mempunyai waktu 10 hari untuk menangkap hewan buas di sungai Palu tersebut.

Setelah membuat perangkap baja, menerbangkan drone, meluncurkan tombak dari perahu runabout dan menempatkan bebek hidup sebagai umpan, tim akhirnya kehabisan waktu dan terpaksa menyelesaikan misi penyelamatan ini pada 17 Februari 2020.

Wright yang gagal menangkap buaya tersebut mengakui kalau reptil ganas yang berada di sungai Palu itu cukup cerdik menghindari perangkap. Namun di samping kecerdikan buaya tersebut, ada hal lain yang menyebabkan buaya gagal ditangkap.

Publikasi besar-besaran membuat warga sekitar penasaran bagaimana cara Wright dan tim menangkap buaya tersebut. Siang-malam orang-orang Palu berjejer di tepi sungai untuk menyaksikan misi penyelamatan tersebut.

Di tengah hiruk-pikuk warga, buaya lihai yang terkenal dengan kalung ban hitamnya tiba-tiba menghilang. Wright menduga mungkin buaya itu bergerak ke hilir dari lubang favoritnya tempat jebakan berumpan dipasang. "Kami tidak menyerah, kami akan memberinya istirahat dan akan kembali menangkapnya," katanya dikutip dari ABC.net Australia.



Setelah tak terdengar kabarnya lagi, tiba-tiba saja warga Kota Palu dikejutkan kabar tertangkapnya buaya berkalung ban tersebut pada Senin 7 Februari 2022. Buaya tersebut ditangkap oleh pecita satwa lokal bernama Hili (34).

Sebelum menangkap buaya tersebut, Hili melakukan pengamatan selama tiga minggu dan beberapa ritual khusus. Salah satu ritual yang dilakukan adalah meminum air sungai. "Saya izin sama penghuni sungai Palu dan minum air sungai agar diberi kemudahan," katanya.

Setelah melakukan ritual dan pengamatan selama tiga minggu, Hili akhirnya berhasil menangkap buaya tersebut dengan cara sederhana. Hili menaruh umpan ayam dan jerat tali di beberapa lokasi.

Tak lama setelah tertangkap, kalung ban yang berada di leher buaya itu dilepas menggunakan gergaji besi. Begitu terbebas, buaya tersebut kembali dilepaskan ke habitatnya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2677 seconds (0.1#10.140)