Teknologi AS Makin Horor, Helikopter Black Hawk Bisa Terbang Tanpa Pilot

WASHINGTON - Dalam kejadian horor ada yang menyaksikan mobil, motor atau bahkan kereta api melaju tanpa ada orang yang mengemudikan . Namun, jika melihat Helikopter Black Hawk UH-60 terbang tanpa pilot, jelas ini bukan kejadian horor.

Kabar terbaru, Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA), untuk pertama kali berhasil menerbangkan helikopter militer canggih UH-60 Black Hawk tanpa satu pun awak di dalamnya.

Uji terbang menggunakan helikopter testbed UH-60A yang dikonfigurasi secara khusus, berlangsung sekitar 30 menit, di Fort Campbell Angkatan Darat di Kentucky pada 5 Februari 2022. Sejauh ini tidak ada rincian tambahan tentang tes terbang tanpa pilot, DARPA hanya mengatakan akan melakukan penerbangan tanpa pilot dengan sistem yang sama di Fort Eustis, Virginia, bulan depan.




Dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Rabu (9/2/2022), pengujian terbang tanpa pilot ini merupakan bagian dari program Sistem Otomasi Kokpit (Aircrew Labor In-Cockpit Automation System/ALIAS) yang dikembangkan DARPA pada 2014. DARPA, bekerja sama dengan anak perusahaan Lockheed Martin, Sikorsky untuk pengujian ini.

ALIAS memanfaatkan teknologi Matriks Sikorsky, kombinasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dengan elektronik dan kontrol mekanis pesawat. ALIAS juga telah diuji pada helikopter Sikorsky S-76B dan Cessna 208 Caravan sayap tetap di masa lalu.

Lockheed Martin dalam siaran pers menjelaskan, demonstrasi ini untuk menguji kemampuan Helikopter Black Hawk terbang dengan kecepatan dan ketinggian tertentu tanpa pilot yang mengendalikan. Dalam simulasi ini helikopter terbang di tengah kota, menghindari bangunan bertingkat, dan merencanakan ulang rute secara real time.



"Helikopter Black Hawk secara mandiri melakukan serangkaian manuver dan meluncur lurus kemudian menyelesaikan pendaratan yang sempurna. Setelah mendarat, kedua pilot mengambil alih kendali helikopter dan mengaktifkan tombol OPV (opsional-piloted vehicle) untuk menerbangkan kembali secara normal," keterangan Lockheed Martin.


Teknologi baru ini banyak memberikan manfaat saat mengoperasikan Helikopter Black Hawk UH-60 dalam kondisi yang berbahaya sehingga menambah opsi fitur keselamatan bagi pilot. Teknologi ini juga dapat memberikan pilihan dengan kemampuan terbang otonom yang lebih besar di masa mendatang.

“Dengan pengurangan beban kerja, pilot dapat fokus pada manajemen misi daripada mekanik. Kombinasi unik dari perangkat lunak dan perangkat keras otonomi ini akan membuat terbang lebih cerdas dan lebih aman,” kata Stuart Young, manajer program ALIAS di Kantor Teknologi Taktis DARPA.