Penjelajah Polarimetri NASA Tangkap Gambar Pertama Supernova yang Indah
loading...
A
A
A
PENJELAJAH Polarimetri Sinar-X Pencitraan terbaru milik NASA yang dikenal dengan Imaging X-ray Polarimetry Explorer (IXPE) merilis gambar pertama yang berhasil direkam pada Senin 14 Februari 2022. Pejelajah IXPE merekam gambar yang indah supernova Cassiopeia A, sisa-sisa terang dari bintang yang meledak di luar angkasa pada abad ke-17.
Gambar pertama yang disajikan oleh NASA menunjukkan emisi sinar-X dari berbagai intensitas IXPE yang dipetakan di seluruh supernova pada pertengahan Januari. Para peneliti akan mempelajari data untuk membuat peta polarisasi sinar-X pertama dari jenisnya di Cassiopeia A, yang akan memberikan wawasan tentang produksi sinar-X di Cassiopeia A.
"Gambar polarisasi masa depan IXPE harus mengungkap mekanisme di jantung akselerator kosmik yang terkenal ini. Untuk mengisi beberapa detail tersebut, kami telah mengembangkan cara untuk membuat pengukuran IXPE lebih presisi menggunakan teknik pembelajaran mesin," kata Roger Romani, seorang peneliti IXPE, dalam siaran pers dikutip SINDOnews dari laman The Verge, Rabu (16/2/2022).
IXPE diluncurkan NASA pada awal Desember untuk mempelajari polarisasi sinar-XX, atau cahaya sinar-X yang getarannya diselaraskan dalam satu arah. Penjelajah IXPE dibangun oleh Chandra X-ray Observatory menggunakan polarisasi untuk membantu menjelaskan dengan tepat dari mana cahaya sinar-X dari peristiwa luar angkasa berasal.
Gambar kedua menunjukkan supernova Cassiopeia A dalam warna magenta cerah dan biru. Gambar menggunakan data gabungan yang dikumpulkan dari IXPE (wilayah magenta) dan Observatorium Sinar-X Chandra (wilayah biru).
Data Chandra, yang dikumpulkan tak lama setelah teleskop pertama kali diluncurkan pada 1999, mengungkapkan bukti adanya objek seperti lubang hitam atau bintang neutron di pusat sisa supernova.
Cassiopeia A adalah yang pertama dari sekitar 40 objek yang menurut NASA akan dipelajari selama tahun pertama IXPE. Selain menjelajahi supernova, misi tersebut dapat menjawab pertanyaan tentang objek seperti lubang hitam.
Termasuk bagaimana mereka berputar dan apakah lubang hitam yang berada di pusat Bima Sakti kita pernah memakan materi di sekitarnya. Karena peristiwa luar angkasa tidak dapat dibuat ulang di lab, IXPE dapat menjadi alat untuk menjawab pertanyaan kunci, tentang fenomena fisika di lingkungan ekstrem.
Gambar pertama yang disajikan oleh NASA menunjukkan emisi sinar-X dari berbagai intensitas IXPE yang dipetakan di seluruh supernova pada pertengahan Januari. Para peneliti akan mempelajari data untuk membuat peta polarisasi sinar-X pertama dari jenisnya di Cassiopeia A, yang akan memberikan wawasan tentang produksi sinar-X di Cassiopeia A.
"Gambar polarisasi masa depan IXPE harus mengungkap mekanisme di jantung akselerator kosmik yang terkenal ini. Untuk mengisi beberapa detail tersebut, kami telah mengembangkan cara untuk membuat pengukuran IXPE lebih presisi menggunakan teknik pembelajaran mesin," kata Roger Romani, seorang peneliti IXPE, dalam siaran pers dikutip SINDOnews dari laman The Verge, Rabu (16/2/2022).
IXPE diluncurkan NASA pada awal Desember untuk mempelajari polarisasi sinar-XX, atau cahaya sinar-X yang getarannya diselaraskan dalam satu arah. Penjelajah IXPE dibangun oleh Chandra X-ray Observatory menggunakan polarisasi untuk membantu menjelaskan dengan tepat dari mana cahaya sinar-X dari peristiwa luar angkasa berasal.
Gambar kedua menunjukkan supernova Cassiopeia A dalam warna magenta cerah dan biru. Gambar menggunakan data gabungan yang dikumpulkan dari IXPE (wilayah magenta) dan Observatorium Sinar-X Chandra (wilayah biru).
Data Chandra, yang dikumpulkan tak lama setelah teleskop pertama kali diluncurkan pada 1999, mengungkapkan bukti adanya objek seperti lubang hitam atau bintang neutron di pusat sisa supernova.
Baca Juga
Cassiopeia A adalah yang pertama dari sekitar 40 objek yang menurut NASA akan dipelajari selama tahun pertama IXPE. Selain menjelajahi supernova, misi tersebut dapat menjawab pertanyaan tentang objek seperti lubang hitam.
Termasuk bagaimana mereka berputar dan apakah lubang hitam yang berada di pusat Bima Sakti kita pernah memakan materi di sekitarnya. Karena peristiwa luar angkasa tidak dapat dibuat ulang di lab, IXPE dapat menjadi alat untuk menjawab pertanyaan kunci, tentang fenomena fisika di lingkungan ekstrem.
(wib)