Ilmuwan Kanada Temukan Cara Tercepat ke Mars, Hanya Butuh 45 Hari

Sabtu, 19 Februari 2022 - 04:06 WIB
loading...
Ilmuwan Kanada Temukan...
Insinyur Kanada mengatakan sistem berbasis laser dapat mempersingkat perjalanan ke Mars menjadi hanya 45 hari. Foto/dok
A A A
JAKARTA - NASA memperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 500 hari bagi manusia untuk mencapai Planet Mars . Tetapi para insinyur Kanada mengatakan sistem berbasis laser dapat mempersingkat perjalanan ke Mars menjadi hanya 45 hari.

NASA berencana mengirim kru ke Mars pada pertengahan 2030-an. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan ambisi China yang juga akan mendaratkan manusia di Mars.

Insinyur dari McGill University di Montreal, Kanada, mengatakan mereka telah mengembangkan sistem laser-termal propulsi, di mana laser digunakan untuk memanaskan bahan bakar hidrogen.

Ini adalah propulsi energi terarah, menggunakan laser besar yang ditembakkan dari Bumi untuk mengirimkan daya ke susunan fotovoltaik pada pesawat ruang angkasa yang menghasilkan listrik dan pada gilirannya mendorong pesawat dengan cepat.



Pesawat ruang angkasa berakselerasi sangat cepat saat berada di dekat Bumi, kemudian meluncur menuju Mars selama bulan berikutnya. Begitu di Mars, pesawat utama mendarat dan pesawat cadangan kembali ke bumi.

Mencapai Mars hanya dalam enam minggu adalah sesuatu yang sebelumnya hanya mungkin dilakukan roket bertenaga fisi nuklir tapi risiko radiasi sangat tinggi. Tim peneliti tersebut mengatakan sistem ini dapat memungkinkan transportasi cepat di dalam tata surya.

Sistem ini menggunakan sinar laser untuk mendorong pesawat ke luar angkasa pada kecepatan relativistik, dengan semakin kuat laser maka semakin cepat pesawat ruang angkasa meluncur.

Beberapa penelitian memperkirakan, teknologi ini bisa mengirim satelit seberat 200 pon ke Mars hanya dalam tiga hari. Sedangkan jika menggunakan pesawat ruang angkasa yang lebih besar membutuhkan sekitar satu bulan hingga enam minggu.

Konsep tersebut membutuhkan susunan laser berkekuatan gigawatt di Bumi yang dapat ditembakkan ke luar angkasa, diarahkan ke layar ringan yang terpasang pada pesawat ruang angkasa untuk membuat pesawat melesat secepat cahaya.



Emmanuel Duplay, insiyur McGill University mengatakan, propulsi energi terarah adalah untuk mendorong lightsail melakukan perjalanan antarbintang dengan cepat.

"Kami tertarik pada bagaimana teknologi laser yang sama dapat digunakan untuk transit cepat di tata surya," katanya seperti dilansir Daily Mail, Jumat (18/2/2022).

Pesawat ruang angkasa percobaan yang dibuat tim akan membuat laser berdiameter 32 kaki dengan daya 100 megawatt di suatu tempat di bumi.

"Laser serat optik yang bertindak sebagai elemen tunggal dapat digunakan untuk memfokuskan sinar laser di pesawat ruang angkasa ke dalam ruang pemanas," kata Duplay.

Tim juga akan mengembangkan material yang mampu bertahan pada suhu tinggi memungkinkan pesawat ruang angkasa menembus atmosfer Mars. "Mampu menembus atmosfer adalah kunci utama yang memungkinkan pesawat untuk kembali ke bumi," ujarnya.

Masalahnya adalah banyak dari teknologi ini masih dalam tahap teori dan belum diuji. Ini menimbulkan pertanyaan tentang kelayakannya digunakan pada tahun 2035.



Duplay mengakui, membuat ruang pemanas laser ini adalah tantangan paling signifikan. "Ruang ini harus sanggup menahan suhu hingga 10.000 Kelvin dan saat yang sama dinding ruangan harus tetap dingin," katanya.

Profesor Andrew Higgins dari McGill yang mengawasi percobaan Duplay mengatakan, kemampuan untuk mengirimkan energi jauh ke luar angkasa melalui laser akan menjadi teknologi baru untuk propulsi dan tenaga.

"Studi kami meneliti pendekatan termal laser, yang terlihat menggembirakan, tetapi teknologi laser itu sendiri adalah pengubah permainan yang sebenarnya.'
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)