Spesies Baru Katak Bermoncong Tapir Ditemukan di Hutan Amazon
loading...
Spesies katak baru yang aneh dengan hidung seperti tapir ditemukan di hutan hujan Amazon, Peru. Foto/dok
A
A
A
LIMA - Spesies katak baru yang aneh dengan hidung seperti tapir ditemukan di hutan hujan Amazon, Peru. Katak tersebut ditemukan di cekungan Putumayo yang lebih rendah di Loreto, Peru.
Katak ini memiliki moncong panjang melengkung ke bawah, seperti tapir, mamalia herbivora Amazon. Diberi nama Synapturanus Danta, katak tersebut memiliki kulit merah kecoklatan gelap, tubuh gemuk, dan 1,79cm.
Ciri khas lainnya, ia juga memiliki dada dan perut yang berwarna kuning krem, dengan 'bintik-bintik coklat ke arah panggul. Bentuk dan penampilannya menunjukkan bahwa ia hidup di lahan gambut Amazon.
Para peneliti menemukan katak ini dengan melacak suara khasnya melalui lahan gambut. "Katak ini sangat sulit ditemukan, dan itu membuat mereka kurang dipelajari," kata Michelle Thompson, peneliti di Keller Science Action Center di Chicago's Field Museum.
Thompson mengatakan, katak ini terlihat seperti karikatur tapir karena memiliki tubuh besar yang menggembung dengan kepala kecil yang runcing.
Orang-orang Peru Comunidad Nativa Tres Esquinas sebenarnya sudah lama tahu tentang katak kecil yang menggali. Berkat penduduk lokal ini tim peneliti berhasil mengidentifikasi katak tersebut pada tahun 2019.
" Katak dari genus ini tersebar di seluruh Amazon, tetapi karena mereka hidup di bawah tanah dan tidak dapat pergi terlalu jauh dengan menggali, rentang penyebaran setiap spesies cukup kecil," kata penulis pertama German Chavez di Instituto Peruano de Herpetologia Peru.
Katak ini memiliki moncong panjang melengkung ke bawah, seperti tapir, mamalia herbivora Amazon. Diberi nama Synapturanus Danta, katak tersebut memiliki kulit merah kecoklatan gelap, tubuh gemuk, dan 1,79cm.
Ciri khas lainnya, ia juga memiliki dada dan perut yang berwarna kuning krem, dengan 'bintik-bintik coklat ke arah panggul. Bentuk dan penampilannya menunjukkan bahwa ia hidup di lahan gambut Amazon.
Para peneliti menemukan katak ini dengan melacak suara khasnya melalui lahan gambut. "Katak ini sangat sulit ditemukan, dan itu membuat mereka kurang dipelajari," kata Michelle Thompson, peneliti di Keller Science Action Center di Chicago's Field Museum.
Thompson mengatakan, katak ini terlihat seperti karikatur tapir karena memiliki tubuh besar yang menggembung dengan kepala kecil yang runcing.
Orang-orang Peru Comunidad Nativa Tres Esquinas sebenarnya sudah lama tahu tentang katak kecil yang menggali. Berkat penduduk lokal ini tim peneliti berhasil mengidentifikasi katak tersebut pada tahun 2019.
" Katak dari genus ini tersebar di seluruh Amazon, tetapi karena mereka hidup di bawah tanah dan tidak dapat pergi terlalu jauh dengan menggali, rentang penyebaran setiap spesies cukup kecil," kata penulis pertama German Chavez di Instituto Peruano de Herpetologia Peru.
(ysw)
Explore More