Efek Perang Rusia dan Ukaraina, Industri Penerbangan Minta Rute Baru

Senin, 28 Februari 2022 - 12:04 WIB
loading...
Efek Perang Rusia dan...
Dunia pernerbang minta rute baru. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Manajemen Bandara Internasional Anchorage di Alaska menginformasikan bahwa industri penerbangan mulai mengajukan pertanyaan soal rute penerbangan baru akibat pengaruh krisis Rusia dan Ukraina.
.
Bandara Anchorage merupakan pusat pengisian bahan bakar yang populer untuk penerbangan jarak jauh selama Perang Dingin, ketika pesawat Barat tidak dapat menggunakan wilayah udara Rusia untuk melakukan perjalanan dari Eropa ke Asia.



Japan Airlines membatalkan perjalanan ke Moskow kemarin sore karena risiko keamanan, sementara Inggris menutup wilayah udaranya untuk maskapai Rusia, termasuk Aeroflot, karena dampak konflik terhadap industri meluas di luar Ukraina hingga Rusia.


Konflik telah menutup wilayah udara di Ukraina, Moldova, sebagian Belarusia dan Rusia selatan di dekat perbatasan Ukraina, membuat maskapai penerbangan memiliki pilihan perjalanan terbatas.

Bahkan pesawat Emirates telah melakukan perubahan kecil rute menuju Stockholm, Moskow, St Petersburg, dan beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) terkena dampak penutupan wilayah udara.

Koperasi industri penerbangan, OPSGROUP, yang berbagi informasi risiko penerbangan, mengatakan setiap pesawat yang melewati wilayah udara Rusia harus memiliki perencanaan darurat jika wilayah udara ditutup karena risiko atau pembatasan.

“Rusia tidak mungkin memberlakukan pembatasan dan larangan wilayah udaranya sendiri karena mereka tidak ingin Aeroflot menerima dampaknya.

"Namun, mereka mungkin bereaksi terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh negara lain," katanya.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) akan membahas konflik Ukraina dalam konferensi hari ini.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengatakan perusahaan tidak perlu membatalkan perjalanan ke Moskow.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1885 seconds (0.1#10.140)