3 Astronot yang Meninggal di Luar Angkasa, No 2 Karena Kegagalan Parasut
loading...
A
A
A
Pada ketinggian 104 mil, kombinasi mematikan dari katup yang bocor dan ruang hampa yang menyedot semua udara yang keluar dari kabin kru. Setelah insiden tersebut, Uni Soviet dengan cepat mengharuskan semua kosmonot untuk menggunakan pakaian luar angkasa bertekanan selama bertugas.
2. Vladimir Komarov
Anggota kru pesawat luar angkasa Soyuz 11. Foto: ist
Sebelum insiden tragis Soyuz 11, Vladimir Komarov terlebih dahulu menjadi korban kecelakaan luar angkasa. Komarov merupakan pria kelahiran 16 Maret 1927 yang sempat menjadi pilot pesawat tempur Resimen 383 Divisi Udara Tempur Kaukasia Utara.
Pada September 1959, Komarov mendapat undangan untuk mengikuti seleksi calon kosmonot bersama dengan 3.000 pilot lainnya.
Selama menjadi kosmonot, Komarov bertugas untuk program Soyuz Soviet dan sempat terpilih memimpin Soyuz 1 pada 1967.
Namun, misinya tersebut mengalami kecelakaan dengan jenis pesawat ruang angkasa baru yang berakibat pada parasutnya yang tidak terbuka setelah kembali ke atmosfer. Komarov seketika tewas ketika kapsul menghantam tanah dengan kecepatan tinggi.
3. Michael J. Adams
Michael J. Adams menjadi nama berikutnya dari astronot yang meninggal di luar angkasa. Michael J. Adams merupakan pilot Amerika kelahiran 5 Mei 1930 yang pernah menerbangkan X-15 Amerika Utara, sebuah pesawat ruang angkasa eksperimental yang dioperasikan Angkatan Udara dan Nasa.
Penerbangan X-15 ketujuh Michael J. Adams berlangsung pada 15 November 1967. Saat itu, dia mencapai ketinggian 266.000 kaki.
Namun, saat turun pada 230.000 kaki, pesawatnya mengalami tekanan aerodinamis yang menimpa badan pesawat. Kemudian, pesawat tersebut pecah dan menewaskan Michael J. Adams.
(dan)