NASA Buka Tabung Berisi Tanah Bulan yang Dibawa Misi Apollo 50 Tahun Silam
loading...
A
A
A
LAS VEGAS - Badan antariksa Amerika Serikat, NASA dan para peneliti akhirnya membuka tabung berisi tanah bulan yang dibawa pada misi Apollo 17 pada tahun 1972. NASA nampaknya sengaja membuka tabung tersebut 50 tahun sejak misi Apollo 17 berakhir karena saat itu belum ada teknologi untuk meneliti tanah bulan.
Dilansir Live Science, Sabtu (12/3/2022), tanah dan batu yang dikumpulkan pada Desember 1972 itu berisi material dari endapan tanah longsor di Lembah Taurus-Littrow bulan.
"Jika kami beruntung, tabung itu juga dapat menyimpan beberapa sampel jejak gas bulan," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
Sampel batu dan tanah bulan itu dibuka setelah 50 tahun sampai di bumi bukan tanpa alasan. Karena tim Apollo yakin bahwa sains dan teknologi akan terus berkembang jauh melampaui apa yang mungkin terjadi pada tahun 1970-an, bahkan jika misi berawak ke bulan dihentikan.
Saat ini, para peneliti dengan hati-hati memulai proses selama berminggu-minggu untuk secara perlahan menusuk tabung berukuran 4 kali 35 sentimeter yang disegel menggunakan perangkat yang dibuat ilmuwan.
"Analisis ini akan membantu mempersiapkan astronot untuk misi Artemis yang akan datang, yang akan mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo 17," kata NASA.
Astronot dalam misi Artemis mendatang berencana untuk mendarat di Kutub Selatan bulan. Mereka akan mengumpulkan sampel tertutup dari tanah bulan dingin yang diharapkan akan memajukan pemahaman ilmiah tentang evolusi bulan lebih jauh.
Sebagai bagian dari misi Artemis, NASA akan mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan, dan berusaha membangun pangkalan bulan permanen.
Dilansir Live Science, Sabtu (12/3/2022), tanah dan batu yang dikumpulkan pada Desember 1972 itu berisi material dari endapan tanah longsor di Lembah Taurus-Littrow bulan.
"Jika kami beruntung, tabung itu juga dapat menyimpan beberapa sampel jejak gas bulan," kata NASA dalam sebuah pernyataan.
Sampel batu dan tanah bulan itu dibuka setelah 50 tahun sampai di bumi bukan tanpa alasan. Karena tim Apollo yakin bahwa sains dan teknologi akan terus berkembang jauh melampaui apa yang mungkin terjadi pada tahun 1970-an, bahkan jika misi berawak ke bulan dihentikan.
Saat ini, para peneliti dengan hati-hati memulai proses selama berminggu-minggu untuk secara perlahan menusuk tabung berukuran 4 kali 35 sentimeter yang disegel menggunakan perangkat yang dibuat ilmuwan.
"Analisis ini akan membantu mempersiapkan astronot untuk misi Artemis yang akan datang, yang akan mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo 17," kata NASA.
Astronot dalam misi Artemis mendatang berencana untuk mendarat di Kutub Selatan bulan. Mereka akan mengumpulkan sampel tertutup dari tanah bulan dingin yang diharapkan akan memajukan pemahaman ilmiah tentang evolusi bulan lebih jauh.
Sebagai bagian dari misi Artemis, NASA akan mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan, dan berusaha membangun pangkalan bulan permanen.
(ysw)