7 Letusan Gunung Api Terbesar dalam Sejarah, 2 Di Antaranya Ada di Indonesia
loading...
A
A
A
2. Huaynaputina, 1600 (VEI 6)
Letusan gunung berapi Huaynaputina adalah yang terbesar di Amerika Selatan dalam catatan sejarah. Ledakan itu mengirimkan semburan lumpur sejauh Samudra Pasifik, 75 mil (120 km), dan tampaknya telah mempengaruhi iklim global.
Musim panas setelah letusan 1600 adalah yang terdingin dalam 500 tahun. Abu dari ledakan mengubur area seluas 50 kilometer persegi di sebelah barat gunung dan masih terlihat hingga hari ini.
Gunung berapi Huaynaputina di Peru memiliki ketinggian 4.850 meter. Gunung itu berdiri di sepanjang tepi ngarai yang dalam.
Letusan gunung yang terjadi pada sekitar tahun 1600 itu merusak kota-kota terdekat Arequipa dan Moquengua, yang baru pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.
3. Krakatau, 1883 (VEI 6)
Gemuruh yang mendahului letusan terakhir Krakatau pada minggu-minggu dan bulan-bulan musim panas tahun 1883 akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 26-27 April 1883. Letusan eksplosif dari stratovolcano ini, mengeluarkan sejumlah besar batu, abu, dan batu apung dan terdengar ribuan mil jauhnya.
Ledakan itu juga menimbulkan tsunami, yang ketinggian gelombang maksimumnya mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang. Alat pengukur pasang surut lebih dari 11.000 kilometer jauhnya di Semenanjung Arab bahkan mencatat peningkatan ketinggian gelombang.
Baca Juga: Gunung berapi
Gunung ini telah mengalami aktivitas terus menerus sejak ledakan terakhirnya pada tahun 1922. Pada tahun 1929, gunung Santa Maria kembali meletus dan menewaskan sekitar 5.000 orang.
Letusan gunung berapi Huaynaputina adalah yang terbesar di Amerika Selatan dalam catatan sejarah. Ledakan itu mengirimkan semburan lumpur sejauh Samudra Pasifik, 75 mil (120 km), dan tampaknya telah mempengaruhi iklim global.
Musim panas setelah letusan 1600 adalah yang terdingin dalam 500 tahun. Abu dari ledakan mengubur area seluas 50 kilometer persegi di sebelah barat gunung dan masih terlihat hingga hari ini.
Gunung berapi Huaynaputina di Peru memiliki ketinggian 4.850 meter. Gunung itu berdiri di sepanjang tepi ngarai yang dalam.
Letusan gunung yang terjadi pada sekitar tahun 1600 itu merusak kota-kota terdekat Arequipa dan Moquengua, yang baru pulih sepenuhnya lebih dari satu abad kemudian.
3. Krakatau, 1883 (VEI 6)
Gemuruh yang mendahului letusan terakhir Krakatau pada minggu-minggu dan bulan-bulan musim panas tahun 1883 akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 26-27 April 1883. Letusan eksplosif dari stratovolcano ini, mengeluarkan sejumlah besar batu, abu, dan batu apung dan terdengar ribuan mil jauhnya.
Ledakan itu juga menimbulkan tsunami, yang ketinggian gelombang maksimumnya mencapai 40 meter dan menewaskan sekitar 34.000 orang. Alat pengukur pasang surut lebih dari 11.000 kilometer jauhnya di Semenanjung Arab bahkan mencatat peningkatan ketinggian gelombang.
Baca Juga: Gunung berapi
Gunung ini telah mengalami aktivitas terus menerus sejak ledakan terakhirnya pada tahun 1922. Pada tahun 1929, gunung Santa Maria kembali meletus dan menewaskan sekitar 5.000 orang.