2 Jam Sebelum Asteroid Hantam Islandia, Astronom Mampu Memprediksi Jalur dan Lokasi Jatuhnya
loading...
A
A
A
RYKJAVIK - Para astronom saat ini sudah mampu memprediksi jalur dan lokasi jatuhnya asteroid yang akan menghantam Bumi. Kemampuan ini ditunjukkan 2 jam sebelum asteroid 2022 EB5 memasuki atmosfer Bumi pada Jumat 11 Maret 2022 sekitar pukul 19:30 GMT.
Para astronom melalui penghitungan yang kompleks bisa mengetahui persis kapan dan di mana batu ruang angkasa itu akan menghantam. Pertama kali seorang astronom melihat sebuah asteroid meluncur menuju Bumi dengan kecepatan diperkirakan 39.600 mil per jam atau 63.700 km per jam.
Organisasi Meteor Internasional melaporkan pada pukul 21:30, asteroid yang dijuluki “2022 EB5,” memasuki atmosfer Bumi. Asteroid itu hancur di atas pulau Jan Mayen dekat Islandia, kemudian serpihannya kemungkinan besar jatuh ke Samudra Arktik.
Krisztián Sárneczky, astronom yang pertama kali melihat asteroid EB5, berada di Stasiun Gunung Piszkéstet? Observatorium Konkoly dekat Budapest, Hongaria.Dia segera melaporkan penemuannya tentang objek misterius yang meluncur menuju Bumi ke Pusat Planet Kecil International Astronomical Union, dan para astronom mengidentifikasinya sebagai asteroid dekat Bumi.
“Hanya 30 menit setelah penemuan, data menunjukkan bahwa batu ruang angkasa itu hanya berjarak dua jam dari tabrakan dengan atmosfer Bumi. Penampakan itu segera menjadi jauh lebih menarik," tulis Chelsea Gohd untuk Space.com dikutip SINDOnews, Kamis (17/3/2022).
Tak lama setelah pengamatan dan laporan Sárneczky, NASA mulai menghitung lintasan asteroid EB5 yang menuju Bumi menggunakan Near-Earth Asteroid Scout atau NEA Scout, pesawat ruang angkasa mini yang dikenal sebagai CubeSat. Diketahui steroid segera menghantam Bumi.
NEA Scout langsng memberi tahu Center for Near Earth Objects (CNEOS) NASA dan Kantor Koordinasi Pertahanan Planetnya, yang mengelola misi defleksi asteroid yang disebut DART. Hanya dalam waktu 40 menit, NEA Scout dan tim ilmuwannya dapat memprediksi waktu dan lokasi tumbukan asteroid EB5 dengan tepat.
Asteroid EB5 2022 yang meluncur ke Bumi mungkin telah menyebabkan efek bintang jatuh yang cemerlang, tetapi tidak ada pengamatan warga yang dilaporkan. Sedangkan serpihan asteroid yang hancur dipastikan terbakar atau jatuh ke Samudra Arktik. “Jadi kecil kemungkinan potongan asteroid tersebut ditemuan,” tulis astronom Eric Mack untuk Forbes.
Asteroid seperti 2022 EB5 tidak cukup besar, dengan lebar sekitar 10 kaki atau 3 meter, sehingga tidak berbahaya bagi Bumi. Direktur CNEOS Paul Chodas mengatakan, meskipun berukuran kecil asteroid cukup mempengarhi atmosfer.
“Namun, sangat sedikit dari asteroid ini yang benar-benar terdeteksi di luar angkasa dan diamati secara ekstensif sebelum tumbukan,” kata Chodas. Asteroid 2022 EB5 milik asteroid Apollo, dinilai NASA berpotensiberbahaya karena kerap meluncur ke Bumi.
Asteroid 1862 Apollo, ditemukan oleh astronom Jerman Karl Reinmuth 90 tahun yang lalu, membutuhkan waktu kurang dari dua tahun untuk mengorbit Matahari. Asteroid 2022 EB5, kini bergabung dengan klub kosmik eksklusif asteroid, yaitu 2008 TC3, 2014 AA, 2018 LA, dan 2019 MO, yang jalur tabrakannya dengan Bumi ditemukan sebelum bersentuhan dengan atmosfer.
Para astronom melalui penghitungan yang kompleks bisa mengetahui persis kapan dan di mana batu ruang angkasa itu akan menghantam. Pertama kali seorang astronom melihat sebuah asteroid meluncur menuju Bumi dengan kecepatan diperkirakan 39.600 mil per jam atau 63.700 km per jam.
Organisasi Meteor Internasional melaporkan pada pukul 21:30, asteroid yang dijuluki “2022 EB5,” memasuki atmosfer Bumi. Asteroid itu hancur di atas pulau Jan Mayen dekat Islandia, kemudian serpihannya kemungkinan besar jatuh ke Samudra Arktik.
Krisztián Sárneczky, astronom yang pertama kali melihat asteroid EB5, berada di Stasiun Gunung Piszkéstet? Observatorium Konkoly dekat Budapest, Hongaria.Dia segera melaporkan penemuannya tentang objek misterius yang meluncur menuju Bumi ke Pusat Planet Kecil International Astronomical Union, dan para astronom mengidentifikasinya sebagai asteroid dekat Bumi.
“Hanya 30 menit setelah penemuan, data menunjukkan bahwa batu ruang angkasa itu hanya berjarak dua jam dari tabrakan dengan atmosfer Bumi. Penampakan itu segera menjadi jauh lebih menarik," tulis Chelsea Gohd untuk Space.com dikutip SINDOnews, Kamis (17/3/2022).
Tak lama setelah pengamatan dan laporan Sárneczky, NASA mulai menghitung lintasan asteroid EB5 yang menuju Bumi menggunakan Near-Earth Asteroid Scout atau NEA Scout, pesawat ruang angkasa mini yang dikenal sebagai CubeSat. Diketahui steroid segera menghantam Bumi.
NEA Scout langsng memberi tahu Center for Near Earth Objects (CNEOS) NASA dan Kantor Koordinasi Pertahanan Planetnya, yang mengelola misi defleksi asteroid yang disebut DART. Hanya dalam waktu 40 menit, NEA Scout dan tim ilmuwannya dapat memprediksi waktu dan lokasi tumbukan asteroid EB5 dengan tepat.
Asteroid EB5 2022 yang meluncur ke Bumi mungkin telah menyebabkan efek bintang jatuh yang cemerlang, tetapi tidak ada pengamatan warga yang dilaporkan. Sedangkan serpihan asteroid yang hancur dipastikan terbakar atau jatuh ke Samudra Arktik. “Jadi kecil kemungkinan potongan asteroid tersebut ditemuan,” tulis astronom Eric Mack untuk Forbes.
Asteroid seperti 2022 EB5 tidak cukup besar, dengan lebar sekitar 10 kaki atau 3 meter, sehingga tidak berbahaya bagi Bumi. Direktur CNEOS Paul Chodas mengatakan, meskipun berukuran kecil asteroid cukup mempengarhi atmosfer.
“Namun, sangat sedikit dari asteroid ini yang benar-benar terdeteksi di luar angkasa dan diamati secara ekstensif sebelum tumbukan,” kata Chodas. Asteroid 2022 EB5 milik asteroid Apollo, dinilai NASA berpotensiberbahaya karena kerap meluncur ke Bumi.
Asteroid 1862 Apollo, ditemukan oleh astronom Jerman Karl Reinmuth 90 tahun yang lalu, membutuhkan waktu kurang dari dua tahun untuk mengorbit Matahari. Asteroid 2022 EB5, kini bergabung dengan klub kosmik eksklusif asteroid, yaitu 2008 TC3, 2014 AA, 2018 LA, dan 2019 MO, yang jalur tabrakannya dengan Bumi ditemukan sebelum bersentuhan dengan atmosfer.
(wib)