Ini 5 Proyek Senjata Militer Rusia yang Gagal Diwujudkan
loading...
A
A
A
BERLIN - Di tengah peperangan dengan Ukraina, militer Rusia ternyata sudah jauh-jauh hari mengembangkan senjata militer yang canggih dan menakutkan. Sayangnya, beberapa senjata militer ini gagal diwujudkan dengan alasan yang beragam.
Bagi Rusia, mengakui kalau ada proyek senjata mereka yang gagal dibuat merupakan hal yang memalukan. Untuk itu, Rusia sendiri membantah sejumlah proyek senjata militer ini pernah mereka kembangkan.
Namun Sputnik News Rusia menerbitkan artikel tentang senjata Rusia yang gagal diwujudkan ketika negara tersebut masih bernama Uni Soviet.
Bukan berarti keseluruhan proyek tersebut gagal karena ada beberapa dari teknologi militer itu digunakan untuk pengembangan senjata generasi baru.
Berikut 5 proyek senjata militer Rusia yang gagal diwujudkan yang dikutip dari laman 19 Forty Five:
1. Kapal Selam K-222
Kapal selam serangan nuklir K-222, diluncurkan pada tahun 1969 dan dianggap sebagai kapal selam tercepat di dunia karena mencapai rekor kecepatan 44,7 knot. Sayangnya, kapal selam ini hanya satu model yang pernah dibuat.
“Masalah dengan K-222 adalah lambungnya dibuat dari titanium, yang membuatnya sangat mahal. Bahkan kapalselan ini dikenal dengan julukan ‘Ikan Emas’,” menurut Sputnik News.
“Selain itu, kapal selam ini juga sangat bising, yang menghilangkan keunggulan utamanya dan kemampuan deteksi yang rendah.”
Artikel tersebut juga mengklaim bahwa, proyek itu memberikan pelajaran berharga untuk kapal selam Rusia berikutnya, seperti kelas Charlie. Papa juga mendorong pengembangan senjata anti-kapal selam Angkatan Laut AS yang lebih canggih.
2. Pesawat Su-47 Berkut
Pesawat tempur Su-47 Berkut, yang pertama kali terbang pada tahun 1997, memiliki sayap yang disapu ke depan. Desan sayap itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan manuver, jangkauan yang lebih jauh, dan kecepatan subsonik yang lebih cepat.
"Sayangnya desain seperti itu justeru meningkatkan tekanan pada sayap sehingga membutuhkan bahan yang jauh lebih mahal untuk digunakan dalam produksi,” kata Sputnik News.
Pesawat tersebut ditargetkan rampung dibuat pada 1997. Namun terjadi krisis moneter yang membuat ekonomi Rusia sangat rentan sehingga proyek tersebut ditutup.
Teknologi yang dikembangkan untuk Su-47 Berkut akhirnya digunakan Rusia untuk membuat pesawat tempur jenis baru Su-57 mutakhir saat ini.
3. Tank Black Eagle
Tank Black Eagle (sebutan Rusia Object 640) sempat membuat gempar negara barat ketika beberapa prototipe diluncurkan pada akhir 1990-an. Secara khusus, tank ini memiliki menara besar tanpa awak sementara kru duduk di lambung yang terlindungi dengan baik.
Kendati tidak benar-benar diwujudkan, namun pengembangan teknologi proyek tersebut digunakan untuk tank baru T-14 Armata Rusia , yang benar-benar menyebabkan kegemparan di Barat.
Sputnik News menyebutkan kalau pembatalan proyek tersebut karena kurangnya inovasi dengan desain tank. Namun anehnya, para pejabat militer menyanggah media Rusia pada tahun 2009 bahwa Elang Hitam tidak pernah ada dan itu tak lebih dari sebuah prototipe.
4. Monster Kaspia
Salah satu peralatan militer paling revolusioner yang dibuat di dunia adalah Monster Kaspia. Ini merupakan kendaraan militer yang menggabungkan teknologi pesawat konvensional, pesawat amfibi, dan hovercraft.
Kendaraan militer tersebut dijuluki "Monster Kaspia" ketika dikerahkan pada tahun 1987 karena bentuknya yang lebih besar dari pesawat terbang. Kendaraan militer ini memiliki panjang 243 kaki, tinggi enam puluh dua kaki, memiliki lebar sayap 144 kaki dan kecepatan 297 knot.
Dengan seluruh kemampuannya itu, Monster Kaspia bisa membawa 100 ton kargo atau bahkan enam rudal anti-kapal Moskit. Namun, itu terbukti terlalu mahal dan hanya satu yang dibangun. Meskipun demikian, pembuatnya mengumumkan pada tahun 2015 bahwa mereka membuat versi modern.
5. Pesawat Orbitral MiG-105
MiG-105 adalah pesawat luar angkasa orbital yang dibuat pada 1960-an sebagai respons Soviet terhadap proyek X-20 Dyna-Soar AS yang gagal.
Sempat diabaikan, proyek tersebut kemudian dihidupkan kembali pada 1970-an sebagai mitra dari Pesawat Luar Angkasa AS. Pesawat ruang angkasa itu dipasang pada pendorong berbahan bakar cair.
Namun pesawat yang dibuat hanya melakukan beberapa penerbangan uji atmosfer. “Proyek ini dihentikan setelah keputusan dibuat untuk mendukung pesawat luar angkasa orbital Buran yang didorong roket,” puji Sputnik News.
“Ide di balik MiG-105 belum digunakan sejauh ini, tapi mungkin suatu hari waktunya akan tiba.” tulis Sputnik News.
Bagi Rusia, mengakui kalau ada proyek senjata mereka yang gagal dibuat merupakan hal yang memalukan. Untuk itu, Rusia sendiri membantah sejumlah proyek senjata militer ini pernah mereka kembangkan.
Namun Sputnik News Rusia menerbitkan artikel tentang senjata Rusia yang gagal diwujudkan ketika negara tersebut masih bernama Uni Soviet.
Bukan berarti keseluruhan proyek tersebut gagal karena ada beberapa dari teknologi militer itu digunakan untuk pengembangan senjata generasi baru.
Berikut 5 proyek senjata militer Rusia yang gagal diwujudkan yang dikutip dari laman 19 Forty Five:
1. Kapal Selam K-222
Kapal selam serangan nuklir K-222, diluncurkan pada tahun 1969 dan dianggap sebagai kapal selam tercepat di dunia karena mencapai rekor kecepatan 44,7 knot. Sayangnya, kapal selam ini hanya satu model yang pernah dibuat.
“Masalah dengan K-222 adalah lambungnya dibuat dari titanium, yang membuatnya sangat mahal. Bahkan kapalselan ini dikenal dengan julukan ‘Ikan Emas’,” menurut Sputnik News.
“Selain itu, kapal selam ini juga sangat bising, yang menghilangkan keunggulan utamanya dan kemampuan deteksi yang rendah.”
Artikel tersebut juga mengklaim bahwa, proyek itu memberikan pelajaran berharga untuk kapal selam Rusia berikutnya, seperti kelas Charlie. Papa juga mendorong pengembangan senjata anti-kapal selam Angkatan Laut AS yang lebih canggih.
2. Pesawat Su-47 Berkut
Pesawat tempur Su-47 Berkut, yang pertama kali terbang pada tahun 1997, memiliki sayap yang disapu ke depan. Desan sayap itu dirancang untuk meningkatkan kemampuan manuver, jangkauan yang lebih jauh, dan kecepatan subsonik yang lebih cepat.
"Sayangnya desain seperti itu justeru meningkatkan tekanan pada sayap sehingga membutuhkan bahan yang jauh lebih mahal untuk digunakan dalam produksi,” kata Sputnik News.
Pesawat tersebut ditargetkan rampung dibuat pada 1997. Namun terjadi krisis moneter yang membuat ekonomi Rusia sangat rentan sehingga proyek tersebut ditutup.
Teknologi yang dikembangkan untuk Su-47 Berkut akhirnya digunakan Rusia untuk membuat pesawat tempur jenis baru Su-57 mutakhir saat ini.
3. Tank Black Eagle
Tank Black Eagle (sebutan Rusia Object 640) sempat membuat gempar negara barat ketika beberapa prototipe diluncurkan pada akhir 1990-an. Secara khusus, tank ini memiliki menara besar tanpa awak sementara kru duduk di lambung yang terlindungi dengan baik.
Kendati tidak benar-benar diwujudkan, namun pengembangan teknologi proyek tersebut digunakan untuk tank baru T-14 Armata Rusia , yang benar-benar menyebabkan kegemparan di Barat.
Sputnik News menyebutkan kalau pembatalan proyek tersebut karena kurangnya inovasi dengan desain tank. Namun anehnya, para pejabat militer menyanggah media Rusia pada tahun 2009 bahwa Elang Hitam tidak pernah ada dan itu tak lebih dari sebuah prototipe.
4. Monster Kaspia
Salah satu peralatan militer paling revolusioner yang dibuat di dunia adalah Monster Kaspia. Ini merupakan kendaraan militer yang menggabungkan teknologi pesawat konvensional, pesawat amfibi, dan hovercraft.
Kendaraan militer tersebut dijuluki "Monster Kaspia" ketika dikerahkan pada tahun 1987 karena bentuknya yang lebih besar dari pesawat terbang. Kendaraan militer ini memiliki panjang 243 kaki, tinggi enam puluh dua kaki, memiliki lebar sayap 144 kaki dan kecepatan 297 knot.
Dengan seluruh kemampuannya itu, Monster Kaspia bisa membawa 100 ton kargo atau bahkan enam rudal anti-kapal Moskit. Namun, itu terbukti terlalu mahal dan hanya satu yang dibangun. Meskipun demikian, pembuatnya mengumumkan pada tahun 2015 bahwa mereka membuat versi modern.
5. Pesawat Orbitral MiG-105
MiG-105 adalah pesawat luar angkasa orbital yang dibuat pada 1960-an sebagai respons Soviet terhadap proyek X-20 Dyna-Soar AS yang gagal.
Sempat diabaikan, proyek tersebut kemudian dihidupkan kembali pada 1970-an sebagai mitra dari Pesawat Luar Angkasa AS. Pesawat ruang angkasa itu dipasang pada pendorong berbahan bakar cair.
Namun pesawat yang dibuat hanya melakukan beberapa penerbangan uji atmosfer. “Proyek ini dihentikan setelah keputusan dibuat untuk mendukung pesawat luar angkasa orbital Buran yang didorong roket,” puji Sputnik News.
“Ide di balik MiG-105 belum digunakan sejauh ini, tapi mungkin suatu hari waktunya akan tiba.” tulis Sputnik News.
(ysw)