Tank Ini Dirancang Rusia untuk Perang Nuklir, Mampu Menahan Ledakan Bom Atom
loading...
A
A
A
MOSKOW - Tanpa alasan yang jelas Rusia membangunkan kembali tank Object 279 yang sudah lama tertidur di Museum Tank Kubinka, yang terletak di luar ibu kota Rusia, Moskow. Dari video yang dirilis 29 Maret 2022, sekilas tak ada yang istimewa dari tank Object 279 yang sudah kusam dan bergerak sangat lambat.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (2/4/2022), tank Object 279 dibangun pada tahun 1957 di Kirov Leningrad Plant. Insinyur Rusia menggunakan pengembangan tank ini untuk membuat tank T-10. Tank Object 279 memiliki berat 66 ton dan dipersenjatai dengan meriam (canon) 130 mm, berbeda dengan tank T-10 yang dibekali meriam 122 mm.
Tank Object 279 membawa 24 peluru meriam dan dapat menembakkan maksimum tujuh peluru per menit, berkat sistem pemuatan semi-otomatis. Di atas turet terdapat senapan mesin 14,5 mm dan seluruh sistem senjata memiliki stabilizer terintegrasi untuk penembakan yang akurat.
Tank Object 279 memiliki pengintai optik dan sistem otomatis yang mengarahkan serangkaian pembidik optik, mencakup perangkat optoelektronik siang dan malam, dan proyektor inframerah. Tank Object 279 dilindungi oleh armor setebal 12,5 inci.
Saat itu, pada tahun 1950-an dan 1960-an, baju besi tank Object 279 bisa disebut "revolusioner" karena dibangun dari struktur cor yang benar-benar kokoh. Bentuknya dibuat dengan sudut miring tertentu untuk perlindungan yang lebih baik.
Secara terpisah perisai revolusioner elips di sekitar lambung tank cocok untuk beradaptasi dengan cuaca dan dilengkapi proyektil anti-tank atau high-explosive anti-tank [HEAT]. Turret juga memiliki perisai HEAT sehingga mampu menetralkan meriam lawan terutama yang tidak bergantung pada gaya penetrasi kinetik.
Tank Object 279 ditenagai mesin diesel 16 silinder yang menghasilkan 1.000 tenaga kuda dengan kecepatan maksimum 34 mil dan jangkauan maksimum dengan sekali pengisian bahan bakar hampir 300 km. Tank ini memberikan tekanan tanah sekitar 8,5 pon per inci persegi (PSI), membuatnya sempurna untuk menjelajahi lahan basah, tanah lunak, dan mengatasi beberapa rintangan, seperti "landak Ceko".
Satu hal yang membuat tank Object 279 istimewa, bentuk lambung tank yang tidak biasa dirancang sedemikian rupa untuk melindungi agar tidak mudah terbalik jika terjadi ledakan nuklir. Rusia memang merancang tank ini untuk bertarung di medan perang dalam serangan nuklir.
Sebanyak 4 kru awak tank juga memiliki sistem perlindungan nuklir, biologi, dan kimia [NBC]. Namun, nasib tank Object 279 tidak berjalan bahagia karena pemimpin Uni Soviet saat itu Nikita Khrushchev lebih memilih memproduksi tank yang lebih ringan.
Tank Object 279 yang berat dilucuti persenjataannya dan tidak dilanjutkan pengembangannya . Hanya ada tiga prototipe yang diproduksi dari model tank ini, yang benar-benar diwujudkan satu satu unit. Tank Object 279 berakhir di museum karena pada tahun 1960-an muncul tank T55-54/55 dan T-62, serta T-64 yang digunakan di medan perang hingga saat ini.
Menjadi pertanyaan banyak pihak, mengapa Rusia memutuskan untuk memulihkan tank Object 279 yang sudah lama tertidur di museum. Ini menunjukkan Rusia telah berhasil menangani masalah mesin yang sudah beberapa tahun terakhir tak berderak, mendapatkan suku cadang yang baik, serta menjaga lambung tank tetap berfungsi.
Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (2/4/2022), tank Object 279 dibangun pada tahun 1957 di Kirov Leningrad Plant. Insinyur Rusia menggunakan pengembangan tank ini untuk membuat tank T-10. Tank Object 279 memiliki berat 66 ton dan dipersenjatai dengan meriam (canon) 130 mm, berbeda dengan tank T-10 yang dibekali meriam 122 mm.
Tank Object 279 membawa 24 peluru meriam dan dapat menembakkan maksimum tujuh peluru per menit, berkat sistem pemuatan semi-otomatis. Di atas turet terdapat senapan mesin 14,5 mm dan seluruh sistem senjata memiliki stabilizer terintegrasi untuk penembakan yang akurat.
Tank Object 279 memiliki pengintai optik dan sistem otomatis yang mengarahkan serangkaian pembidik optik, mencakup perangkat optoelektronik siang dan malam, dan proyektor inframerah. Tank Object 279 dilindungi oleh armor setebal 12,5 inci.
Saat itu, pada tahun 1950-an dan 1960-an, baju besi tank Object 279 bisa disebut "revolusioner" karena dibangun dari struktur cor yang benar-benar kokoh. Bentuknya dibuat dengan sudut miring tertentu untuk perlindungan yang lebih baik.
Secara terpisah perisai revolusioner elips di sekitar lambung tank cocok untuk beradaptasi dengan cuaca dan dilengkapi proyektil anti-tank atau high-explosive anti-tank [HEAT]. Turret juga memiliki perisai HEAT sehingga mampu menetralkan meriam lawan terutama yang tidak bergantung pada gaya penetrasi kinetik.
Tank Object 279 ditenagai mesin diesel 16 silinder yang menghasilkan 1.000 tenaga kuda dengan kecepatan maksimum 34 mil dan jangkauan maksimum dengan sekali pengisian bahan bakar hampir 300 km. Tank ini memberikan tekanan tanah sekitar 8,5 pon per inci persegi (PSI), membuatnya sempurna untuk menjelajahi lahan basah, tanah lunak, dan mengatasi beberapa rintangan, seperti "landak Ceko".
Satu hal yang membuat tank Object 279 istimewa, bentuk lambung tank yang tidak biasa dirancang sedemikian rupa untuk melindungi agar tidak mudah terbalik jika terjadi ledakan nuklir. Rusia memang merancang tank ini untuk bertarung di medan perang dalam serangan nuklir.
Sebanyak 4 kru awak tank juga memiliki sistem perlindungan nuklir, biologi, dan kimia [NBC]. Namun, nasib tank Object 279 tidak berjalan bahagia karena pemimpin Uni Soviet saat itu Nikita Khrushchev lebih memilih memproduksi tank yang lebih ringan.
Tank Object 279 yang berat dilucuti persenjataannya dan tidak dilanjutkan pengembangannya . Hanya ada tiga prototipe yang diproduksi dari model tank ini, yang benar-benar diwujudkan satu satu unit. Tank Object 279 berakhir di museum karena pada tahun 1960-an muncul tank T55-54/55 dan T-62, serta T-64 yang digunakan di medan perang hingga saat ini.
Menjadi pertanyaan banyak pihak, mengapa Rusia memutuskan untuk memulihkan tank Object 279 yang sudah lama tertidur di museum. Ini menunjukkan Rusia telah berhasil menangani masalah mesin yang sudah beberapa tahun terakhir tak berderak, mendapatkan suku cadang yang baik, serta menjaga lambung tank tetap berfungsi.
(wib)