Mengenal Cara Kerja Penangkal Rudal Israel Iron Dome
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cara kerja penangkal rudal Israel, Iron Dome terbilang sangat canggih. Karena penangkal serangan yang disebut 'kubah besi' ini mampu mencegat rudal-rudal maupun drone yang menyerang wilayah mereka dengan keberhasilan sangat tinggi.
Ketika sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel diluncurkan pada tahun 2011, ini adalah penangkal canggih yang mampu mencegat roket jarak pendek yang masuk dari udara sebelum mencapai wilayah Israel.
Kendati saat ini sudah bermunculan pesaing seperti THAAD (terminal high-altitude area defense) buatan Amerika, namun Iron Dome sudah teruji dalam beberapa serangan roket.
Bahkan ketika kelompok Hamas menembakan ribuan roket ke wilayah Israel pada 10 Meri 2021, Iron Dome mampu melumpuhkan sebagian besar roket tersebut.
Dikutip dari Science How Stuff Works, Iron Dome dibuat oleh perusahaan pertahanan milik Israel Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon milik AS.
Sedangkan cara kerja sistem pertahanan Israel ini, mampu mendeteksi, menilai, dan mencegat berbagai target jarak pendek seperti roket, artileri, dan mortir. Iron Dome juga efektif di siang atau malam dan dalam semua kondisi cuaca termasuk awan rendah, hujan, badai debu dan kabut.
Canggihnya lagi, fitur peluncur multi-misi yang dimilki Iron Dome adalah yang pertama dari jenisnya dengan rancangan untuk menembakkan berbagai rudal pencegat.
Iron dome mampu mendeteksi C-RAM (Counter-Rocket Artilery and Mortar), Cruise Missiles, Precise Guided Missiles (PGM), UAV atau drone, Air Breathing Threats (ABTs), dan salvo padat.
Ketika sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel diluncurkan pada tahun 2011, ini adalah penangkal canggih yang mampu mencegat roket jarak pendek yang masuk dari udara sebelum mencapai wilayah Israel.
Kendati saat ini sudah bermunculan pesaing seperti THAAD (terminal high-altitude area defense) buatan Amerika, namun Iron Dome sudah teruji dalam beberapa serangan roket.
Bahkan ketika kelompok Hamas menembakan ribuan roket ke wilayah Israel pada 10 Meri 2021, Iron Dome mampu melumpuhkan sebagian besar roket tersebut.
Dikutip dari Science How Stuff Works, Iron Dome dibuat oleh perusahaan pertahanan milik Israel Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon milik AS.
Sedangkan cara kerja sistem pertahanan Israel ini, mampu mendeteksi, menilai, dan mencegat berbagai target jarak pendek seperti roket, artileri, dan mortir. Iron Dome juga efektif di siang atau malam dan dalam semua kondisi cuaca termasuk awan rendah, hujan, badai debu dan kabut.
Canggihnya lagi, fitur peluncur multi-misi yang dimilki Iron Dome adalah yang pertama dari jenisnya dengan rancangan untuk menembakkan berbagai rudal pencegat.
Iron dome mampu mendeteksi C-RAM (Counter-Rocket Artilery and Mortar), Cruise Missiles, Precise Guided Missiles (PGM), UAV atau drone, Air Breathing Threats (ABTs), dan salvo padat.