Militer China Ciptakan Jubah Tembus Pandang untuk Kelabui Satelit Mata-mata Musuh

Kamis, 14 April 2022 - 12:35 WIB
loading...
Militer China Ciptakan...
Sebuah tim peneliti militer China telah mengembangkan jubah tembus pandang yang dapat menyembunyikan objek militer di darat dari deteksi satelit radar mata-mata. Foto/scmp
A A A
BEIJING - Sebuah tim peneliti militer China telah mengembangkan jubah tembus pandang yang dapat menyembunyikan objek militer di darat dari deteksi satelit radar mata-mata . Tank, artileri, dan peralatan militer lainnya yang ditutupi jubah ini tidak akan terdeteksi radar.

Perangkat baru yang diproduksi oleh tim di Universitas Teknik Angkatan Udara di Xian, provinsi Shaanxi, berupa selembar kain. Kemudian kain ini dapat direntangkan dan menutup sempurna berbagai objek militer, seperti tank, artileri, atau stasiun radar.

Pemimpin peneliti Xu Hexiu mengatakan, target yang ditutupi jubah akan tampak seperti sebidang tanah yang datar. Fleksibilitas bahan yang tidak biasa inilah yang dapat membantu membuat objek hampir tidak terlihat bahkan oleh satelit radar.


Militer China Ciptakan Jubah Tembus Pandang untuk Kelabui Satelit Mata-mata Musuh


Dalam makalah yang diterbitkan Journal of Infrared and Millimeter Waves bulan lalu disebutkan jubah gaib memiliki beberapa lapisan. Bagian atas adalah kain tipis berupa sirkuit tercetak yang dapat memanipulasi gelombang elektromagnetik.

Tim Xu menggunakan teknologi cetak 3D unik yang dapat menggambar sirkuit pada selembar kain lembut setipis rambut manusia dengan presisi yang sangat tinggi. Para peneliti kemudian menambahkan lebih banyak lapisan, termasuk plastik dan logam tipis, untuk membuat “permukaan meta” yang dapat mengubah arah sinyal balik untuk meniru tanda tangan radar dari tanah datar.

“Banyak metamaterial telah dikembangkan untuk menipu satelit radar, tetapi tidak ada yang bisa bergerak sebebas dan seluas jubah baru,” kata Xu dikutip SINDOnews dari laman scmp, Kamis (14/4/2022).



Ketika gelombang radar mengenai objek yang tidak rata, gelombang tersebut memantul kembali ke berbagai arah. Ini memungkinkan komputer mengetahui ukuran dan bentuknya dengan mengukur perbedaan sinyal.

Tetapi ketika para peneliti menguji kinerja perangkat di fasilitas simulasi, gelombang yang menghantam jubah kembali dalam pola seragam yang mirip dengan yang berasal dari tanah datar. Semakin jauh jarak dari radar ke target, semakin sedikit gangguan yang dapat dideteksi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5581 seconds (0.1#10.140)