Ini 5 Hewan Aneh Penghuni Pulau Socotra, Nomor 4 Bisa Berubah Warna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pulau socotra terletak di antara Guardafui Channel dan Laut Arab. Pulau ini dikenal sebagai pulau yang misterius dan terisolasi. Bahkan ada juga yang menjulukinya sebagai pulau alien dan tempat persembunyian Dajjal.
Berjarak sekitar 220 mil dari Yaman, pulau socotra menjadi rumah bagi banyak spesies endemik, baik flora maupun fauna. Mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan yang tidak baik termasuk kondisi panas dan kering sehingga menghasilkan penampilan yang unik dan berbeda dari flora dan fauna pada umumnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa hewan endemik yang ada di Pulau Socotra:
1. Socotra Sunbird
Burung Matahari Socotra merupakan spesies burung dari keluarga Nectariniidae dan menjadi salah satu hewan endemik Pulau Socotra. Dikutip dari World Atlas, adaptasi burung ini hampir mirip dengan Starling Bird karena bisa bertahan hidup di ekosistem semak belukar tropis yang lembab dan semak-semak di dataran tinggi.
Socotra Sunbird ini tidak terancam punah seperti hewan endemik lainnya. Hanya saja bahaya utama adalah dia berisiko kehilangan habitatnya. Dilihat dari penampilannya, burung ini berwarna coklat dengan kombinasi putih. Selain itu, dia juga memiliki beberapa garis pada bulunya.
Chalcomitra Balfouri (nama ilmiahnya) menghasilkan suara keras yang beragam dan bisa berupa urutan semburan melodi cepat atau panjang. Makanan mereka adalah serangga seperti jangkrik, laba-laba, hingga buah-buahan seperti euphorbia. Mengenai perkembangbiakannya, socotra sunbird bertelur antara bulan januari dan Mei. Mereka tinggal di sarang yang menyerupai bentuk kubah.
2. Socotra Starling
Jalak Socotra ini masuk dalam kelompok Sturnidae. Sebagai hewan endemik, burung ini hanya bisa dijumpai di Socotra dan sedang dalam ancaman kehilangan habitatnya.
Dikutip dari World Atlas, menurut Richard Porter, Socotra Starling sangatlah fleksibel dan jinak. Selain itu, dia bertahan hidup di berbagai jenis lingkungan seperti yang diamati dari berbagai sarangnya. Dia sangat nyaman berada di vegetasi seperti tanah lembab subtropis, hutan kering tropis, lahan semak kering, dan kawasan tertentu.
Burung ini memiliki ukuran yang cukup besar, berwarna gelap, memiliki ekor panjang serta bulu yang berwarna hitam mengkilap. Makanannya berasal dari serangga serta buah-buahan, termasuk dari pohon darah naga dan zizyphus. Selain itu, inkubasi jalak socotra berlangsung pada November dan berkembang biak antara Desember hingga Maret.
3. Warbler Socotra
Secara ilmiah, burung ini dikenal sebagai Incana incana dan termasuk dalam kelompok Cisticolidae. Warbler Socotra disebut sebagai satu-satunya spesies incana yang tersisa dan hanya ditemukan di Socotra.
Sebagian besar burung ini tinggal di lahan semak tropis yang sejuk atau lahan semak kering. Namun, saat ini mereka dihadapkan dengan ancaman kehilangan habitatnya karena sebagian vegetasi telah hancur oleh deforestasi yang ekstrem.
Warbler socotra memiliki ukuran sedikit lebih panjang dengan wajah dan lehernya yang berwarna krem. Sebagian besar dari mereka adalah pemakan serangga. Burung ini membangun sarang dari rumput dan menghiasnya dengan lumut, sehingga akan terlihat seperti bola yang terstruktur dan memiliki pintu masuk di bagian sampingnya.
4. Socotra Chameleon
Hewan ini merupakan salah satu spesies bunglon yang menjadi endemik di pulau Socotra. Sama halnya dengan bunglon pada umumnya yang bisa berganti wujud, Socotra Chameleon juga bisa bermutasi pigmen kulitnya menyerupai lingkungannya sehingga tidak mencolok.
Ketika dia terkejut atau kaget, bunglon socotra akan menghasilkan suara heckling sesuai dengan kerangka berpikirnya. Dikutip dari wikipedia, hewan endemik ini terancam punah akibat overgrazing. Socotra Chameleon biasa tinggal di semak belukar dan terkadang berada di perkebunan kelapa sawit.
5. Socotra Grosbeak
Secara ilmiah burung ini dikenal sebagai Rhynchostruthus Socotranus dan dikenal sebagai hewan endemik karena hanya ditemukan di daratan Socotra. Socotra Grosbeak jantan memiliki penampilan berwarna coklat dengan paruh dan kepala gelap. Kemudian terdapat juga bintik-bintik kuning di sayap serta bintik-bintik putih di pipinya.
Pada socotra grosbeak betina, penampilannya hampir sama. Hanya saja mereka tampak lebih gelap. Sedangkan untuk spesies yang masih muda, mereka memiliki desain kepala bergaris.
Socotra Grosbeak bisa beradaptasi terhadap beragam habitat, dari hutan, dataran tinggi, hingga semak kering.
Berjarak sekitar 220 mil dari Yaman, pulau socotra menjadi rumah bagi banyak spesies endemik, baik flora maupun fauna. Mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan yang tidak baik termasuk kondisi panas dan kering sehingga menghasilkan penampilan yang unik dan berbeda dari flora dan fauna pada umumnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa hewan endemik yang ada di Pulau Socotra:
1. Socotra Sunbird
Burung Matahari Socotra merupakan spesies burung dari keluarga Nectariniidae dan menjadi salah satu hewan endemik Pulau Socotra. Dikutip dari World Atlas, adaptasi burung ini hampir mirip dengan Starling Bird karena bisa bertahan hidup di ekosistem semak belukar tropis yang lembab dan semak-semak di dataran tinggi.
Socotra Sunbird ini tidak terancam punah seperti hewan endemik lainnya. Hanya saja bahaya utama adalah dia berisiko kehilangan habitatnya. Dilihat dari penampilannya, burung ini berwarna coklat dengan kombinasi putih. Selain itu, dia juga memiliki beberapa garis pada bulunya.
Chalcomitra Balfouri (nama ilmiahnya) menghasilkan suara keras yang beragam dan bisa berupa urutan semburan melodi cepat atau panjang. Makanan mereka adalah serangga seperti jangkrik, laba-laba, hingga buah-buahan seperti euphorbia. Mengenai perkembangbiakannya, socotra sunbird bertelur antara bulan januari dan Mei. Mereka tinggal di sarang yang menyerupai bentuk kubah.
2. Socotra Starling
Jalak Socotra ini masuk dalam kelompok Sturnidae. Sebagai hewan endemik, burung ini hanya bisa dijumpai di Socotra dan sedang dalam ancaman kehilangan habitatnya.
Dikutip dari World Atlas, menurut Richard Porter, Socotra Starling sangatlah fleksibel dan jinak. Selain itu, dia bertahan hidup di berbagai jenis lingkungan seperti yang diamati dari berbagai sarangnya. Dia sangat nyaman berada di vegetasi seperti tanah lembab subtropis, hutan kering tropis, lahan semak kering, dan kawasan tertentu.
Burung ini memiliki ukuran yang cukup besar, berwarna gelap, memiliki ekor panjang serta bulu yang berwarna hitam mengkilap. Makanannya berasal dari serangga serta buah-buahan, termasuk dari pohon darah naga dan zizyphus. Selain itu, inkubasi jalak socotra berlangsung pada November dan berkembang biak antara Desember hingga Maret.
3. Warbler Socotra
Secara ilmiah, burung ini dikenal sebagai Incana incana dan termasuk dalam kelompok Cisticolidae. Warbler Socotra disebut sebagai satu-satunya spesies incana yang tersisa dan hanya ditemukan di Socotra.
Sebagian besar burung ini tinggal di lahan semak tropis yang sejuk atau lahan semak kering. Namun, saat ini mereka dihadapkan dengan ancaman kehilangan habitatnya karena sebagian vegetasi telah hancur oleh deforestasi yang ekstrem.
Warbler socotra memiliki ukuran sedikit lebih panjang dengan wajah dan lehernya yang berwarna krem. Sebagian besar dari mereka adalah pemakan serangga. Burung ini membangun sarang dari rumput dan menghiasnya dengan lumut, sehingga akan terlihat seperti bola yang terstruktur dan memiliki pintu masuk di bagian sampingnya.
4. Socotra Chameleon
Hewan ini merupakan salah satu spesies bunglon yang menjadi endemik di pulau Socotra. Sama halnya dengan bunglon pada umumnya yang bisa berganti wujud, Socotra Chameleon juga bisa bermutasi pigmen kulitnya menyerupai lingkungannya sehingga tidak mencolok.
Ketika dia terkejut atau kaget, bunglon socotra akan menghasilkan suara heckling sesuai dengan kerangka berpikirnya. Dikutip dari wikipedia, hewan endemik ini terancam punah akibat overgrazing. Socotra Chameleon biasa tinggal di semak belukar dan terkadang berada di perkebunan kelapa sawit.
5. Socotra Grosbeak
Secara ilmiah burung ini dikenal sebagai Rhynchostruthus Socotranus dan dikenal sebagai hewan endemik karena hanya ditemukan di daratan Socotra. Socotra Grosbeak jantan memiliki penampilan berwarna coklat dengan paruh dan kepala gelap. Kemudian terdapat juga bintik-bintik kuning di sayap serta bintik-bintik putih di pipinya.
Pada socotra grosbeak betina, penampilannya hampir sama. Hanya saja mereka tampak lebih gelap. Sedangkan untuk spesies yang masih muda, mereka memiliki desain kepala bergaris.
Socotra Grosbeak bisa beradaptasi terhadap beragam habitat, dari hutan, dataran tinggi, hingga semak kering.
(ysw)