China Berencana Kirim Probe Robot ke Sisi Jauh Bulan
loading...
A
A
A
BEIJING - Ilmuwan dan insinyur China sedang mempertimbangkan untuk mengirim probe robot ke sisi terjauh dari Bulan . Rencana ambisius ini untuk menjadi China sebagai yang pertama berhasil mengumpulkan debu dan batu dari sisi jauh Bulan.
Wakil Direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China Wu Yanhua mengatakan, Amerika Serikat, Rusia, dan China telah membawa zat bulan kembali ke Bumi. Namun, tidak satupun yang pernah memperoleh sampel dari sisi jauh Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi.
“Banyak ilmuwan di dalam dan luar negeri mengatakan kepada kami bahwa mereka sangat mengharapkan kami untuk membawa sampel kembali dari sisi jauh karena bahan tersebut akan sangat berharga secara ilmiah,” kata Wu kepada wartawan pada konferensi pers di markas besar pemerintah di Beijing dikutip SINDOnews dari laman china.org, Minggu (24/4/2022).
Wu menambahkan, para peneliti China telah menyarankan pemerintah dapat menggunakan misi robot Chang'e 6 untuk mendarat di sisi yang jauh dan membawa sampel kembali. “Ini memungkinkan para ilmuwan untuk memajukan studi tentang usia dan sisi jauh Bulan,” ujarnya.
Wu mengungkapkan, zat yang dibawa kembali oleh penyelidikan Chang'e 5 China telah membantu para ilmuwan menemukan bahwa masih ada aktivitas vulkanik di sisi dekat bulan sekitar dua miliar tahun yang lalu. Bahan-bahan dari sisi jauh akan memungkinkan mereka untuk memverifikasi hipotesis bahwa gunung berapi menjadi tidak aktif sekitar empat miliar tahun yang lalu di sisi yang jauh.
Untuk mencapai tujuan ini, kata Wu, diperlukan transmisi sinyal antara sisi jauh dan kontrol darat. China saat in sudah memiliki satelit relai Queqiao yang beroperasi di orbit Bulan untuk mengirimkan sinyal antara pusat kendali dan pendarat Chang'e 4 serta penjelajah Yutu 2.
“Namun, itu tidak akan bekerja cukup lama untuk mendukung misi Chang'e 6. Jadi kami sedang mempertimbangkan kelayakan relai sinyal dan jaringan navigasi di atas bulan,” kata Wu.
Wakil Direktur Administrasi Luar Angkasa Nasional China Wu Yanhua mengatakan, Amerika Serikat, Rusia, dan China telah membawa zat bulan kembali ke Bumi. Namun, tidak satupun yang pernah memperoleh sampel dari sisi jauh Bulan yang tidak pernah menghadap Bumi.
“Banyak ilmuwan di dalam dan luar negeri mengatakan kepada kami bahwa mereka sangat mengharapkan kami untuk membawa sampel kembali dari sisi jauh karena bahan tersebut akan sangat berharga secara ilmiah,” kata Wu kepada wartawan pada konferensi pers di markas besar pemerintah di Beijing dikutip SINDOnews dari laman china.org, Minggu (24/4/2022).
Wu menambahkan, para peneliti China telah menyarankan pemerintah dapat menggunakan misi robot Chang'e 6 untuk mendarat di sisi yang jauh dan membawa sampel kembali. “Ini memungkinkan para ilmuwan untuk memajukan studi tentang usia dan sisi jauh Bulan,” ujarnya.
Wu mengungkapkan, zat yang dibawa kembali oleh penyelidikan Chang'e 5 China telah membantu para ilmuwan menemukan bahwa masih ada aktivitas vulkanik di sisi dekat bulan sekitar dua miliar tahun yang lalu. Bahan-bahan dari sisi jauh akan memungkinkan mereka untuk memverifikasi hipotesis bahwa gunung berapi menjadi tidak aktif sekitar empat miliar tahun yang lalu di sisi yang jauh.
Untuk mencapai tujuan ini, kata Wu, diperlukan transmisi sinyal antara sisi jauh dan kontrol darat. China saat in sudah memiliki satelit relai Queqiao yang beroperasi di orbit Bulan untuk mengirimkan sinyal antara pusat kendali dan pendarat Chang'e 4 serta penjelajah Yutu 2.
“Namun, itu tidak akan bekerja cukup lama untuk mendukung misi Chang'e 6. Jadi kami sedang mempertimbangkan kelayakan relai sinyal dan jaringan navigasi di atas bulan,” kata Wu.
(wib)