Rusia dan China Bangun Stasiun Penelitian Bersama di Bulan

Kamis, 11 Maret 2021 - 20:16 WIB
loading...
Rusia dan China Bangun...
Badan Antariksa China dan Rusia sepakat membangun pusat penelitian bersama di Bulan yang dinamakan Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS). Foto/Ist
A A A
MOSKOW - China dan Rusia sepakat untuk membangun pusat penelitian bersama di Bulan yang dinamakan Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS).

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman bersama oleh pemimpin Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA) dan Roscosmos, Badan Antariksa Federal Rusia, pada Selasa (9 Maret 2021).

"ILRS adalah basis eksperimen ilmiah yang komprehensif dengan kemampuan operasi otonom jangka panjang, dibangun di atas permukaan bulan dan/atau di orbit Bulan yang akan melakukan kegiatan penelitian ilmiah multidisiplin dan multitujuan, seperti eksplorasi Bulan dan pemanfaatan, observasi berbasis Bulan, eksperimen ilmiah dasar dan verifikasi teknis," tulis pejabat CNSA dalam sebuah pengumuman, Selasa.

"CNSA dan Roscosmos akan memfasilitasi kerja sama ekstensif di ILRS, terbuka untuk semua negara yang tertarik dan mitra internasional, memperkuat pertukaran penelitian ilmiah, dan mempromosikan eksplorasi manusia serta penggunaan luar angkasa untuk tujuan damai," tambah pejabat tersebut.

Space.com menyebutkan, pengumuman CNSA tidak memberikan garis waktu yang ditargetkan untuk stasiun penelitian Bulan. Begitu pula rilis berita serupa yang dikeluarkan oleh Roscosmos.

Sementara itu, Amerika Serikat sedang mengerjakan proyek Bulan ambisiusnya sendiri dengan program Artemis NASA. Jika semua berjalan sesuai rencana, Artemis akan mengirim astronot ke permukaan Bulan pada pertengahan 2020-an. NASA juga akan membangun keberadaan manusia yang berkelanjutan dan berjangka panjang di sekitar satelit Bumi itu pada akhir dekade ini.

"NASA berharap pekerjaan seperti itu akan membantunya membawa astronot ke Mars pada tahun 2030-an," kata pejabat NASA.

NASA tidak akan sendirian dengan Artemis. Badan tersebut telah menandatangani kesepakatan dengan banyak mitra di sektor swasta, dan delapan negara lain telah menandatangani Perjanjian Artemis. Ini membuka jalan bagi partisipasi mereka dalam program tersebut.

Namun Rusia dan China bukan di antara penandatangan kesepakatan itu. Rusia telah bekerja secara ekstensif dengan Amerika Serikat di luar angkasa, terutama dalam program Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hanya, Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin, baru-baru ini, mengatakan, dua negara tersebut tidak mungkin menjadi mitra Artemis.

China tidak dapat berpartisipasi secara substansial dalam Bulan NASA, setidaknya tidak tanpa undang-undang AS yang baru. Sejak 2011, NASA dan Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi Gedung Putih telah dilarang bekerja sama dalam proyek luar angkasa dengan mitra China. Kecuali Kongres menyetujui kerja sama tersebut sebelumnya.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2915 seconds (0.1#10.140)