Kuil Kuno Zeus dan Kasios Ditemukan di Mesir, Dibangun pada Era Kaisar Romawi Hadrian
loading...
A
A
A
KAIRO - Sisa-sisa kuil kuno yang dibangun untuk menghormati Raja Para Dewa Zeus dan Dewa Cuaca Kasios ditemukan di situs arkeologi Tell el-Farama, barat laut Semenanjung Sinai, Mesir . Para arkeolog menemukan pilar dan balok granit merah muda di reruntuhan sisa kuil kuno.
Pada zaman Yunani-Romawi (332 SM hingga 395 M), daerah ini dikenal sebagai kota dan pelabuhan Pelusium, terletak di ujung timur muara Sungai Nil. Letaknya yang strategis, Pelusium dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai fungsi, antara lain sebagai benteng pada zaman firaun Mesir.
Dari artefak yang berasal dari periode Graeco-Romawi, Bizantium, Kristen, dan Islam menunjukkan bahwa itu juga digunakan untuk berbagai kegiatan. Tim arkeologi memusatkan perhatian pada kuil setelah menggali di sekitar sisa-sisa dua kolom granit merah muda yang tergeletak di permukaan tanah.
Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, Mostafa Waziri mengatakan,tiang-tiang ini pernah membentuk gerbang depan candi. Namun, bangunan itu runtuh di zaman kuno ketika gempa bumi dahsyat mengguncang kota.
“Beberapa blok besar granit merah muda ditemukan di jalan-jalan di sekitar lokasi candi, menunjukkan batu candi digunakan kembali untuk proyek lain, seperti gereja terdekat,” kata Mostafa Waziri dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (28/4/2022).
Para peneliti telah menyadari selama beberapa dekade ada kuil Zeus-Kasios di situs tersebut. Pada awal 1900-an dan kemudian pada 1990-an, para arkeolog memastikan bahwa kolom granit kemungkinan dibawa dengan tongkang melalui Sungai Nil dari Aswan di Mesir selatan ke Pelusium.
Selain itu, ahli Mesir Kuno Prancis Jean Clédat menemukan prasasti Yunani di situs tersebut, yang menunjukkan bahwa sebuah kuil untuk Zeus-Kasios telah dibangun di sana pada zaman Graeco-Romawi. Namun, para arkeolog tidak pernah melakukan penggalian formal di situs tersebut, yang berada di dekat benteng kuno dan gereja.
Sekarang, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa candi yang sebelumnya tidak diketahui. Termasuk blok granit yang kemungkinan merupakan bagian dari tangga menuju pintu masuk candi di sisi timur bangunan.
Para ilmuwan sekarang mendokumentasikan balok-balok yang baru dianalisis dengan fotogrametri, sebuah teknik di mana banyak gambar digital digunakan untuk membuat gambar 3D virtual. Teknik ini, kata Hisham Hussein, direktur situs arkeologi Sinai, akan membantu tim peneliti mencoba untuk menciptakan kembali candi secara virtual.
“Prasasti yang ditemukan di beberapa blok granit menunjukkan bahwa Kaisar Romawi Hadrian (memerintah 117-138) telah merenovasi kuil,” tambah Hussein.
Pada zaman Yunani-Romawi (332 SM hingga 395 M), daerah ini dikenal sebagai kota dan pelabuhan Pelusium, terletak di ujung timur muara Sungai Nil. Letaknya yang strategis, Pelusium dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai fungsi, antara lain sebagai benteng pada zaman firaun Mesir.
Dari artefak yang berasal dari periode Graeco-Romawi, Bizantium, Kristen, dan Islam menunjukkan bahwa itu juga digunakan untuk berbagai kegiatan. Tim arkeologi memusatkan perhatian pada kuil setelah menggali di sekitar sisa-sisa dua kolom granit merah muda yang tergeletak di permukaan tanah.
Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, Mostafa Waziri mengatakan,tiang-tiang ini pernah membentuk gerbang depan candi. Namun, bangunan itu runtuh di zaman kuno ketika gempa bumi dahsyat mengguncang kota.
“Beberapa blok besar granit merah muda ditemukan di jalan-jalan di sekitar lokasi candi, menunjukkan batu candi digunakan kembali untuk proyek lain, seperti gereja terdekat,” kata Mostafa Waziri dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (28/4/2022).
Para peneliti telah menyadari selama beberapa dekade ada kuil Zeus-Kasios di situs tersebut. Pada awal 1900-an dan kemudian pada 1990-an, para arkeolog memastikan bahwa kolom granit kemungkinan dibawa dengan tongkang melalui Sungai Nil dari Aswan di Mesir selatan ke Pelusium.
Selain itu, ahli Mesir Kuno Prancis Jean Clédat menemukan prasasti Yunani di situs tersebut, yang menunjukkan bahwa sebuah kuil untuk Zeus-Kasios telah dibangun di sana pada zaman Graeco-Romawi. Namun, para arkeolog tidak pernah melakukan penggalian formal di situs tersebut, yang berada di dekat benteng kuno dan gereja.
Sekarang, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa candi yang sebelumnya tidak diketahui. Termasuk blok granit yang kemungkinan merupakan bagian dari tangga menuju pintu masuk candi di sisi timur bangunan.
Para ilmuwan sekarang mendokumentasikan balok-balok yang baru dianalisis dengan fotogrametri, sebuah teknik di mana banyak gambar digital digunakan untuk membuat gambar 3D virtual. Teknik ini, kata Hisham Hussein, direktur situs arkeologi Sinai, akan membantu tim peneliti mencoba untuk menciptakan kembali candi secara virtual.
“Prasasti yang ditemukan di beberapa blok granit menunjukkan bahwa Kaisar Romawi Hadrian (memerintah 117-138) telah merenovasi kuil,” tambah Hussein.
(wib)