AS Tunjuk 2 Perusahaan Ini Bikin Pesawat Luar Angkasa Bertenaga Nuklir

Jum'at, 20 Mei 2022 - 05:01 WIB
loading...
AS Tunjuk 2 Perusahaan...
Desain Ultra Safe Nuclear untuk program Propulsi dan Tenaga Nuklir Lanjutan Unit Inovasi Pertahanan (DIU). Foto/ c4isrnet/DIU
A A A
WASHINGTON - Unit Inovasi Pertahanan (The Defense Innovation Unit/DIU) memilih dua perusahaan untuk mengembangkan prototipe pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir . DIU memilih Ultra Safe Nuclear Corp dan Avalanche Energy Designs untuk program Nuclear Advanced Propulsion and Power (NAPP).

Dua perusahaan yang berbasis di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS) akan membangun komponen propulsi untuk pesawat ruang angkasa kecil yang memungkinkan melakukan berbagai manuver.

Manajer Program DIU untuk NAPP Mayor Angkatan Udara Ryan Weed mengatakan, pasar komersial untuk teknologi propulsi nuklir sedang berkembang. Teknologi ini dapat memiliki implikasi yang signifikan untuk operasi luar angkasa militer.



“Teknologi nuklir canggih akan memberikan kecepatan, kekuatan, dan daya tanggap untuk mempertahankan keunggulan operasional di luar angkasa,” kata Weed dalam pernyataan 17 Mei 2022 yang dikutip SINDOnews dari laman c4isrnet.

“Teknologi nuklir secara tradisional dikembangkan dan dioperasikan oleh pemerintah, tetapi kami telah menemukan ekosistem perusahaan komersial yang berkembang pesat. Termasuk perusahaan baru, yang berinovasi dalam nuklir luar angkasa,” beber Weed.

Desain Ultra Safe Nuclear didasarkan pada baterai yang dapat diisi ulang yang disebut EmberCore, yang akan didemonstrasikan untuk aplikasi propulsi berbasis ruang angkasa. Perusahaan sedang mengembangkan sistem generasi berikutnya dengan kekuatan yang lebih besar dan masa pakai yang lebih lama daripada sistem plutonium biasa.

Perangkat Avalanche Energy, dijuluki Orbitron, akan menampilkan kemampuan untuk mengurangi ukuran sistem propulsi berdaya tinggi untuk digunakan pada pesawat ruang angkasa yang lebih kecil.



Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan NASA juga bekerja sama dengan industri untuk memajukan teknologi propulsi nuklir dengan fokus khusus pada bagaimana kemampuan itu dapat menguntungkan operasi di ruang cislunar. Istilah yang digunakan untuk merujuk pada area antara Bumi dan bulan.

Sistem propulsi nuklir memiliki rasio dorong-terhadap-berat yang tinggi dan lebih efisien untuk dioperasikan. Jadi, lebih mudah untuk melakukan manuver cepat di luar angkasa daripada dengan sistem listrik atau kimia.

Bulan ini, DARPA merilis permintaan untuk fase kedua dari program Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations, untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan desain untuk reaktor dan subsistem propulsi termal nuklir. DARPA mengharapkan untuk memamerkan sistem di orbit pada tahun fiskal 2026.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1716 seconds (0.1#10.140)