China Desak WHO Selidiki Teori Kebocoran Covid-19 Berdasarkan Sains

Kamis, 16 Juni 2022 - 07:03 WIB
loading...
China Desak WHO Selidiki...
Kota Wuhan daerah di China yang dicurigai tempat Covid-19 berasal. FOTO/ DOK Nature
A A A
GENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) memutarbalikkan pendiriannya tentang asal usul Covid-19 ketika merekomendasikan penyelidikan lebih lanjut terhadap teori bahwa virus Corona berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China.



Rekomendasi tersebut bertolak belakang dengan hasil investigasi delegasi WHO ke Wuhan pada awal 2021 yang menyebutkan, Covid-19 berawal dari pasar hewan eksotik ketimbang kebocoran laboratorium penelitian virus.

Pemerintah China mengecam perubahan sikap WHO dan mengatakan tuduhan itu murni bermotif politik.

Juru bicara Menteri Luar Negeri China Zhao Lijian malah mengalihkan perhatiannya pada apa yang dia klaim sebagai 'pelepasan' virus Covid-19 yang disengaja dari laboratorium milik AS, tanpa menghadirkan bukti.

“Teori kebocoran laboratorium adalah tipuan yang dirancang oleh pihak anti-China yang memiliki tujuan politik tertentu dan tidak ada hubungannya dengan sains,''

"Kami selalu mendukung dan berpartisipasi dalam deteksi virus global berbasis sains, tetapi kami sangat menentang segala bentuk manipulasi politik," kata Lijian seperti dilansir dari NBC, Rabu (15/6/20220).

Perubahan arah datang Kamis lalu melalui laporan pertama oleh penasihat WHO, Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal-usul Patogen Novel yang dikenal sebagai SAGO.

SAGO pada prinsipnya sepakat bahwa pasar seafood Wuhan mungkin berperan penting dalam timbulnya wabah karena beberapa pasien Covid-19 pada Desember 2019, memiliki riwayat kunjungan ke lokasi.

Namun, ada pertanyaan tentang aspek penyebaran terutama tentang bagaimana virus mencapai pasar Wuhan dan titik 'transfer' pertama virus Covid-19 antara hewan dan manusia terjadi.

Dalam laporannya, SAGO merekomendasikan penyelidikan lebih lanjut dilakukan terhadap gagasan bahwa evakuasi pertama mungkin terjadi di laboratorium atau lokasi mencurigakan lainnya.

Beijing sebelumnya telah menyatakan bahwa Covid-19 dapat 'diimpor' ke China dalam bentuk makanan beku. Sebuah laporan WHO pada hari Kamis juga menyerukan teori untuk diselidiki lebih lanjut.

Di awal pandemi Covid-19, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dituding bias dalam penyelidikan Covid-19 karena terlalu ingin menyenangkan Presiden China Xi Jinping.

Ini karena pada tahun 2020, China akan meningkatkan pendanaan organisasi sebesar USD30 juta setelah mantan presiden AS Donald Trump memutuskan hubungan sepenuhnya dengan WHO.

Akibat situasi tersebut, China dituding menunda rilis informasi wabah Covid-19 termasuk bahaya virus yang menyebar dengan cepat.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)