Astronom Temukan Lubang Hitam yang Siap Menelan Bumi

Senin, 20 Juni 2022 - 14:37 WIB
loading...
Astronom Temukan Lubang...
Situs Space.com melaporkan bahwa lubang hitam berukuran 500 kali lebih besar dari lubang hitam yang terletak di pusat Bima Sakti. FOTO/ IST
A A A
CANBERRA - Sekelompok ilmuwan mengklaim bahwa mereka telah menemukan lubang hitam yang begitu besar sehingga dapat menampung seluruh tata surya dan 'menelan' Bumi

Seperti dilansir dari Daily Star Senin (20/6/2022), yang lebih mengkhawatirkan adalah ketika lubang hitam itu cukup besar untuk menelan Bumi, menurut para ahli dari Australian National University.



Peneliti utama, Dr. Christopher Onken mengatakan penemuan itu dianggap sesuatu yang sangat besar, sulit ditemukan dan tidak terduga.

“Para astronom telah berburu benda-benda seperti itu selama lebih dari 50 tahun. Mereka telah menemukan ribuan objek samar, tetapi objek terang ini ditemukan tanpa disadari, ”tambah Onken.

Situs Space.com melaporkan bahwa lubang hitam berukuran 500 kali lebih besar dari lubang hitam yang terletak di pusat Bima Sakti

Sementara itu, Observatorium ESO menjelaskan bahwa penemuan ini telah mengkonfirmasi prediksi yang dibuat sekitar 30 tahun yang lalu tentang inti galaksi aktif (active galactic nuclei/AGN).

Penemuan ini memberi para astronom wawasan baru tentang inti galaksi aktif yang selama ini diketahu sebagai objek paling terang dan paling misterius di alam semesta.

"Hasil ini mengarahkan kami pada pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja AGN," kata Violeta Gámez Rosas, ilmuwan dari Belanda

AGN adalah wilayah ruang yang kompak di pusat galaksi dan menyebabkan galaksi-galaksi tersebut menjadi jauh lebih terang daripada yang lain. Diambil oleh Interferometer Teleskop Sangat Besar milik ESO di Chili utara, pengamatan ini memberi penerangan baru pada galaksi yang memiliki inti galaksi aktif di intinya.

"AGN juga dapat membantu kita lebih memahami sejarah Bima Sakti yang menyimpan lubang hitam supermasif di pusatnya yang mungkin telah aktif di masa lalu," tambah Gámez Rosas, kandidat doktor di Universitas Leiden di Belanda.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)