Ular Piton Betina Terbesar Berkeliaran di Florida, Panjang 5 Meter dan Berat 97 Kg
loading...
A
A
A
FLORIDA - Ular piton terbesar yang berkeliaran di Florida, Amerika Serikat (AS) berhasil dipancing ke luar dari sarangnya dan ditangkap dari persembunyiannya di satu lokasi bernama Napoli dalam ekosistem Everglades barat. Ular piton betina ini berukuran panjang hampir 5,4 meter dan berat 97 kilogram.
Ini merupakan spesies ular piton Burma (Python bivittatus) yang invasif dan habitat aslinya berasal dari Asia Tenggara. Meskipun berukuran besar dibandingkan sebagian besar spesies ular asli Florida, ular piton Burma sangat sulit ditemukan di rawa-rawa yang luas, hutan dan hutan subtropis Everglades sekitarnya.
Untuk mengurangi populasi piton Burma yang invasif ini para peneliti dari Conservancy of Southwest Florida sengaja memancing dengan mengirimkan ular sanca jantan yang sudah ditanamkan pelacak GPS ke alam liar Everglades. Sejak diperkenalkan di Florida pada 1970-an, ular sanca Burma yang invasif ini berhasil dikembangbiakkan dan memangsa banyak burung dan mamalia, serta sesekali buaya atau anjing peliharaan.
“Ular sanca betina yang bereproduksi besar sangat penting untuk dihilangkan dari ekosistem ini. Sebab, mereka secara tidak proporsional mampu menghasilkan banyak keturunan,” kata Sarah Funck, ahli biologi dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida, kepada National Geographic yang dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (22/6/2022).
Ukuran ular piton raksasa betina ini lebih besar daripada ular piton terbesar yang pernah ditemukan di negara bagian tersebut. Kebanyakan ular sanca Burma (Python bivittatus) yang ditemukan di Florida memiliki panjang antara 1,8 dan 3 meter.
Setelah menangkap dan menidurkan ular piton betina itu, tim peneliti melakukan nekropsi (autopsi pada hewan). Dari dalam tubuh ular piton betina itu ditemukan 122 telur "folikel" dengan struktur bulat kasar yang matang menjadi telur setelah dibuahi.
Di saluran pencernaan ular, ditemukan potongan-potongan bulu, gumpalan tulang terlarut dan sepotong kuku, bukti bahwa makanan terakhir ular piton adalah rusa berekor putih dewasa. Berdasarkan nekropsi serupa yang dilakukan di masa lalu, para ilmuwan mengetahui bahwa ular piton Burma memangsa sekitar 24 spesies mamalia, 47 spesies burung, dan dua spesies reptil di negara bagian Florida.
“Ular sanca ini memiliki kemampuan untuk mengubah ekosistem secara total, dan saya akan mengatakan bahwa mereka mungkin sudah melakukannya," kata Kristen Hart, ahli ekologi dari US Geological Survey Wetland and Aquatic Research Center.
Ini merupakan spesies ular piton Burma (Python bivittatus) yang invasif dan habitat aslinya berasal dari Asia Tenggara. Meskipun berukuran besar dibandingkan sebagian besar spesies ular asli Florida, ular piton Burma sangat sulit ditemukan di rawa-rawa yang luas, hutan dan hutan subtropis Everglades sekitarnya.
Untuk mengurangi populasi piton Burma yang invasif ini para peneliti dari Conservancy of Southwest Florida sengaja memancing dengan mengirimkan ular sanca jantan yang sudah ditanamkan pelacak GPS ke alam liar Everglades. Sejak diperkenalkan di Florida pada 1970-an, ular sanca Burma yang invasif ini berhasil dikembangbiakkan dan memangsa banyak burung dan mamalia, serta sesekali buaya atau anjing peliharaan.
“Ular sanca betina yang bereproduksi besar sangat penting untuk dihilangkan dari ekosistem ini. Sebab, mereka secara tidak proporsional mampu menghasilkan banyak keturunan,” kata Sarah Funck, ahli biologi dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida, kepada National Geographic yang dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (22/6/2022).
Ukuran ular piton raksasa betina ini lebih besar daripada ular piton terbesar yang pernah ditemukan di negara bagian tersebut. Kebanyakan ular sanca Burma (Python bivittatus) yang ditemukan di Florida memiliki panjang antara 1,8 dan 3 meter.
Setelah menangkap dan menidurkan ular piton betina itu, tim peneliti melakukan nekropsi (autopsi pada hewan). Dari dalam tubuh ular piton betina itu ditemukan 122 telur "folikel" dengan struktur bulat kasar yang matang menjadi telur setelah dibuahi.
Di saluran pencernaan ular, ditemukan potongan-potongan bulu, gumpalan tulang terlarut dan sepotong kuku, bukti bahwa makanan terakhir ular piton adalah rusa berekor putih dewasa. Berdasarkan nekropsi serupa yang dilakukan di masa lalu, para ilmuwan mengetahui bahwa ular piton Burma memangsa sekitar 24 spesies mamalia, 47 spesies burung, dan dua spesies reptil di negara bagian Florida.
“Ular sanca ini memiliki kemampuan untuk mengubah ekosistem secara total, dan saya akan mengatakan bahwa mereka mungkin sudah melakukannya," kata Kristen Hart, ahli ekologi dari US Geological Survey Wetland and Aquatic Research Center.
(wib)