Iran Luncurkan Roket Zuljanah yang Membawa Satelit ke Orbit, Bikin Washington Panas
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran mengumumkan peluncuran roket Zuljanah yang berbahan bakar padat dan menempatkan satelit ke orbit. Roket sepanjang 25,5 meter diluncurkan dari Pelabuhan Antariksa Imam Khomeini di Provinsi Semnan utara, Minggu 26 Juni 2022.
Nama Zuljanah diambil dari nama kuda Imam Husein, cucu Nabi Muhammad. Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini mengatakan, roket Zuljanah membawa satelit seberat 220 kilogram yang akan mengumpulkan data di orbit rendah Bumi dan mempromosikan industri luar angkasa Iran.
Namun, peluncuran itu dikecam oleh Washington yang menganggap sebagai bagian dari program rudal balistik Teheran. “Agresi Iran, termasuk ancaman yang ditunjukkan oleh berbagai program misilnya, terus menjadi perhatian utama bagi pasukan kami di kawasan itu,” kata juru bicara Pentagon Mayor Rob Lodewick dikutip SINDOnews dari laman thenationalnews, Senin (27/6/2022).
AS mengatakan peluncuran roket itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Iran untuk menghindari aktivitas apa pun yang terkait dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. Iran, yang bersikeras tidak mencari senjata nuklir, mengatakan peluncuran satelit dan uji roketnya tidak memiliki komponen militer.
Peluncuran itu dilakukan hanya sehari setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, bertemu dengan pejabat Iran di Teheran untuk memulai kembali negosiasi atas kesepakatan nuklir, yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi. Borrell mengatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan di negara Teluk yang tidak disebutkan namanya dalam beberapa hari mendatang.
Nama Zuljanah diambil dari nama kuda Imam Husein, cucu Nabi Muhammad. Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran, Ahmad Hosseini mengatakan, roket Zuljanah membawa satelit seberat 220 kilogram yang akan mengumpulkan data di orbit rendah Bumi dan mempromosikan industri luar angkasa Iran.
Namun, peluncuran itu dikecam oleh Washington yang menganggap sebagai bagian dari program rudal balistik Teheran. “Agresi Iran, termasuk ancaman yang ditunjukkan oleh berbagai program misilnya, terus menjadi perhatian utama bagi pasukan kami di kawasan itu,” kata juru bicara Pentagon Mayor Rob Lodewick dikutip SINDOnews dari laman thenationalnews, Senin (27/6/2022).
AS mengatakan peluncuran roket itu bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Iran untuk menghindari aktivitas apa pun yang terkait dengan rudal balistik yang mampu mengirimkan senjata nuklir. Iran, yang bersikeras tidak mencari senjata nuklir, mengatakan peluncuran satelit dan uji roketnya tidak memiliki komponen militer.
Peluncuran itu dilakukan hanya sehari setelah kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, bertemu dengan pejabat Iran di Teheran untuk memulai kembali negosiasi atas kesepakatan nuklir, yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi. Borrell mengatakan bahwa pembicaraan akan dilanjutkan di negara Teluk yang tidak disebutkan namanya dalam beberapa hari mendatang.
(wib)