Iran Luncurkan Satelit Simorgh, Berisi 3 Kargo Instrumen Penelitian

Kamis, 30 Desember 2021 - 19:08 WIB
loading...
Iran Luncurkan Satelit Simorgh, Berisi 3 Kargo Instrumen Penelitian
Iran mengumumkan telah sukses melakukan peluncuran satelit ke luar angkasa, Kamis (30/12/2021). Foto/france24
A A A
TEHERAN - Iran mengumumkan telah sukses melakukan peluncuran satelit ke luar angkasa, Kamis (30/12/2021) di tengah kebuntuan pembicaraan kesepakatan perjanjian nuklir dengan negara-negara Barat. Satelit Simorgh dikabarkan membawa 3 kargo instrumen untuk kepentingan penelitian sipil dan pertahanan Iran.

"Peluncur ini telah tercapai. Peluncuran satelit Simorgh membawa tiga kargo penelitian ke luar angkasa," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Ahmad Hosseini, dikutip AFP dari Televisi Pemerintah Iran. (Baca juga; Foto Satelit Ungkap Persiapan Iran Lakukan Peluncuran Roket ke Luar Angkasa )

Pada bulan Februari 2021, Iran mengumumkan keberhasilan uji coba peluncur satelit bahan bakar padat yang paling kuat hingga saat ini, Zoljanah. Satelit ini dikabarkan dapat menempatkan muatan seberat 220 kilogram (1.100 pon) ke orbit.

Sebelumnya, Iran juga berhasil menempatkan satelit militer pertamanya ke orbit pada April 2020 dan mengundang komentar tajam dari Amerika Serikat (AS. Washington menyuarakan keprihatinan tentang peluncuran itu dan mengatakan uji coba itu dapat meningkatkan teknologi rudal balistik Iran.

Pihak Barat khawatir teknologi sistem peluncuran satelit Iran ini dapat diterapkan dalam rudal balistik dengan hulu ledak nuklir. Namun, Iran menegaskan program luar angkasanya hanya untuk tujuan untuk kepentingan sipil dan pertahanan.

Jadi, Iran menyebutkan, peluncuran ini tidak melanggar kesepakatan nuklir atau perjanjian internasional apa pun. Dalam kesepakatan 2015, yang dikenal secara resmi sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Iran setuju membatasi program nuklir.

Kesepakatan itu dirancang untuk meminimalkan risiko mengembangkan senjata nuklir. Sebagai imbalannya, enam kekuatan dunia, yaitu China, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris, dan AS setuju untuk mencabut sanksi ekonomi kepada Iran. (Baca juga; Iran Tunjukkan Mampu Bikin Mesin Diesel Kapal Perang, 2 Destroyer Bisa Dipacu Sampai 30 Knot )

Namun mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan itu pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Pengganti Trump, Joe Biden, mengatakan dia akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir 2015, dan mencabut sanksi AS ke Iran. Syaratnya, Iran harus kembali mematuhi kesepakatan nuklir secara penuh.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)