Pesawat Kiamat AS Masuk Bengkel, Bagian Penting Ini Harus Diperbaiki

Selasa, 05 Juli 2022 - 21:39 WIB
loading...
Pesawat Kiamat AS Masuk Bengkel, Bagian Penting Ini Harus Diperbaiki
esawat E-6B Mercury milik Angkatan Laut Amerika Serikat atau yang dikenal dengan pesawat kiamat harus masuk pusat pemeliharaan Northrop Grumman Corporation di Lake Charles, Louisiana pada 9 Mei 2022. Foto/Northrop Grumman Corporation/defence-blog
A A A
LOUSIANA - Pesawat E-6B Mercury milik Angkatan Laut Amerika Serikat atau yang dikenal dengan pesawat kiamat harus masuk pusat pemeliharaan Northrop Grumman Corporation di Lake Charles, Louisiana pada 9 Mei 2022. Pesawat kiamat ini membutuhkan peningkatan dan perawatan perangkat dalam sistem Blok II.

Divisi Pesawat Pusat Perang Udara Angkatan Laut AS dalam rilis menyebutkan, Upgrade Blok II terdiri dari enam modifikasi untuk meningkatkan fungsi komando, kontrol dan komunikasi pesawat yang menghubungkan Otoritas Komando Nasional dengan kekuatan strategis dan non-strategis AS.

Kontrak modifikasi sebelumnya dilaksanakan oleh dua aktivitas komersial terpisah dan satu aktivitas organik dengan waktu penyelesaian rata-rata 19 bulan. Dengan Integrated Modification and Maintenance Contract (IMMC) baru ini, untu mengantisipasi sebelum mencapai batas waktu penyelesaian modifikasi dalam enam bulan.

“Kontrak ini merampingkan kami untuk melakukan peningkatan kemampuan kami. Kami sepenuhnya terlibat dengan armada dan mitra kami karena kami mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi pesawat,” kata Bob Stailey, Wakil Manajer Program E-6B Komando Strategis Lintas Udara, Kontrol, dan Komunikasi (PMA-271) dikutip SINDOnews dari laman defence-blog, Selasa (5/7/2022).



Misi PMA-271 adalah untuk memberikan dan mendukung komando, kontrol, dan komunikasi udara yang dapat bertahan, andal, dan kokoh untuk Presiden, Menteri Pertahanan, dan Komando Strategis AS. Waktu penyelesaian yang lebih cepat untuk peningkatan kemampuan pesawat akan menghasilkan lebih banyak pesawat dengan kemampuan warfighter yang tangguh.

“Prioritas nomor satu kami adalah memastikan SCW-1 menyelesaikan misinya menyediakan komunikasi strategis udara yang terjamin dan bahwa presiden selalu terhubung dengan kekuatan nuklirnya. Ini membutuhkan upaya besar dan terus mencari cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan apa pun,” tambah Kapten Adam Scott, manajer program PMA-271.

(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2370 seconds (0.1#10.140)