Penelitian Terbaru Ungkap Hewan Laut Tertua

Minggu, 10 Juli 2022 - 08:02 WIB
loading...
Penelitian Terbaru Ungkap Hewan Laut Tertua
Fosil-fosil yang ditemukan di Provinsi Yunnan, China, menunjukkan bahwa makhluk itu adalah vertebrata batang tertua yang diketahui di Bum. FOTO/ IST
A A A
Sejumlah peneliti di China berhasil menemukan fosil hewan laut tertua di dunia. Ia adalah Yunnanozoan yang merupakan leluhur para makhluk air aneh yang sudah menghuni Bumi lebih dari 500 juta tahun lalu.

Yunnanozoan ini menjadi kerabat tertua dari semua vertebrata di Bumi. Para peneliti di China telah menganalisis fosil Yunnanozoans, organisme bertubuh lunak yang telah punah yang hidup selama Periode Kambrium.


Fosil-fosil yang ditemukan di Provinsi Yunnan, China, menunjukkan bahwa makhluk itu adalah 'vertebrata batang' tertua yang diketahui di Bumi, yang sangat erat hubungannya dengan vertebrata yang masih hidup.

Yunnanozoans adalah organisme mirip ikan yang anatomi tibuhnya sangat sederhana yang hidup di bawah air. Tetapi mereka memiliki kerangka 'seperti keranjang' yang mirip dengan vertebrata saat ini.

Mereka juga dianggap sebagai deuterostom, yang artinya anus mereka terbentuk di depan mulut mereka selama perkembangan embrionik, seperti dilansir dari Daily Mail, Minggu (10/7/2022).

Studi baru telah dilakukan oleh para ahli di Institut Geologi dan Paleontologi Nanjing dan Universitas Nanjing di provinsi Jiangsu China. Terungkap Yunnanozoa adalah hewan Kambrium dengan posisi taksonomi yang telah lama diperdebatkan.

Para ilmuwan telah lama bingung tentang celah dalam catatan fosil yang akan menjelaskan evolusi invertebrata menjadi vertebrata. Proses evolusi mengembangkan tulang punggung, telah menjadi misteri selama berabad-abad.

Ketika para ilmuwan telah mempelajari bagaimana vertebrata berevolusi, fokus utama adalah lengkungan faring, struktur berpasangan yang tumbuh di kedua sisi kepala dan leher masa depan embrio yang sedang berkembang dan menyatu di tengah.

Embrio mamalia memiliki lima pasang lengkung faring ini. Saat embrio mamalia tumbuh, lengkungan faring menghasilkan bagian wajah dan leher, seperti otot, tulang, dan jaringan ikat.

Para penulis mengatakan lengkungan faring ini lah yang menjadi 'inovasi kunci' yang kemungkinan berkontribusi pada evolusi rahang dan tempurung otak vertebrata.

Diperkirakan lengkungan faring berevolusi dari 'batang' tulang rawan tak bersendi pada nenek moyang vertebrata, seperti chordate amphioxus, organisme 'mirip ikan' kecil dan kerabat dekat invertebrata dari vertebrata.

Tetapi apakah anatomi seperti itu benar-benar ada pada nenek moyang kuno belum diketahui secara pasti.
Dalam upaya untuk lebih memahami peran lengkungan faring pada vertebrata purba, tim peneliti mempelajari fosil dari 127 spesimen Yunnanozoan .

Spesimen memiliki residu karbon yang terpelihara dengan baik yang memungkinkan tim untuk melakukan analisis terperinci, menggunakan mikroskop, spektrometri, dan metode lainnya.

Hasil mengkonfirmasi bahwa yunnanozoa memiliki tulang rawan di faring, bagian yang dianggap khusus untuk vertebrata, menunjukkan bahwa mereka adalah vertebrata batang.

Selama studi mereka, tim juga mengamati bahwa ketujuh lengkungan faring dalam fosil yunnanozoan mirip satu sama lain.

Semua lengkungan memiliki segmen dan filamen seperti bambu. Lengkungan semuanya dihubungkan oleh batang horizontal dan bagian atas dan bawah, membentuk keranjang.

Kerangka faring seperti keranjang adalah bagian yang ditemukan saat ini pada ikan hidup tanpa rahang, seperti lamprey dan hagfish.

"'Dua jenis kerangka faring - jenis seperti keranjang dan terisolasi - terjadi di Kambrium dan vertebrata hidup. Ini menyiratkan bahwa bentuk kerangka faring memiliki sejarah evolusi awal yang lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya," kata penulis studi Tian Qingyi.

Para peneliti menggambarkan yunnanozoa sebagai 'kontroversial', karena klasifikasi mereka telah diperdebatkan selama sekitar tiga dekade. Tetapi pengamatan anatomi baru mendukung penempatan evolusioner Yunnanozoa di bagian paling bawah pohon kehidupan vertebrata.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2063 seconds (0.1#10.140)